Prilly berlari ke taman rumahnya. Udara kota London sangat dingin, sedingin hatinya kini.
Pecah sudah tangisnya. Hati dan logika saling beradu argumen. Disatu sisi, logika nya mengatakan bahwa ali sudah mati. Tepat 10 bulan yang lalu di salah satu rumah sakit di Dubai. Bahkan prilly menyaksikan sendiri detik-detik kematian ali.
Tapi disisi lain, hatinya mengatakan ali masih hidup. Dan prillypun tadi sempat melihat wajah ali sekilas, disamping itu, Kanaya juga bilang ia bertemu ali di mall.
Sungguh ini semua sangat rumit.
Ini semua tentang cinta dan air mata.
Dirasa sudah mulai tenang, prilly menghapus air matanya.
"Kamu tau nggak, Li? Minggu depan aku ulang tahun. Aku kira tahun ini akan jadi ulang tahun terindah dihidupku, yaitu karena hadirnya kamu dihidupku. Tapi semuanya hanya angan-angan saja. Bahkan kamu meninggalkanku sebelum kita saling mengenal lebih jauh. Andai aku punya mesin waktu." ucap prilly sedih
"Gue ke rumah pohon aja deh. Pikiran gue mungkin bisa tenang disana" batin prilly
Prilly berlari menuju salah satu tempat favoritnya. Yaitu rumah pohon yang terletak tak jauh dari apartemennya. Itu sebenarnya adalah taman yang memiliki banyak wahana permainan, tapi terdapat rumah pohon juga disana.
Karena terlalu buru-buru, prilly tak hati-hati saat menyebrang.
Diseberang sana ada mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi.
Prilly menoleh, ia baru menyadari ada sebuah mobil melaju ke arah nya. Ia ingin menghindar, namun tak sempat. Akhirnya..
Brukk
Tabrakan tak dapat dihindarkan.
Pengemudi mobil tadi segera turun dari mobilnya. Ia melihat siapa yang ditabraknya.
Alangkah terkejutnya ia saat melihat siapa gadis yang ditabraknya.
Gadis yang dia tabrak adalah gadis yang memiliki tahta tertinggi hatinya. Lidahnya kelu, air mata berlomba-lomba keluar. Biarlah ia disebut cengeng, bukankah ia juga manusia?
"O my god, help me. I will bring her to hospital (oh tuhan, tolong aku. Aku akan membawanya ke rumah sakit)" ucap seorang pria yang tak lain adalah Ali.
Bertahanlah prilly - batin ali
Alipun menggendong tubuh prilly yang penuh dengan darah menuju ke mobilnya.
Dengan secepat kilat mobil ali sudah sampai di rumah sakit."Doctor!! Help, help mygirlfriend (dokter, tolong, tolong pacar saya)" ucap ali berteriak
"Yes, wait. (Ya, sebentar)" ucap dokter yang bername tag Grace itu. Dr.grace pun melihat luka ditubuh prilly.
"Serious condition!! Bring her to ICU room (keadaan parah!! Bawa dia ke ruang ICU)" perintah dr.grace pada perawat
Dengan langkah seribu, Perawat itupun membawa prilly menuju ruang ICU.
Ali mengikuti kemana perawat itu membawa prilly. Saat sudah sampai di depan ruang ICU, ali tidak diperbolehkan masuk.
Berkali-kali ali memaki dirinya sendiri. Ali menonjokkan tangannya ketembok, tak peduli sesakit apapun. Hatinya lebih sakit kini. Bagaimana bisa ia mencelakai gadisnya sendiri?
Flashback on (Ali'sPOV)
Saat pertemuan singkat di lampu merah itu, pikiranku kacau tak menentu. Aku menjalankan mobilku dengan kecepatan tinggi.
Aku melihat ke kaca spionku. Oh tidak, prilly mengikutiku!!
Akupun semakin menancap gas. Dan sepertinya usahaku berhasil, mobil prilly tidak mengikutiku lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misterious
Mystery / ThrillerHighest rank #12 (07-10-2018) Langsung baca aja, oke. Ini cerita pertama aku. Ada unsur mistis nya, tapi ada baver-baveran nya jugaaa kok.😂 Hope You Enjoyed😊❤