---
Zefran melihat penampilannya sendiri didepan sebuah kaca besar yang berada didalam kamar Mamanya. Sebuah tuxedo berwarna biru dongker sudah melekat pas ditubuh Zefran. Sangat kontras dengan warna kulit yang putih pucat itu.
Tiba tiba pintu kamar diketuk. "Zefran, udah siap belum?" Ternyata itu suara Erris, mamanya.
Dengan segera Zefran membuka pintu. Dan yang pertama dilihatnya adalah wajah mamanya yang kesal.
"Kamu itu dandannya kaya cewek tau gak! Mama juga mau dandan tau!" Kemudian Erris melenggang masuk ke kamarnya.
Zefran menggaruk pipinya yang agak gatal. Seingatnya, ia hanya dandan lima belas menit. Sepertinya waktu itu termasuk lama bagi laki laki. Cowo itu memilih turun, dan setelah itu Zefran melihat papanya tengah menonton TV.
Rully yang menyadari kehadiran anaknya menoleh ke belakang. "Anak papa udah siap mau ketemu tunangan ya? Ganteng gini."
"Pa, please aku gak mau bahas itu sekarang. Harus aku ucapin berapa kali biar Papa ngerti?"
"Dan papa juga udah sering kasih tau kamu kalau kamu harus tunangan sama Bella!" Rully kemudian berdiri dari duduknya dan memilih berpindah duduk ke kursi meja makan.
Zefran menghela nafasnya. Baru seminggu rumah tangganya adem ayem, tapi sekarang mau mulai lagi?
"Aku capek pa bahas ini mulu. Sampe kapan pun aku gabakal mau tunangan sama Bella. Masalah hutang papa, aku akan bayar nanti saat kerja pa." Lalu kakinya melangkah menuju pintu utama.
"E-eh Zefran! Mau kemana kamu?"
Zefran menoleh, ternyata yang bertanya adalah Mamanya yang baru turun dari lantai atas.
"Jemput pacar."
Mendengar itu, Rully segera berdiri. "Jemput pacar kamu? Pacar kamu cuma Bella!"
"Bella cuman orang asing bagi Zefran."
Rully segera mengejar Zefran, namun tangannya ditahan oleh Erris. "Mas inget, bahagiain Zefran sebelum semuanya berakhir. Mas ga lupa kan sama janji kita?"
---
Zefran merapikan jasnya yang agak terangkat. Kemudian cowo itu mengetuk pintu didepannya. Beberapa detik kemudian keluarlah seorang cewe yang cantik nya bertambah berkali kali lipat.
"Ayo Zef!"
Cowo itu tetap bergeming dan masih menatap cewe didepannya.
"Gue gak salah rumah kan? Ini lo kan Ra?"
"Lo kenapa sih? Yaiyalah ini gue Zeera!" Zeera menarik tangan Zefran, karena ini sudah hampir telat. Cowo yang ditariknya itu hanya menurut saja.
"Ra, you look so beautiful tonight."
Ucapan yang mungkin pujian itu keluar dari mulut Zefran saat keduanya tengah diperjalanan. Zefran mengatakan itu dengan tulus.
Zeera yang biasanya terlihat tomboy dengan kunciran kuda atau cepolnya berubah drastis. Malam ini Zeera terlihat anggun dengan gaun berlengan 3/4 yang panjang gaunnya sampai lutut. Dan Zefran baru sadar kalau gaun itu warnanya sama dengan jas nya. Biru dongker.
"Cantik apaan sih Zef! Sebenernya gue ga nyaman tau pake kaya gini!" Zeera merapihkan rambutnya yang menurutnya aneh.
Setelah diberitahu anaknya akan menghadiri pesta ulang tahun, Dian, bunda Zeera berubah menjadi tukang rias yang handal. Lihat saja penampilan Zeera sekarang.
Make up yang menurut Dian tipis tapi menurut Zeera tebal dan membuatnya tidak leluasa untuk berekspresi. Dan soal rambut, Zeera sendiri tidak tau apa nama modelnya. Yang kelas rambut Zeera tadi dicatok dan digulung bagian bawahnya saja, membuat rambut itu ikal bagian bawahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My TOMBOYISH Girlfriend [END]
Novela Juvenil[CERITA LENGKAP] MOHON MAAF MASIH AMATIRAN DAN BANYAK TYPO. OHIYA, SEDANG MASA REVISI YA!!! ----- "Lo Zeera?" "Iya." "Nama gue Zefran. Lo udah tau siapa gue disekolah kan? Lo mau gak jadi pacar gue?" "Bo-boleh." "Oke berarti mulai sekarang kita paca...