Zeera menggiring bola menuju gawang. Tepat di depan gawang, ia menendang bola itu. Setelah itu ia bersorak bahagia karena berhasil mencetak gol keduanya.
"Woo Zeera! Lo hebat, gak salah gue milih lo jadi kapten." Puji Amira sambil mengibas ngibaskan baju nya karena gerah.
"Zee!"
Zeera menoleh dan menatap Putri dengan pandangan bertanya.
"Tolong ambilin bola dilapang basket tuh! Nanti Pa Lili marah!"
Zeera sebenarnya keberatan. "Kenapa gak lo aja?"
"Gue juga disuruh Pa Lili buat ambil dua bola lagi diruang olah raga." Tanpa meminta jawaban Zeera, Putri langsung pergi keluar lapangan.
Zeera kemudian berjalan menuju lapangan disebelahnya. Lalu ia memungut bola yang berada tepat dibawah tiang ring. Tapi saat berdiri, ia merasa kepalanya terbentur sesuatu dan setelah itu semua pandangan menjadi hitam.
***
Zefran menatap cewe yang sudah tergeletak tidak jauh darinya. Perasaanya campur aduk, antara takut dan panik. Kemudian cowo itu berlari mendekat cewe itu sebelum semua orang mengerumuni cewenya. Zefran juga tidak tau siapa cewe itu karena ia pingsan memunggunginya.
Ini yang Zefran takuti, ia akui kalau dirinya belum mahir melempar bola. Sekarang kejadian kan? Ia membuat anak orang pingsan karena tidak sengaja terbentur bola basket yang Zefran lempar dengan nafsu seperti tadi. Entah siapa cewe itu, Zefran akan bertanggung jawab untuk mengantarnya pulang.
Tapi saat mendekat, niat Zefran segera ia urungkan setelah tau siapa cewe itu.
Zeera.
Zefran berjongkok tepat didepan wajah Zeera. Ia menatap lamat lamat mata Zeera yang tertutup. Setelah diteliti, Zefran menyadari kalau Zeera memiliki bulu mata yang tebal dan lentik.
"Woy!"
Seruan itu berhasil membuyarkan lamunan Zefran. Lalu cowo itu mendongak, yang ia dapati adalah sekerumunan orang yang mencoba ingin melihat siapa cewe yang pingsan itu.
"Gue bawa Zeera ke UKS." Aldo tiba tiba mendekat dan mencoba membopong Zeera.
Namun tangan kokoh Zefran menahan gerakan Aldo. "Biar gue."
"Gak Zef, mending lo belajar basket aja sana!"
Zefran menyernyit, kenapa Aldo menjadi nyolot seperti ini? "Gue yang buat dia pingsan, jadi biar gue."
"Jangan Zef! Mending gue aja lah!" Aldo keukeuh untuk membawa Zeera ke UKS. Tapi lagi lagi berhasil dihadang oleh Zefran.
"Zefran!" Aldo berteriak tepat didepan wajah Zefran.
Zefran mulai tersulut emosi. "Dia.cewek.gue. jadi lo minggir!" Ia mengatakan itu dengan penuh penekanan.
"Mending Zefran aja yang bawa!"
"Tau kak, lagian Ka Zefran yang bikin tu cewe pingsan."
"Ka Aldo kenapa sih? Kok nyolot?"
Kerumunan orang mulai mengomentari Zefran dan Aldo. Ada dari anak futsal, dan basket.
Zefran menyelempitkan tangan kanannya dileher Zeera, sedangkan tangan kirinya ia sempitkan diantara bawah lutut. Setelah berhasil berdiri dan membopong Zeera, Zefran tersenyum sinis pada Aldo.
Entahlah, ia kenapa tidak suka dengan Aldo yang seolah khawatir dengan Zeera? Bahkan Aldo yang biasa ceria, ini malah berubah menjadi Aldo yang emosian. Bahkan Zefran baru pertama kali melihat Aldo semarah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My TOMBOYISH Girlfriend [END]
Подростковая литература[CERITA LENGKAP] MOHON MAAF MASIH AMATIRAN DAN BANYAK TYPO. OHIYA, SEDANG MASA REVISI YA!!! ----- "Lo Zeera?" "Iya." "Nama gue Zefran. Lo udah tau siapa gue disekolah kan? Lo mau gak jadi pacar gue?" "Bo-boleh." "Oke berarti mulai sekarang kita paca...