Bagian 17

224 16 0
                                    

-Membencimu adalah kesakitan tersendiri untuk ku, jadi ubahalah dengan mencintaiku agar menjadi kebahagaian tersendiri untuk kita.-

(>>>)

"Uh!!" Vania menghela nafas, entah kenapa perkataan Chanyeol beberapa jam yang lalu masih teriang-riang di pikiran Vania.
Perkataan yang cukup membuat Vania berpikir keras.

Ting
   Nong

Suara bel itu membuat Vania tersadar dari lamunannya. Vania pun bangkit dari duduknya dan berjalan kearah pintu masuk untuk melihat siapa orang yang dengan kurang kerjaan bertamu malam-malam seperti ini.

"Permisi, aku Baekhyun" ucap seseorang tiba-tiba ketika Vania baru saja membuka pintu. Vania menatap laki-laki dihadapannya ini dengan kening berkerut seakan-akan bertanya -ada apa?-

"Terjadi sesuatu dengan Chanyeol" ujarnya to the poin seakan-akan dia mengetahui kerutan dikening Vania.

Vania terdiam entah apa yang sedang wanita itu pikirkan, namun perkataan Baekhyun selanjutnya membuat Vania ingin pingsan. "Chanyeol dirumah sakit sekarang, dan aku butuh bantuan mu" lanjutnya.

"You kidding me?"

"Ini bukan saat nya bercanda Van, aku serius" tubuh Vania seketika kaku susah untuk bergerak. Mendengar kabar tersebut seakan-akan dunia hancur menimpah dirinya.

"Kenapa? Apa yang membuatnya masuk rumah sakit"

"Aku tidak tau, yang pasti Chanyeol adalah korban tabrak lari"

"Bawa aku kerumah sakit sekarang" Ujar Vania segera mengunci kamar apartemennya dan berjalan keluar dengan tergesa-gesa.

(×××)

Dan disinilah Vania dengan kegundaan yang menyelimuti perasaan entah kenapa perasaan takut kini lebih menguasai dirinya Vania menatap kearah ruang UGD dimana disanalah Chanyeol berada.

Vania menelan saliva nya dengan susah merasa takut tidak ada keajaiban untuknya, doanya terus mengarah pada Chanyeol berdoa agar Allah memberinya sedikit ketenangan dengan membuat Chanyeol sadar.

"Bagaimana kondisinya dok?" Tanya Baekhyun tiba-tiba saat seorang Dokter keluar dari ruangan membuat Vania yang tadi menenggelamkan kepalanya langsung mendongak dan bangun menghampiri dua orang yang sedang bicara

"Kondisinya lumayan baik, dan dia segera dibawa keruang inap"

"Uhh! Syukurlah" ujar Vania dengan nafas yang sangat lega, ternyata Allah mendengar doanya. Tidak ada henti-hentinya Vania bersyukur.

Vania dan Baekhyun hanya menatap Chanyeol dengan keheningan tidak ada yang mau memulai pembicaran mereka hanya sibuk dengan urusan masing-masing.

"Baek, boleh aku minta izin keluar?" Ucap Vania didalam keheningan itu Baekhyun yang merasa terpanggil segera mendongak dan menatap Vania sekilas. "Kau ingin kemana?" Tanya Baekhyun

"Aku ingin ke toko buah, kali aja saat Chanyeol sadar dia bisa mengisi perutnya dengan buah"

Baekhyun tersenyum sebagai jawaban mendapat respon tersebut Vania pun keluar dari ruang inap dan segera pergi menuju toko buah terdekat.

Baekhyun masih setia dengan memandang wajah damai Chanyeol.

"Jika banyak wanita yang berada diposisiku sekarang pasti mereka akan jatuh cinta padamu dalam ituangan detik, karna aku yang lelaki pun mengakui ke tampanan mu Loey"

Setelah berbicara seperti itu Baekhyun menoleh kearah pintu dimana muncul seorang wanita dan berlari dengan tergesa-gesa dan dengan tiba-tiba menenggelam kan wajahnya ditubuh Chanyeol.

Islam As My Dear Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang