Meninggalkan Indonesia

582 32 0
                                    

2 minggu setelah kematian ali, om andi memberi kabar bahwa om bram dan bimo sudah dipenjara. Itu membuat prilly sedikit lega.

Sudah 6 bulan sejak kepergian ali, prilly lebih banyak murung dan sedih. Jika sedang sendirian, ia akan menjadi seperti orang frustasi.

Papanya kini juga makin sibuk karena perusahaannya sedang berkembang pesat sehingga jarang ada dirumah

Prilly sudah lulus dari SMA. Kini ia sedang sibuk mencari fakultas mana yang akan ia pilih untuk kuliah.

"Bismillah. Gue kuliah di Inggris. Inggris, i'm coming" ucap prilly

*****

Pesawat Prilly lepas landas menuju Inggris. Dan setelah menempuh 8 jam perjalanan, akhirnya ia sampai di Inggris. Ia sekarang berada di kamar apartemennya.

Ia sebenarnya sedih karena harus meninggalkan Indonesia.
Pertama, karena sahabatnya, Mila dan Rehan kuliah di Indonesia, otomatis prilly akan berpisah dengan mereka.
Kedua, prilly sedih meninggalkan rumahnya. Tempat dari ia lahir sampai sebesar ini.
Ketiga, prilly sedih meninggalkan kenangannya dengan ali.

Mengingat ali, prilly merasa sedih lagi.
Entah sudah berapa tetes air mata yang sudah ia keluarkan, hanya demi seorang ali.

"Gue kangen lo. Lo sering bilang lo itu roh tamvan yang bisa segalanya. Gue akui, itu fakta, bahkan lo bisa meluluhkan hati gue. Tapi dengan sekejap juga lo bisa meluluhlantakkan hati gue" ucap prilly bergetar karena menangis.

"Kalo aja rindu itu ibadah. Pasti aku bakal masuk surga karena aku selalu merindukan kamu" ucap prilly sambil tersenyum.

Prilly memilih jurusan kedokteran. Ia kuliah di Inggris bukan karena ingin melupakan ali, tapi karena papanya punya bisnis di Inggris, jadi prilly tinggal bersama papanya di Inggris.

Untuk melupakan ali, prilly tak punya niatan sama sekali.

Bahkan rasa cintanya semakin hari semakin besar.

"Kamu janji, Li. Kamu janji akan kembali. Kamu pernah bilang kan kamu itu pantang mengingkari janji? Aku tunggu janji kamu untuk kembali, Li. Aku gak peduli walau alam kita berbeda. Aku akan tetap menunggu kamu." ucap prilly memandang foto ali

"Ish kamu lucu banget sih. Senyum aja. Respon kek aku ngomong. Kan aku kangen suara kamu" ucap prilly sambil mencolek hidung ali di foto ali.

"Kamu liatin aja aku ihh. Aku maluu" ucap prilly sambil menjauhkan foto ali darinya

"Haha,,jangan ngambek dong,Li. Nanti tambah ganteng, terus aku suka lagi" ucap prilly cekikikan

Papa prilly yang tak sengaja lewat didepan kamar prilly pun tak sengaja mendengar prilly cekikikan.

"Kamu ngomong sama siapa, nak?" tanya papa prilly

"Sama ali" ucap prilly senang

"Sadar nak. Ali udah gak ada" ucap papa prilly prihatin

"Udah gak ada?" ucap prilly meneteskan air mata.

Dalam hati ia berkata
"Oh iya ya, ali kan udah gaada. