Pertemuan Tak Terduga

1.9K 109 2
                                    

*Happy Reading

Karra's POV

________

Nowadays

Beginilah kehidupanku sekarang. Studi S2 ku sudah selesai dan kasus yang masuk makin bertambah seiring dengan namaku yang makin dikenal. Aku sudah sukses? Aku rasa tidak sama sekali. Karna buat apa jika hatiku masih kosong seperti delapan tahun yang lalu?

Sekarang aku sudah benar2 kehilangan kontak dengan kesayanganku itu. Oh ayolah, berhenti membahasnya, itu kan masa lalu? Mungkin sekarang ia sudah hidup bahagia dengan kehidupan pernikahannya.

Lalu kehidupan cintaku? Masih sama persis seperti dulu. Bahkan aku tak berniat sama sekali untuk mengawali hubungan dengan orang lain. Bukan tak ada, bahkan ada beberapa yang sudah melamarku. Orang tuaku juga sudah memaksa agar aku segera mengakhiri masa lajangku. Tapi aku sungguh tak ada semangat untuk itu. Hatiku sudah dimiliki dan orang itu sudah membawanya pergi. Maka dari itu aku tak bisa apa2 selain menunggu sesuai dengan permintaannya di pertemuan terakhir kami enam tahun yang lalu.

Saat ini aku sedang dimeja kerjaku, mengamati dengan teliti kasus yang sekarang sedang aku tangani. Berkali2 membolak balik kertas yang cukup tebal berisi kasus yang cukup serius. Tak usahlah kuceritakan kasusnya apa, karna aku tak mau membebani siapapun mulai saat ini. Sesekali aku juga menuliskan solusi yang kira2 cocok untuk kasus tersebut sebelum dibahas dengan keluarga si penderita. Masih aku sibuk dengan kertasku, sampai sebuah dering telpon membuyarkan konsentrasiku.

Ring... Ring...

Kulihat layar hp ku, nomor tak dikenal muncul. Aku mengerutkan dahiku karna tak ada clue atas nomor yang sedang menghubungiku saat ini. Oh mungkin saja client baru. Yah sudah aku angkat saja.

Click

"Ya hallo, disini Konsultan Psikologi KR. Ada yang bisa dibantu?"
"Hallo, bisa saya bicara dengan ibu Karra Chaesara Wiranti?"
"Tentu. Saya sendiri. Apa yang bisa saya bantu? Maaf dengan bapak siapa?"
"Oh iya, saya Tobi Syahputra. Apa ibu ada waktu? Saya butuh konsultasi sama ibu."
"Oh tentu. Sebentar saya lihat schedule saya dulu ya, mohon menunggu sebentar."
"Baik bu."

Beberapa menit kemudian
"Ya hallo, bapak Tobi? Kebentulan besok saya free. Bapak bisa datang ke kantor saya di jalan xxx."
"Ehmm bu, bagaimana jika kita bertemu diluar saja? Kebetulan ada tempat nyaman untuk membahas masalahku nanti. Bagaimana bu?"
"Tentu bisa. Kirim saja alamatnya, nanti kita bisa bertemu disana."
"Baik bu, terimakasih sebelumnya. Nanti alamatnya saya kirim lewat sms. Slamat siang bu."
"Slamat siang, terimakasih kembali."

Click

Aku melanjutkan kembali pekerjaanku. Sesekali aku menyeruput green tea minuman kesukaanku. Yah, semua memang masih sama walaupun banyak sekali perubahan yang sudah terjadi dalam hidupku. Entahlah harus bahagia atau sedih. Yang pasti keduanya belum bisa dipisahkan sampai sekarang. Selalu saja setia mendampingiku dalam menjalani kehidupanku.

Tringg

Bunyi pesan masuk ke handphone ku. Aku tak langsung melihatnya karna sepertinya dari penelpon tadi yang mengirimi alamat untuk pertemuan besok. Kuabaikan saja dan aku akan melihatnya setelah nanti dirumah. Hari ini cukup lelah, entahlah padahal aku hanya duduk saja dengan kertas tebal yang ada dihadapanku ini tapi pikiranku benar2 lelah. Aku putuskan untuk segera pulang saja. Sepertinya aku butuh tidur, yah sekedar berlari sebentar dari peliknya kehidupan.

Aku sudah dikamar tidurku. Lagi, aku teringat bagaimana aku menghabiskan waktuku berduaan dengan kesayanganku saat itu. Dimana lagi kalo bukan disini, diatas kasurku. Masih bisa sangat jelas kuingat setiap inch tubuhnya bahkan tanpa melihat wajahnya aku sudah hapal semua yang ada dalam dirinya.

Selalu KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang