***
Zeera melihat jam tangan yang melingkar di tangan kirinya.
06.20
Tidak biasanya Zeera sudah sampai di sekolah sepagi ini. Biasanya jam segini Zeera masih berbaring ria diatas kasurnya. Seperti biasa, Zeera tidak langsung ke kelas. Gadis itu memilih mampir ke kantin dulu.
Sesampainya di tempat trongkrongannya, Zeera menemukan Edo, Reyno dan Jennie tengah tertidur dengan tangan ditumpu diatas meja.
Masih pagi udah molor aja, gue jailin ah. Batin Zeera.
Zeera berjalan mengendap endap. Suasana kantin saat pagi hari memang sepi, jadi sangat enak jadi tempat tidur.
"Dor!" Zeera menggebrak meja dengan keras. Sontak ketiganya langsung melompat.
"Gempa! Woy gempa!" Reyno melihat kesekitarnya dengan pandangan bingung.
"Ada bom ada bom!" Sama dengan Reyno, Jennie pun melihat kesekitarnya khas orang bangun tidur.
"Gak ada gempa, gak ada bom bego! Noh tersangka tunggalnya Zeera." Edo mendudukkan kembali pantatnya di kursi panjang kantin.
"Lo tuh ya, punya kebiasaan ini dari kapan sih?" Jennie bertolak pinggang.
"Dari orok mungkin." Zeera meredakan tawanya. "Biar usil, tetep cantik kan!"
"Galucu anjing." Reyno mengambil tasnya lalu pergi dari kantin.
"Lah, dia marah." Zeera terkekeh melihat sikap Reyno. Lalu gadis itu mendudukkan dirinya di sebelah Jennie.
"Hello gengs!" Tiba tiba Clara datang dan membuat kaget lagi.
"Ini lagi! Lo sama Zeera sama aja ya! Hobby nya ngagetin orang mulu!"
"Kita kan kembar beda emak beda bapa, yakan Zee?" Clara mengajak tos Zeera yang disambut dengan senang hati.
"Iyalah!"
'Tringggg'
"Udah bel tuh! Mending lo sama Ara ke kelas gih dari pada bikin naik darah mulu!"
Zeera terkekeh. "Iyadeh iya."
Clara dan Zeera akhirnya meninggalkan Jennie yang otw tidur bersama Edo yang udah tidur duluan.
Sesampainya dikelas, Zeera merasa aneh karena diatas mejanya terdapat sebatang coklat silverqueen.
"Dari siapa ini?" Tanya Zeera pada penghuni kelas. Namun sama sekali tidak ada yang menjawab.
"Yaelah masa gak ada yang tau?" Masih tidak ada jawaban.
"Itu ada suratnya Zee." Ucap Clara sambil menunjuk selembar kertas yang menempel dibelakang coklat itu. Zeera mengambil surat itu dan membukanya.
Dimakan ya coklatnya.
-Al"Dari siapa Zee?" Tanya Clara yang sudah duduk dikursinya.
Zeera menganggkat kedua bahunya acuh. "Zefran kali."
"Kok kali?"
"Nih liat inisial nya Al. Palingan Zefran, soalnya gue dulu manggil dia Alvi."
Clara hanya mengangguk anggukkan kepalanya. Semenit kemudian Bu Rina, guru bahasa Indonesia mereka memasuki kelas.
***
"Gimana? Beres kan?"
Aldo mengangguk untuk menjawab pertanyaan Zefran.
"Lo gak lupa kan kasih tau temen sekelasnya Zeera buat jaga mulut? Terus suratnya udah lo bikin kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My TOMBOYISH Girlfriend [END]
Novela Juvenil[CERITA LENGKAP] MOHON MAAF MASIH AMATIRAN DAN BANYAK TYPO. OHIYA, SEDANG MASA REVISI YA!!! ----- "Lo Zeera?" "Iya." "Nama gue Zefran. Lo udah tau siapa gue disekolah kan? Lo mau gak jadi pacar gue?" "Bo-boleh." "Oke berarti mulai sekarang kita paca...