***
Zeera perlahan membuka matanya. Saat itu juga, ia dapat mendengar suara tangisan yang tidak terlalu besar. Mata wanita itu melirik ke kanan, ternyata ada Zafri yang tengah duduk sambil menangis. Tapi, bocah itu sudah memakai seragam lengkap.
"Hey why are you crying?"
"Why are you sick, Mama? Today, you promised to take me to school. If you are sick, you cannot take me."
Zeera tersenyum. "Mama is cured. So, I will definitely get to school. Um, where is Zivaa?"
"Yes, he is taking a bath with Papa." Zafri mulai memberhentikan tangisannya. "Mama, let's have breakfast."
Zeera baru ingat kalau ia belum menyiapkan sarapan untuk keluarganya. Baru saja ia duduk, namun Zefran datang dan mendorong bahu Zeera.
"Kamu istirahat aja. Biar semua tugas kamu aku yang kerjain."
"Tapi mas--"
"Kamu dosa kalo jadi istri gak nurut."
Zafri yang tidak mengerti hanya memperhatikan kedua orang tuanya berdebat.
"Zafri, today papa is the one who makes breakfast. Mama must rest first."
"I want to have breakfast with mama!"
Zefran menghela nafasnya. "Do you want to make your mama get sicker?"
"No." Zafri mengerucutkan bibirnya.
"Okay, let's have breakfast." Zefran menggendong putranya itu keluar kamar. Andai saja pagi ini Zeera tidak merasa pusing dan mual, ia pasti sudah berkutat dengan alat alat dapur.
Zeera memilih untuk melanjutkan tidurnya. Baru sebentar ia masuk ke alam mimpi, indra pendengarannya kembali mendengar suara tangisan. Mau tak mau ia bangun dari tidurnya. Ternyata suara tangisan itu dari Zivaa.
"What's wrong sweetheart?"
"Papa! He hurt me ma. Look at how much I pulled my hair. Papa can't wait to comb my hair. "
Zeera menghela nafasnya, ia kemudian turun dari kasur. "Come here, let mama fix your hair."
"Mama!!"
Zeera baru saja menerima sisir yang disodori putrinya tadi. Namun anaknya yang satu lagi berteriak dan masuk kamar dengan tidak sabaran.
"Look! This bread is charred and tastes very bitter!"
"Zivaa!" Zefran masuk ke kamar dengan wajah lelahnya. "Come here dear don't disturb your mama first. Come on you haven't finished combing it."
"I don't want to! I want to be with mama!"
"Me too! Papa's homemade toast tastes bitter!"
Yaampun. Baru sehari Zeera tidak keluar kamar, tapi suasana pagi ini sudah kacau.
"Okay, wait a minute, abang, I have to fix Zivaa's hair first. You just wait in the dining room."
Memang, walaupun Zafri dan Zivaa sehari hari memakai bahasa inggris, tapi Zeera, Zefran dan Zivaa sering memanggilnya dengan sebutan abang. Zafri lalu mengangguk dan keluar kamar. Setelah itu Zefran hanya memperhatikan Zeera yang sangat luwes menguncir rambut putrinya.
"Thank's mama. Love you."
"Love you too." Zeera mencium pipi Zivaa. Anak itu tersenyum lalu berlalu keluar kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My TOMBOYISH Girlfriend [END]
Подростковая литература[CERITA LENGKAP] MOHON MAAF MASIH AMATIRAN DAN BANYAK TYPO. OHIYA, SEDANG MASA REVISI YA!!! ----- "Lo Zeera?" "Iya." "Nama gue Zefran. Lo udah tau siapa gue disekolah kan? Lo mau gak jadi pacar gue?" "Bo-boleh." "Oke berarti mulai sekarang kita paca...