Bagian 8

278 22 0
                                    

-mungkin terdengar menyakitkan memang bila kita mengtahui fakta didalam hati seseorang yang kita cintai terlukis nama orang lain disana-

[>>>]

"Hai Loey" Chanyeol mendongak
mendengar suara seorang lelaki diabang pintu kantornya menatap orang tersebut dengan senyum manisnya.

"Hai Hun tumben kau kemari, tidak sibuk?" Tanyanya saat Sehun mulai melangakah kearah sofa yang berada didekat dengan meja Chanyeol.

"Aku sedang ambil cuti. Bagaimana kabar ibumu?"

"Aku tidak tau" Sehun yang mendengar jawaban itu segera menghadap Chanyeol, bagaimana mungkin dia tidak mengetahui kabar orang tuanya sendiri keteraluan.

"Cih, anak durhaka bagaimana mungkin kau tidak mengetahui kabarnya" Chanyeol hanya memutar bola matanya malas, membahas ibunya membuat palanya pening.

"Aku tidak perna pulang" ujarnya santai.

"Why?"

"Karna jika aku pulang maka yang ditanya bukanlah aku melainkan status ku. Dia akan bertanya mana wanita yang akan menjadi menantunya aku pusing Hun. Aku tidak mau membuang waktu ku hanya untuk mencari wanita yang slalu menyusahkan." Sehun terkekeh mendengar jawaban itu ternyata temannya yang satu ini masih memiliki sifat yang sama membenci wanita dan tidak menyukai wanita. Bodoh!

"Apa susahnya, kau hanya tinggal pilih beberapa wanita yang menarik lalu kau kenalkan dengan ibumu abis itu bersandiwaralah didepannya setelah semuanya selesai kau tinggal bayar wanita itu. Kelar Loey"

"Bodoh! Kenapa kau slalu menyusun rencana yang tidak masuk akal. Kau fikir ibuku mau dengan wanita penjual diri. Sudah lebih baik kau diam, kau membuat ku pusing" entah kelucuan dari mana yang membuat Sehun tertawa membuat Chanyeol bergeridik ngeri takut temannya itu kemasukan arwah gentayangan.

"Eh Loey kau tau tidak. Aku sedang dekat dengan seorang wanita"

"Aku tidak perduli" ucapnya acuh.

"Aku hanya pamer saja, agar kau iri"

"Ck, paling wanita yang sedang kau dekati ini tidak lebih baik dari wanita kebanyakan"

"Dia istimewa Loey dan hanya orang-orang tertentu yang dapat memilikinya"

"Dia bukan istimewa, wanita semua sama sok anggun hanya untuk menarik lawan jenisnya menjijikan"

"Kau salah Loey dia beda"

"Ya ya ya terserah, aku berdoa semoga dia mau denganmu" setelah mengucapkan itu Chanyeol segera bangkit dari kursi dan berjalan keluar meninggalkan Sehun yang menatap nya heran, lalu tidak lama kemudian Sehun ikut bangkit dan menyusul Chanyeol.

(×××)

Vania berjalan keluar saat selesai membeli makanaan disupermarket namun seketika langkahnya terhenti ketika melihat seseorang dengan tiba-tiba menghalangi langkahnya.

"Van" Vania segera merunduk tidak berani menatap wajah seseorang yang berada dihadapannya saat ini. Vania menelah silvernya dengan susah payah ingin sekali ia mendorong tubuh orang yang menghalangi jalannnya ini namun lagi-lagi Vania mikir tidak mungkin ia melakukannya, Vania terlalu takut.

"Vania? Kau? Ahh,,,aku tidak percaya kau disini" ucap seseorang tersebut dengan ekspresi terkejut.

"Aku buru-buru assalamu'alaikum" Vania segera melangkah untuk menjauh dari orang tersebut namun langkahnya kalah cepat karna lelaki tersebut lagi-lagi menghalangi jalannya.

"Van, tunggu sebentar aku ingin bicara" ucapnya dengan suara memohon. Vania hanya mengelah nafas entah kenapa hatinya sakit mengingat kejadian dirinya dengan lelaki yang berada dihadapanya saat ini "aku minta maaf Van, aku tidak bermaksud untuk membohongimu. Aku serius dengan mu namun waktu mengingkari ku" Vania tersenyum miris saat mendengar fakta yang baru diungkapkannya barusan.

