Part 15

14.7K 1.5K 55
                                    

Entah sudah selama apa Rery tidak sadarkan diri.
Pemuda itu membuka matanya dan dia berada di tempat asing yang tidak pernah dia tahu sebelumnya.

Perlahan dia menyingkap selimut tebal yang menutupi tubuhnya.
Pemuda itu kemudian duduk, dia mencoba mengingat apa yang terjadi padanya.

Dan hal terakhir yang bisa dia ingat adalah ketika Aland dan dirinya memergoki seseorang lelaki yang sedang berbuat cabul pada salah satu kariawan di tempatnya bekerja di toilet kantornya.

Dan sekarang dia tahu dia jelas tidak berada di toilet, dan tempat itu juga bukan klinik di perusahaannya.

Lalu dia di mana sekarang...?
Rery menunduk untuk melihat tubuhnya.
Bahkan kini dia mengenakan pakaian yang sedikit kebesaran, dan sudah jelas jika itu bukanlah salah satu pakaiannya.

"Kau sudah bangun...?"

Suara dari sosok di ambang pintu mengagetkannya.
Tampak Aland berjalan mendekatinya sembari membawa nampan yang di atasnya terdapat sebuah mangkuk yang mengepulkan uap panas.

Pria itu membuatkan oatmeal bertabur kismis dan buah peach yang di potong dadu.

"Aku di mana sekarang...?"

"Kau ada di Apartemen ku"
Aland meletakkan nampan yang di bawanya ke atas meja.
Lalu pria itu segera duduk di sisi tempat tidur.
"Apa kau sudah baikan...?"

"Iya...maaf merepotkanmu..."

Senyum manis terkulas di bibir Aland.
"Kau sama sekali tidak membuatku repot..."

Rery menunduk lembali, dia melihat pakaian yang di kenakannya.
"Baju ini pasti miliknya, dia melihat tubuh ku..."
Rery menelan ludahnya dengan perasaan sesak.

Dia tidak ingin ada orang asing melihat luka-luka di tubuhnya.
Meskipun luka lebam karena perbuatan Martin sudah menghilang, namun bekas gigitan dan sundutan rokok masih jelas terpampang di hampir sekujur tubuhnya.

Dan juga luka di pergelangan tangan kirinya.
Luka yang dia buat saat tertekan, meski tidak terlalu dalam namun luka-luka itu meninggalkan bekas.

Rery meremas selimutnya kuat-kuat,
Pemuda itu segera turun dari tempat tidur dan bangkit dari duduknya.
"Aku sebaiknya pulang sekarang..."

Belum sempat Rery melangkahkan kakinya.
Aland sudah menyambar tangan pemuda itu lebih dulu hingga mengurungkan niat Rery untuk pergi.

"Kenapa terburu-buru...?"
Aland melepas tangan Rery yang berdiri di depannya.
"Sebaiknya kau makan dulu sebelum kembali ke Apartemenmu..."

Rery menelan ludahnya.
"Aku..."

"Jangan membantahku"
Ucap Aland memotong kalimat yang akan di katakan Rery, pria itu lalu mendongak dan menatap lurus ke wajah pemuda di depannya.
"Aku tidak akan melakukan apapun pada mu...
Jadi duduk saja dan makan..."

Rery yang awalnya agak ragu, akhirnya kembali duduk dan mengambil mangkuk yang tadi di bawa Aland.

Saat mencicipi masakan buatan Bosnya, Rery agak terkejut karena lelaki di depannya bisa memasak oatmeal menjadi makanan yang lezat.

"Apa kau suka oatmael buatanku...?"

Rery mengangguk sembari menoleh ke arah Aland.

"Aku sudah lama tidak memasak, tapi syukurlah ternyata meski sudah jarang membuat makannan sendiri ternyata kau menyukai masakanku..."

"Jika kau bisa memasak kenapa kau suka makan di luar...?"

"Karena itu lebih praktis, karena aku tidak suka mencuci perkakas bekas untuk memasak..."

Secret Base (Selesai) BOOK 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang