Bagian 7

287 23 2
                                    

-mungkin suatu saat nanti banyak orang akan tau sebuah ucapan 'mencintai bukan berarti harus memilki' ucapan yg tidak ingin dipahami tapi, wajib untuk dimengerti-

[>>>]

Sudah mampir setengah jam Chanyeol memandangi Vania yang sedang memberikan makan segrombolan anak kecil yang entah Chanyeol tidak mengenalnya.

"Sungguh lelaki yang sangat beruntung yang bisa mendapatkan hatinya." Suara itu membuat Chanyeol reflex menoleh dan mendapati Ye Jin yang berdiri disamping mejanya "Jarang saya menemukan wanita seperti dia disini. Wanita yang apa adanya dan bahkan rela membantu pada orang yang bukan siapa-siapanya" lanjut Ye Jin dengan senyum tulusnya.

Chanyeol tidak menanggapi ucapannya namun ia membenarkan semuanya. Ya, wanita ninja itu memang sederhana bahkan sangat sederhana dari wanita kebanyakan. "Sepertinya kau lelaki beruntung tuan, karna setau saya dia tidak perna ingin berjalan dengan lelaki yang bukan siapa-siapanya" Chanyeol mengangguk-anggukan kepalanya sembari tersenyum kearah dimana Vania berada.

Ya, semoga. Semoga saya adalah lelaki beruntung yang bisa menaklukan hatinya.

Chanyeol segera memalingkan wajahnya ketika wanita ninja itu berjalan kearah nya. Chanyeol tidak ingin ketahuan karna sedang memandanginya. "Kau sudah selesai makannya?" Tanya Vania dengan mengambil tas yang berada dibangku. Chanyeol mengangguk lalu berdiri dengan membenarkan jas dan rambutnya yang sedikit berantakan lalu berjalan dengan coolnya disamping Vania membuat tatapan para wanita yang berada disana memandang kearah mereka iri.

"Ini uangnya Ahjumma"

"Tidak usah ambil saja uangku, dan kembaliannya" seru Chanyeol sambil menyingkirkan tangan dan uang Vania lalu berjalan meninggalkan warung kecil itu tanpa salah. Vania memandang punggung Chanyeol dengan tatapan tajam setelah pamit pada Ye Jin Ahjumma Vania segera melangkah pergi menyusul Chanyeol yang sudah hampir jauh, dengan berlari kecil akhirnya Vania bisa juga menyeimbangkan langkah pria kuping panjang itu.

"Ini ambil kau tidak perlu baik pada ku " katanya sambil memberikan beberapa won pada Chanyeol. Pria itu menyunggingkan senyumnya dan melirik Vania yang berada disamping "lebih baik kau simpan saja uang itu, agar bisa melunasi hutang mu padaku. Tidak perlu gengsi aku yang teraktir" Vania mendengus sebal lalu berjalan duluan meninggalkan Chanyeol yang masih dibelakang.

"Hei, jangan buru-buru jalannya, kau sedang tidak dikejar polisi."

"Dasar wanita aneh, jangan cepat-cepat jalannya nanti kau jatuh."

"Jangan marah seperti itu" ujar Chanyeol saat berhasil menyeimbangi langkahnya "aku takkan membiarkan wanita mengeluarkan uang saat bersama ku"

"Kau boleh melakukan itu kesemua wanita tapi tidak dengan ku. Aku masih punya uang untuk membayar apa yang aku makan. Dan kau tidak perlu berbaik hati ku padaku, karna aku tidak membutuhkan kebaikanmu"

Chanyeol tersenyum lirih mendengar ucapan wanita dihadapannya ini! Ternyata selama ini dugaannya salah wanita tidak semuanya sama mereka tidak semuanya matrealis, kenapa dia baru menyadari hal itu ketika wanita ninja ini hadir dihidupnya.

"Tapi setidaknya kau butuh bantuan seseorang karna kau tidak bisa hidup sendirian" Vania mengembuskan nafasnya lalu mengusap tanganya mencari kehangatan karna entah kenapa malam ini kota seoul sangat dingin. Namun tiba-tiba ada sebuah benda berat bertengger dibahunya membuat Vania segera melihat benda apa itu.

"Kau--?"

"Pakai saja aku tau kau kedinginan" Vania masih melihat jas dan Lelaki berkuping lebar itu bergantian. "Tapi kau bag--"

Islam As My Dear Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang