Part 29

11.1K 1.2K 158
                                    


Petang itu Lathan sedang duduk di dekat jendela kamarnya, dari sana dia menatap pemandangan senja yang tampak indah.

Wajahnya terlihat pucat, seperti ada sesuatu hal yang sedang mengganggu pikirannya.

Pria itu memakai kemeja warna hitam dengan bawahan yang berwarna senada dengan kemejanya.
Membuat kulitnya yang berwarna putih, semakin terlihat putih karena kontras dengan warna pakaiannya.

Cangkir kopi yang awalnya membumbungkan uap panas di samping Lathan, kini sudah dingin.
Dan tidak nampak ada bekas dari orang yang berada di dekatnya, mencicipi isi dari cangkir itu.

Tatapan mata Lathan yang kosong, membuat pria itu tidak menyadari ke hadiran putri semata wayangnya yang membawakan nampan dengan mug berisi coklat panas di dalamnya.

"Ayah..."

Lathan menoleh ke arah Bella yang duduk di depannya.
Gadis cantik itu terlihat begitu anggun menggunakan gaun berwarna biru selutut.

"Aku membuatkan coklat panas untuk mu"
Ujar Bella sembari mendorong  nampan yang tadi di bawanya lebih dekat ke Lathan.

"Terima kasih..."
Lathan mengambil mug dan menyingkirkan nampannya bersamaan dengan kopi dingin yang ada di sampingnya.

Pria itu memperhatikan wajah Bella dengan seksama, dia sangat mirip dengan mendiang sang istri.
Begitu cantik dan tenang, pantas saja jika putrinya sangat populer di sekolahnya.

"Ayah sedang memikirkan apa, setelah ayah pulang mengantar paman Archer seminggu yang lalu.
Aku lihat Ayah sering murung, bahkan Ayah selalu duduk sendirian di sini sampai berjam-jam..."

Lathan tersenyum, dia mengambil mug di depannya dan menyeruput isinya.

"Apa Ayah sedang memikirkan paman Rery....?"

Pertanyaan Bella membuat coklat yang akan di telan Lathan seperti berhenti di tenggorokannya hingga membuat pria itu terbatuk-batuk.

Lathan mentap Bella yang tersenyum geli melihat wajah Ayahnya sudah seperti kepiting rebus.

"Dari mana kau tahu soal Rery...?"

"Paman Bill..."
Ujar Bella sambil melihat ke arah pintu, di sana Lathan bisa melihat Bill dan Dav sedang mengintip dari cela pintu yang sedikit terbuka.

Bill langsung menepuk keningnya sendiri dengan cukup keras,
Kala mendengar namanya di sebut.

"Bill...Dav...!!"
Teriak Lathan yang membuat kedua orang yang namanya di panggil jadi kalang kabut.
Mereka akhirnya masuk ke dalam kamar Lathan.

Melihat wajah Lathan yang tidak ramah Bill dan Dav hanya bisa menunduk lesu.

"Apa yang kau katakan pada Bella...?"

Bill tersenyum kecut, dia mendesah dengan wajah bersalah memandang Lathan.
"Maaf...aku ceritakan semua padanya.
Karena aku sudah tidak tahan melihat mu begini, sudah hampir satu minggu kau tidak pernah keluar dari kamar mu.
Kau hanya duduk di sini sambil melihat keluar Jendela...
Ayolah...lakukan sesuatu...Lathan.
Bella bilang pada ku, dia tidak keberatan jika kau ajak Rery tinggal di sini"

Lathan menghela nafas berat, dia menoleh ke arah putrinya.
Pria itu tersenyum sambil membelai pipi lembut Bella.
"Maaf...aku tidak bisa melakukan itu,
Karena dia tidak akan cocok tinggal di lingkungan kita yang berbahaya ini"

"Kenapa...? Bukankah Ayah bisa melindunginya seperti ayah melindungiku...?"

"Kau masih terlalu kecil untuk memahami semua itu"

Bill mengeluarkan sebuah amplop warna coklat dari dalam saku jasnya dan meletakkan benda itu ke atas meja.

"Apa ini...?"
Tanya Lathan yang mengambil amplop itu.

Secret Base (Selesai) BOOK 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang