Sembilan Belas (PEMAKAMAN)

3.1K 149 0
                                    

***

Zefran memberhentikan motornya tepat didepan toko bakso. Ia sengaja mengikuti Zeera sedari pulang sekolah tadi. Zefran fikir, Zeera akan langsung pulang ke rumahnya, tapi cewe itu malah mampir ke toko bunga. Setelah selesai bertransaksi, Zeera kembali menaiki busway.

Zeera ngapain beli bunga? Batin Zefran.

Setelah sepuluh menit Zefran mengikuti kemana arah busway itu, Zefran melihat busway itu berhenti dan Zeera keluar dari busway nya.

Zeera berjalan memasuki gang yang tidak cukup mobil. Zefran memilih memarkirkan motornya di depan mini market terdekat. Zefran terus membuntuti Zeera sampai akhirnya Zeera sampai disebuah tempat yang sepi.

Pemakaman.

Zefran melihat Zeera berjongkok didepan makam yang sudah dilapisi dengan keramik biru. Ternyata bunga tadi Zeera beli untuk ditaruh diatas makam itu. Zefran memutuskan untuk lebih dekat dengan posisi Zeera. Cowo itu berlindung dibalik pohon yang lumayan besar. Ditempat itu Zefran bisa dengan jelas mendengar Zeera berbicara.

"Assalamu'alaikum Ayah."

Zefran menganga.

Jadi, ayah Zeera udah gak ada? Innalillahi.. batin Zefran.

"Yah, udah dua minggu ya aku belum dateng kesini. Maafin Anna ya yah." Zeera mencabuti rumput liar yang ada disekitar makam itu.

Dalam hati Zefran bertanya siapa Anna? Tapi sedetik kemudian ia baru menyadari kalau Anna adalah Zeera. Anna, Annatasya. Kemarin Zefran sengaja menghubungi Reyno setelah dua tahun tidak saling chat. Itupun Zefran hanya membahas Zeera. Menanyakan apa nama kepanjangannya, dan lain lain. Jadi Zefran tahu Anna adalah Zeera.

"Ohiya yah, aku mau cerita nih. Anna suka sama orang yah, mungkin sayang, Anna sayang sama seorang cowo namanya Zefran."

Zefran tersenyum lebar. Apa ia tidak salah dengar? Zeera masih menyukainya. Bahkan Zeera bilang, ia menyayanginya. Tapi kenapa sikap Zeera bila didepan Zefran itu dingin dan cuek?

"Dia itu orangnya dingin Yah, ya kaya Ayah gitu hehe. Tapi Anna yakin kok kalo Zefran bakalan luluh seiring berjalannya waktu. Tapi apa Yah? Dia sakitin Anna."

Zefran memejamkan matanya saat mendengar Zeera curhat seperti itu. Apalagi Zefran kini mendengar Zeera terisak.

"Ternyata Anna taruh hati untuk orang yang salah. Zefran cuman jadiin Anna taruhannya. Parah kan Yah? Gimana Anna gak sakit hati coba. Tapi beberapa hari lalu Zefran bilang kalau dia sayang sama Anna. Tapi kok Anna gak percaya ya? Dia udah terlalu bikin Anna sakit sih ya Yah. Makanya sekarang Anna lagi berusaha cuek sama dia. Dia itu sekarang jadi berubah Yah. Tadinya cuek, dingin, bodo amatan gitu eh jadi cowo sweet Yah. Aku tuh padahal udah mati matian jaga sikap di depan dia. Aku pengen lupain Zefran. Tapi, aku ngerasa gabisa Yah. Kenapa ya?"

Mungkin karena orang yang mau lo lupain sayang sama lo Ra. Gue gak rela kalau lo lupain gue. Batin Zefran.

"Aku juga sebel sendiri kenapa aku gabisa lupain Zefran. Coba aja Ayah masih ada disisi aku, pasti Ayah bakal hajar Zefran kan gara gara dia udah bikin Anna sakit hati? Ayah pasti bakal kasih nasihat sama aku. Tapi, mau gimana lagi Yah? Aku selalu doain Ayah setelah shalat Yah, semoga kita bisa bertemu di surga-Nya. Terimakasih udah mau dengerin curhatan aku yang gak penting, hehe."

Setelah berkata panjang lebar pada makam Ayahnya, Zeera hendak pergi meninggalkan makam. Tapi baru saja ia berjalan lima langkah, tangannya dipegang oleh seseorang. Saat Zeera berbalik badan, ia melihat cowo yang menjadi topik utama curhatannya tadi.

My TOMBOYISH Girlfriend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang