ILSAY (7)

79 3 0
                                    

Arvin keluar dari penginapannya, ia berjalan kearah jalan raya. Entah Alina ingin pergi bersamanya, setidaknya ia harus menunggu wanita itu. Arvin melirik kearah penginapan Alina tidak ada tanda – tanda dari wanita itu.

Arvin terus berjalan dan tiba – tiba ia menghentikan langkahnya. Dari ujung jalan ia melihat seorang wanita sedang berdiri dibawah terik matahari. Jelas itu Alina, wanita itu menutupi wajahnya yang terkena sinar matahari. Alina melirik kekiri dan kekanan.

Arvin tersenyum senang, karena ternyata wanita itu menunggunya. Arvin berjalan cepat kearah Alina, ia membuka topi yang ia gunakan. Tanpa menyapa Alina terlebih dahulu Arvin memakaikan topinya kepada Alina dari belakang.

Alina membalikkan tubuh kearah Arvin. Arvin tersenyum "Maaf sedikit terlambat."

Alina menatap aneh kearah Arvin dan menyentuh topi yang ada dikepalanya. Arvin membenarkan letak topi yang ada dikepala Alina.

"Sudah lama berdiri disini?" Tanya Arvin.

"Aku tidak sedang menunggumu." Jawab Alina tegas.

Arvin menahan senyumannya "Jadi apa yang kamu lakukan dari tadi disini?"

"Aku sangat bosan dihotel, jadi aku memutuskan untuk keluar dan ..."

Arvin menaikkan alisnya "Dan?"

"Dan jalan – jalan sebentar." Jawab Alina.

"Bersamaku?"

Alina mengalihkan pandangannya kearah jalan "Aku rasa kamu yang ingin jalan bersamaku, jadi ..."

"Oh baiklah, aku mengerti. Kalau begitu ikut aku, aku ingin memperlihatkan petunjukan yang sangat menyenangkan kepadamu."

Arvin berjalan melewati Alina.

"Petunjukan apa?" Tanya Alina yang masih berdiri ditempatnya.

"Kamu bisa melihatnya sendiri nanti."

Arvin melirik kebelakang, Alina tidak berjalan mengikutinya. Arvin membalikkan tubuhnya dan berjalan kearah Alina yang terus menantapnya.

"Ada apa?" Tanya Arvin.

"Apa itu jauh? Aku sangat kepanasan dan juga haus." Jawab Alina dengan polosnya.

Arvin tertawa "Tidak, aku akan membelikanmu ice cream nanti".

Arvin menyentuh tangan Alina dan menarik Alina agar ikut berjalan bersamanya. Arvin tersadar apa yang baru saja ia lakukan, Alina terus menatap tangannya yang digenggam Arvin. Arvin segera menarik tangannya kembali dan mereka terus berjalan.

Sepuluh menit berjalan, mereka sampai disuatu pantai yang sangat ramai. Arvin melihat ada penjual ice cream dan ia menghampiri penjual ice cream tersebut. Alina hanya mengikuti Arvin, dari tadi mereka hanya diam saja.

"Kamu mau rasa apa Al?" Tanya Arvin dan melirik Alina yang sedang melihat kearah pantai yang dipenuhi banyak orang.

"Aaallll." Panggil Arvin lagi.

"Eh," Alina melihat Arvin "Vanilla, aku suka vanilla."

"Vanillanya dua." Kata Arvin kepada penjual Ice cream.

Arvin melihat Alina yang dari tadi terus melihat kearah pantai. Wanita itu pasti penasaran dengan apa yang dilakukan oleh orang ramai tersebut.

I LOVE SUNSET AND YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang