Satu minggu kemudian ...
"Jadi belum ingin kembali ke London?" Tanya Helmi.
Alina menggelengkan kepalanya "Ingin lebih lama disini, ingin lebih lama bersama papa."
"Kenapa semenjak pulang dari Lombok menjadi lebih pendiam? Ada masalah?" Tanya Helmi melihat putri yang akhir – akhir ini sering melamun.
"Gili lampu. Apa ia seindah Gila trawangan?" Tanya Alina.
"Masih ingin liburan?"
"Bukan. Hanya bertanya."
"Papa nanti malam akan pergi keperesmian Restoran paman Haidar, kamu mau ikut?"
"Boleh pa."
"Kalau begitu bersiaplah, kita akan berangkat pukul tujuh malam." Kata Helmi sambil berdiri dan masuk kekamarnya.
Alina ikut bangkit dan masuk kekamarnya, ia bersiap – siap untuk pergi ke Restoran baru milik Haidar.
Pukul Tujuh malam mereka sudah berada di Restoran tersebut. Alina benar – benar menyukai suasananya. Desainnya juga sangat menarik, benar – benar elegan seperti Haidar.
"Jadi bagaimana? Bagus bukan?"
Alina memutar kepalanya kearah suara. "Paman Haidar." Alina memeluk pamannya tersebut. Haidar membalas pelukan Alina.
Alina melepas pelukannya "Aku tidak bertemu denganmu dirumah dan kita bertemu disini?"
"Aku baru saja tiba dari Bali, dan satu jam yang lalu baru sampai di Jakarta," Jawab Haidar. "Jadi bagaimana pendapatmu tentang Restoran ini?"
"Restoran ini cukup menjelaskan bagaimana kondisi pemiliknya, elegan dan juga romantis." Jawab Alina.
Haidar tertawa. "Kamu sudah makan?"
"Boleh aku kedapur? Aku ingin melihat kokinya."
"Tentu saja."
Alina berjalan kearah dapur, disana ia melihat cukup banyak orang yang sedang sibuk memasak.
"Ada yang bisa dibantu?" Tanya seorang koki disana.
"Oh aku keponakan pemilik Restoran ini, aku ingin melihat kalian memasak. Apakah bisa?" Tanya Alina.
Laki – laki itu tersenyum "Tentu saja."
Alina ikut tersenyum. Ia melihat orang dengan cepat memotong sayuran, ada yang dengan lincahnya memasak.
Seseorang yang sedang membawa piring kotor tidak sengaja menabrak Alina, sehingga baju Alina kotor. "Maaf mbak, saya tidak sengaja."
"Tidak apa – apa, ini salah saya kenapa harus berdiri disini. Alina mengambil Tisu yang ada ditasnya dan membersihkan kotoran yang ada di bajunya.
Alina kebingungan harus membuang tisu kotor itu kemana. Ia melihat seseorang membuka pintu belakang. Alina menghampiri wanita itu.
"Apa diluar ada tong sampah?"
"Ada mbak."
Alina keluar dari dapur tersebut dan membuang tisu kotor itu dalam tong sampah. Ternyata di belakang Restoran pamannya ada sebuah gang yang cukup lebar, di gang itu mungkin bisa lewat dua mobil. Disana sedikit sepi, Alina menyipitkan matanya saat melihat seseorang sedang berlari dari kejauhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE SUNSET AND YOU
RomanceSunset memang indah, tapi akan lebih indah lagi jika memandangnya bersamamu