Zeera keluar dari toilet setelah berganti baju, sekarang ini ia sudah memakai jersey berwarna hijau stabilo. Kemudian ia berjalan menuju ruang loker anak futsal.Zeera mengambil sepatu futsalnya dari dalam loker. Sekolah ini memang cukup elit, semua fasilitas disini sangat lengkap. Bahkan sekolah ini memiliki lapangan futsal, indoor maupun outdoor.
Gadis itu bersenandung seraya menggendong tasnya.
"Yuk Jul." Ajak Zeera pada Julio. Ruang loker ini memang tidak memandang jenis kelamin. Jadi walaupun cewe, boleh saja menyimpan apapun didalam loker itu.
"Sabar tunggu si Raisha. Dia otw kesini, mau ambil jersey nya."
Sekedar info, Zeera memiliki tim futsal cewe, yaitu Zeera, Raisha, Putri, Shalma dan Amira. Sebagai cadangan ada tiga orang, yaitu Khesya, Mila, dan Veni.
"Oke." Setelah itu Julio dan Zeera sibuk dengan ponselnya masing masing.
"Hai. Sorry ya gue udah buat kalian nunggu." Tiba tiba Raisha datang dengan nafas yang ngos ngosan.
"Selo aja Sha. Yaudah lo ganti baju aja dulu." Zeera memasukkan ponselnya kedalam tas nya.
"Tapi toilet kan lumayan jauh, jadi gue ganti baju disini aja lah. Jul! Lo ngadep sana gih! Gue mau ganti baju!" Perintah Raisha seraya mengambil jersey nya didalam loker.
"Iya bawel." Julio lalu merubah arah duduknya. Tapi matanya masih fokus pada layar ponselnya.
Setelah berganti baju, Zeera berjalan beriringan dengan Julio dan Raisha.
"Eh katanya hari ini kita eskul bareng anak basket loh."
Zeera langsung menoleh pada orang disebelahnya. "Yang bener lo Sha?"
"Iya, jadwal anak basket eskul itu dirubah mulai hari ini. Emangnya lo gak baca mading?"
Zeera menggeleng sambil nyengir. "Gue ga baca. Makasih ya infonya Sha."
Sambil jalan Zeera memikirkan tentang anak basket. Pasti seru kalau bisa eskul bareng anak basket.
Tiba dilapangan, Zeera dipanggil seseorang.
"Zee!"
Saat Zeera menoleh, ternyata sudah ada Aldo. Cowo itu memakai kaos lekbong khas anak basket.
"Loh, lo eskul basket?" Tanya Zeera. Kemudian gadis itu izin kepada teman temannya untuk mengobrol sebentar dengan Aldo.
"Iya gue anak basket. Duduk sini Zee. Eskulnya kan mulai sepuluh menit lagi, kita bisa ngobrol."
Zeera dan Aldo akhirnya duduk di kursi panjang pinggir lapangan futsal.
"Lo tau gak kalau Zefran itu sekarang anak basket?"
"Hah? Seriusan lo?" Zeera tersenyum sumringah.
Aldo ikut tersenyum. "Serius Zee. Dia itu baru masuk eskul basket kemaren. Katanya sih, gara gara bokapnya yang nyuruh. Kan taun sekarang ada ujian praktek bola basket gitu."
"Terus terus?" Zeera meminta Aldo untuk terus bercerita tentang Zefran. Menurutnya, topik kali ini akan menarik.
"Terus tuh kata si Derva, Zefran itu terpaksa eskul ini, dia itu gak jago jago amat main basket. Gaya doang dia mah." Aldo mengakhiri ucapannya dengan kekehan kecil.
"Tapi waktu kejadian nasi goreng itu, gue kira dia jago basket."
"Keliatannya doang Zee. Lempar bola masuk ke ring aja gabisa. Hahahah."
Keduanya lalu tertawa renyah.
"Priitttt"
Suara peluit membuat keduanya menoleh. Ternyata peluit tadi ditiup oleh Pak Bambang, pembina eskul basket.
KAMU SEDANG MEMBACA
My TOMBOYISH Girlfriend [END]
Fiksi Remaja[CERITA LENGKAP] MOHON MAAF MASIH AMATIRAN DAN BANYAK TYPO. OHIYA, SEDANG MASA REVISI YA!!! ----- "Lo Zeera?" "Iya." "Nama gue Zefran. Lo udah tau siapa gue disekolah kan? Lo mau gak jadi pacar gue?" "Bo-boleh." "Oke berarti mulai sekarang kita paca...