"Kau tidak perlu merasa bersalah. Bersikaplah biasa saja sebagaimana kau bersikap seperti dulu padaku"

"Van, aku mencintaimu aku ing--"

"Cukup Zaky aku tidak ingin semuanya menjadi rumit aku tidak ingin meningat kejadian itu lagi. Aku muak Zak aku muak" ucap Vania segera pergi dari hadapan Zaky dengan sedikit berlari agar lelaki itu tidak dapat mencegahnya lagi.

Vania menangis didalam lift sendirian mengeluarkan semua kesalannya pada dirinya sendiri kenapa Allah mempertemukan dia lagi, kenapa Allah membuatnya mengingat kejadihan pahit itu lagi, dan masih banyak kata kenapa yang ingin Vania tanyakan pada sang Pencipta.

Setelah lift berdeting Vania segera keluar dari lift itu namun secara tidak sengaja tubuhnya menabrak seseorang membuat Vania meringis kesakitan karna kepalanya terbentur dengan bahu seseorang.

"Tidak bisa kah kau berjalan dengan baik hah?" Suara itu terdengar membentak membuat Vania makin terisak dengan tangisanya.

"Apa kau tidak melihat bahwa ada orang disini? Dimana letak matamu. Bodoh!?" Seperti nya orang tersebut tidak mengetahui suasana yang sedang wanita dihadapannya ini alami. Vania mengelah nafas untuk menghilangkan sedikit sesak dihatinya

"Maaf" hanya ucapan itu yang dapat Vania ucap saat ini. seseorang yang berada dihadapan Vania ini mengerutkan alisnya heran dengan suara serak yang keluar dari mulutnya.

"Kau nangis?" Pertanyaan itu membuat Vania mendongak untuk melihat siapa orang yang bertanya tersebut.

"Bukan urusan mu!" Ucap Vania cepat lalu segera pergi dari hadapan lelaki kuping panjang itu. Jika tau klo lelaki yang ia tabrak adalah Chanyeol dia tidak sudi untuk mengucap kata maaf.

"Tunggu" entah keberani dari mana Chanyeol menggenggam tangan wanita ninja itu. tapi tidak lama kemudian wanita ninja itu segera menghempas tangan Chanyeol dari genggamannya. "Kau menangis?" Tanyanya lagi.

"Aku sudah bilang bukan urusanmu"

"Hei, kau tidak akan bisa masuk sebelum kau memberitahu ku ada apa dengan mu" Vania menaikan alisnya bingung

Ada apa dengan kupiang ini?

"Tidak usah ikut campur dengan urusanku!" Bukan marah Chanyeol malah tersenyum kearah Vania.

"Dasar cengeng!"

"Apa perdulimu hah?" Ujarnya kesal.

"Kau hanya membuang waktu kalau hanya dengan menangis, jangan cengeng kau kan wanita coba tunjukan padaku kalau kau beda dengan yang lain!" Tantang Chanyeol membuat Vania berhenti dengan tangisannya dan menghempas kasar air yang berada dipelupuk matanya.

"Bagaimana jika kau melihat seseorang yang pernah hadir dihidupmu lalu dia menyakitimu dan sekarang dia ingin datang lagi padamu, setelah kau dikhianati olehnya. Apa kau akan bertindak biasa saja? Apa kau akan menentangnya? Bukankah wanita semuanya memang seperti itu, dia hanya akan menggunakan perasaannya untuk meluapkan emosinya dia hanya akan menangis untuk meredahkan amarahnya."

"Kau bertemu dengan mantan kekasihmu?"

"Lebih tepatnya dia adalah mantan tunangan ku" Chanyeol tersenyum getir mendengar pengakuan tersebut entah kenapa jantungnya berdegup lebih cepat tubuhnya menegang mendengar ucapan tersebut lalu tanpa kata Chanyeol segera pergi dari hadapan Vania dan berjalan pergi meninggalkannya entah kenapa hatinya begitu ngilu mendengar fakta bahwa dihati wanita ninja itu pernah tinggal seseorang yang dengan bodohnya mengkhianati Vania.

Tolong katakan padaku tidak mungkin aku mencintainya,!!!

Bersambung~~


Alhamdulillah

Jakarta, 02 agustus 2018


Bertemen yuk sama aku disini:

IG: Byun_Vanialatte04
Fb: Kurnia Ningsih.

Follback? Dm aja (: 

Islam As My Dear Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang