Pagi-pagi sekali prilly sudah berangkat ke rumah sakit untuk menjenguk Ali. Sesampainya disana, prilly langsung memakai baju steril nya dan masuk ke ruangan tempat ali terbaring lemah.
"Li,,bangun. Ini akuu,,aku kesini buat kamu. Katanya kita harus selesaikan misi kita,Li." ucap prilly dengan mata yang berkaca-kaca
Prilly menatap raga ali yang sedang terbaring lemah, perlahan roh ali bangkit dari raganya.
"Prill, Jangan nangis" ucap ali menghapus air mata prilly
"A..ali?? Please Li aku mohon. Kamu harus sembuh dan hidup,Li.. Kamu gak boleh terus-terusan jadi roh kayak gini." ucap prilly menggenggam tangan ali, bukan tangan raga ali melainkan tangan roh ali. Ya, prilly bisa melihat, berbicara dan menyentuh roh ali.
"Hmm.. Aku bertahan disini karena aku janji pril, kita akan cari bukti sama-sama. Tapi setelah itu aku harus pergi, prill" ucap ali lirih
"Ma..maksud kamu?" ucap prilly bingung
Flashback on (Ali Pov)
Hari ini gue udah janjian sama prilly di taman dekat danau jam 10. Hari sebelumnya pun bahkan gue sempet chat'an di WA sama prilly. Guekan roh gaul. Andai gue udah bersatu ke raga gue dan hidup normal, pasti gue bisa bahagiain prilly. Tapi untuk saat ini gue gak mau bersatu ke raga gue dulu. Gue pengen lindungin prilly dari Daniel.
Sekarang gue lagi ada ditaman surga, nunggu jam 10 biar gue bisa cepet nemuin prilly dan bicara sama dia.Gue tiduran ditengah padang rumput yang indah dan asri ini, gue nutup mata gue. Tapi gue ngerasa kaget, tiba-tiba nafas gue sesak, gue ngerasa sakit luar biasa di jantung gue. Saat gue buka mata, gue mendapati malaikat maut sedang berjalan menuju arah gue. Gue cepet-cepet pergi menghilang ke Dubai tempat dimana raga gue ada, gue ingin tau apa yang terjadi sama raga gue, mengapa gue sampe dijemput malaikat maut. Dengan secepat kilat gue udah sampe disana. Ternyata dokter lagi nyabutin semua alat yang ada ditubuh gue. Pantesan malaikat itu nyari gue.
Gue liat om ade husein lagi telfonan di luar, gue gatau dia telfonan sama siapa.
Sekarang gue lagi teriak-teriak sama dokter memohon jangan cabut alat-alat itu, walau gue tau dokter gaakan denger teriakan gue. gue tau, gue pasti akan mati tanpa bantuan alat itu.Ternyata malaikat maut ngikutin gue. Gue takut kalo gue mati. Gue takut ga bisa liat senyuman prilly lagi.. Dialah yang udah menjadi penguasa dihati gue. Gue bener-bener bingung.
"Ayo ali, tuhan sudah menyiapkan tempat untukmu disurga abadi." ucap malaikat itu sambil mengulurkan tangannya
"Tapi harus ada misi yang aku selesaikan, kalau tidak aku takkan merasa tenang dan aku tak mau meninggalkan prilly" ucapku memohon
"Sudah waktunya, Li" ucap malaikat itu. malaikat itupun memegang tangan gue.
"Dok, Jantungnya berdetak sangat lemah, beberapa detik lagi berhenti berdetak." ucap salah satu perawat
Gue denger om ade husein masuk dengan nafas terengah-engah, dan om ade memohon pada dokter untuk memakaikan alat itu kembali.
"Dokter, jantungnya sudah tak berdetak" teriak salah satu perawat
Om ade memaksa dan mengancam dokter itu kalo gak mau masangin alat itu lagi.
Dengan tergesa-gesa dokterpun mulai memasangkan lagi alat-alat itu ke raga gue."Arghh tolong lepasin!" ucap gue berontak saat malaikat itu nyeret gue dengan paksa
"Ayo ali, kebahagiaan surga telah menantimu. Akan ada banyak bidadari disana jika kau mau." ucap malaikat itu sambil menyeret gue masuk ke dalam cahaya putih yang terang
"Gue harus hidup, gue gaboleh matiii, demi prilly. ucap gue dalam hati
Sekuat tenaga gue mencoba lepasin tangan gue dari malaikat itu dan akhirnya terlepas juga.
Saat malaikat itu hendak menyeret gue lagi, gue minta permohonan.
"Tolong jangan sekarang..kasih waktu saya seminggu saja untuk mencari bukti dan setelah itu jemputlah saya kembali" ucapku lirih penuh harapan disetiap kata nya.
Malaikat itu mengangguk setuju dan meninggalkan gue.
"Dokter, jantung pasien berdetak kembali, tapi sangat lemah" ucap perawat itu.
Flashback off
Mata prilly memanas, begitu teriris hatinya. Ia sangat berharap fakta yang didengarnya hanya mimpi. Ini gak lucu!!
"Kamu gila li, lo gila!! Ngapain kamu buat perjanjian sama malaikat itu?!! Hah? Kamu mau ninggalin aku?" ucap prilly histeris dan terdengar lirih diakhir katanya
"Maafin aku Prill, aku harus memilih ini, karena jika tidak, nyawaku akan dicabut sekarang juga. Kita harus selesaikan misi, Prill. Aku cuma pengen kamu aman dari Keluarga Om Bram. Setelah itu aku bisa melepaskan kamu dengan tenang" ucap ali penuh luka. Begitu sendu wajahnya sekarang. Ia tak tega melihat gadis yang kini menempati tahta tertinggi di hatinya menangis.
"Tapi..tapi aku sayang sama kamu,Li" ucap prilly sangat rapuh
"Aku juga sayang kamu, Prill." ucap ali memeluk prilly
Ada perasaan lega antarhati keduanya. Karena ternyata mereka saling menyayangi. Cinta mereka tak bertepuk sebelah tangan.
Pelukan itu berlangsung cukup lama, tak ada yang mencoba Melepas. Seolah tak rela untuk dipisahkan."Kalo kamu mati aku mau ikut" ucap prilly manja dan tetap tak beranjak dari pelukan ali
"Ngga prilly. Lanjutkanlah hidup kamu, walau tanpa aku. Aku bukan segalanya, siapa tau kita memang tak ditakdirkan bersama" ucap ali memberi pengertian
Prilly hanya diam. Ia tak tau harus bicara apa lagi. Lidahnya kelu. Hanya air mata yang menjelaskan perasaannya. Betapa rapuhnya seorang Prilly Salsabiella.
"Ehm, sekarang kamu beres beres barang gih. Kita harus pulang ke Indonesia sekarang juga." ucap ali sambil melepaskan pelukannya dan menghapus air mata di pipi chubby prilly
"Tapi li, aku belum beli tiket pesawat" ucap prilly
"Kamu lupa kamu lagi sama siapa?" ucap ali tersenyum jail dan menaik turunkan alisnya
"Iyadehh,,dasar hantu ajaib" ucap prilly terkekeh
"Aku bukan hantu, prill" ucap ali dengan wajah datar.
"Yeee gitu aja ngambek. Nih aku kasih love" ucap prilly sambil menyatukan jarinya membentuk sebuah love. Dan alipun membentuk love juga dijarinya.
Merekapun tertawa lepas.Aku seneng Prill bisa liat kamu tertawa dan tersenyum kayak gini. Aku harap senyuman itu selalu ada, meski bukan aku pemilik apalagi penyebabnya. - Aliandra Renata
Aku harap takdir memihak kita,Li. Aku cuma takut kehilangan kamu. Kamulah sumber kebahagiaan aku. Aku gatau gimana rapuhnya aku tanpa kamu. Kalau kamu mati, aku juga harus mati. - Prilly Salsabiella
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hay hay hayy..
Next nya kelamaan ya? Maaf ya lagi banyak tugas.Silahkan vote + comment yaa..❤
Kecup jauh :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Misterious
Mystery / ThrillerHighest rank #12 (07-10-2018) Langsung baca aja, oke. Ini cerita pertama aku. Ada unsur mistis nya, tapi ada baver-baveran nya jugaaa kok.😂 Hope You Enjoyed😊❤