6 - Memalukan

25 6 0
                                    

Assalamu'alaikum.

Wildan segera melangkahkan kaki kedalam ruang *abk.

*abk. singkatan dari anak buah kapal.

"Ada apa ini?" Teriak Wildan sambil membuka pintu kecil ruangan itu.

Semua yang berada di ruangan itu melongo saat melihat kedatangan Wildan.

"Ada apa, mas? Mau minta kantong plastik juga?" Tanya salah seorang abk. yang menggunakan baju seragam berwarna kuning.

"A...a.., tidak. Maaf saya salah paham." -Wildan dengan rasa malu yang teramat.

Wildan segera melangkah keluar. Sementara gadis yang baru berkenalan dengannya, memandang bingung ke arahnya.

"Ternyata suara radio yang tak hanya memekakkan telinga. Tapi, juga membuatku malu." Gumam Wildan.

Tak berapa lama, Wildan sudah sampai ke tempatnya semula. Ia melihat gadis cantik tadi melangkah ke arahnya.

"Hai Zherin, maaf kejadian tadi. Aku kira...." belum selesai Wildan berkata, Zherin memotong "Tidak apa."

Zherin berlalu begitu saja melewati Wildan yang cukup merasa malu.

"Ah, kenapa aku sebodoh itu tadi." Gerutu Wildan pada dirinya.

-Note:
Maaf part kali ini sedikit. Maaf jika feel dari cerita ini nggak dapat, ceritanya membingungkan dan acak-acakan. Mohon maaf sebesar-besarnya. Terimakasih untuk yang sudah berpartisipasi. Mungkin kalau cerita ini kurang menarik. Cerita ini tidak dilanjutkan.

Terimakasih.

Jangan lupa jadikan Al-Qur'an sebagai bacaan utama!
Wassalamu'alaikum.

ZHERINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang