5. Geng Rumpi

58 3 0
                                    

👩🏻‍🏫👩‍🎓👩🏽‍💼

Di kantor Ayu memiliki sahabat dekat. Mereka sama-sama bekerja di bidang yang sama. Di bagian survey nasabah, atau bahasa kerennya sebagai underwriter. Jadi sebelum para nasabah ini di ACC pengajuan asuransinya, mereka harus melewati tahap survey dulu. Mulai dari nama, alamat, kontak person, data anggota keluarga, riwayat penyakit, riwayat kesehatan, bahkan hobi pun masuk dalam data survey.

Jadi mau nggak mau Ayu dan teman-teman timnya ini pasti sering bicara dan berkomunikasi dengan pihak lain, kepo sana sini, jadi stalker dan segala hal guna melengkapi data nasabah supaya bisa meng-acc SPAJ yang masuk.

Pusing sih, kadang. Apalagi kalau ada klaim yang masuk. Mereka harus dengan cepat dan tanggap mendapatkan kronologis kejadian sedetail mungkin agar meloloskan pertanggungan klaim tersebut.

Sebagai tim mereka harus bisa netral, menjadi penghubung pihak kantor dan pihak tertanggung atau nasabah.

Tim itu terdiri dari Ayu, Meza, Tiara dan Via. Mereka membuat grup di aplikasi WhatsApp messenger dengan nama Geng Rumpi. Grup itu benar-benar jadi ajang ngerumpi bagi mereka. Entah tentang pekerjaan, teman-temannya, boss-nya, nasabah, kadang juga tentang cowok mereka masing-masing. Seringkali yang punya komentar paling pedas, rasional dan tajam ya si Ayu.

Secara, sekantor juga udah pada tahu status singlenya itu melekat secara abadi, belum tergantikan.
Rata-rata cowok akan memilih cewek yang lemah lembut, anggun, dan bermulut manis. Dan semua itu tidak dimiliki satu pun oleh Ayu. Tampilan fisik dia memang sempurna. Cantik, rambut lurus sebahu, kulit sawo matang, tinggi badan sekitar 162 cm, berat badan 52 kg. Sudah ala model kan? Tapi sikapnya sudah mirip preman aja.

Di kantor wajib memakai seragam formal, namun Ayu memiliki style sendiri. Seragam kantor itu dia padukan dengan blazer, celana bahan, dan sepatu flat. No rok mini, no high heels, no blouse ketat yang akan terasa sesak di sekitar dadanya. Sesekali dia memakai sepatu high heels jika ada meeting bulanan bersama para direksi, namun sesudahnya dia akan menggantinya dengan flat shoes nya kembali. Bahkan di hari Jumat tak jarang dia memakai celana denim, baju kasual dan sepatu kets atau sneaker.

Awalnya dia sering mendapatkan teguran dari Pak Bisa dengan penampilannya itu, tapi lama-lama si Boss bosan juga kasih peringatan, toh selama ini kerjaan Ayu bagus, detail dan tegas dalam mengambil keputusan.

Bahkan dengar-dengar Ayu mendapatkan promosi kenaikan status jabatan. Menjadi karyawan tetap, bukan lagi karyawan kontrak seperti sekarang. Tapi memang harus mengikuti berbagai ujian dan diklat di kantor pusat di Bandung.

Saat sedang asyik menganalisis data nasabah, HP Ayu tak berhenti bergetar, namun dia cuek tak menanggapi. Dari tampilan pop chat-nya tertera Geng Rumpi yang sedang ramai.

Via : bosen
Meza : sama
Tiara : banget
Meza : ngantuk gue...
Tiara : hayooo abis ngapain???
Meza : kepo
Via : Ayu yuhuuuuu
Meza : lu yang semalem ngapain aja hmmm
Tiara : Ayu lagi cibukkk
Meza : Yu, kemarin napa pulang duluan? Eyang nggak papa kan?
Via : orangnya masih Dhuha
Tiara : njirrr
Meza : sholat istikharah mau minta jodoh
Ayu : berisik!!!!
Via : naaaa muncul kannn
Tiara : udahan?
Ayu : apaan??
Meza : jawab gueee
Ayu : Eyang sehat, gue yang pusing
Via : kenapa? sakit?
Meza : masih jetlag?
Tiara : butuh dokter? ituuu ada dokter Zakky
Ayu : gue dijodohin
Tiara : what??
Meza : hahh???
Via : OMG!!
Meza : ganteng? Om-om? apa gimana?
Tiara : nama
Via : serius Yu?!
Ayu : sabar, gue masih sibuk. Ntar aja di kantin
Tiara : huuu...
Meza : njirrr
Via : gak asik ah

Entah sudah ada berapa chat lagi, Ayu tak peduli. Dia harus menyelesaikan pekerjaannya, namun tak lama ketiga temannya sudah berkumpul dan duduk di kubikel miliknya.

Stay with me, DearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang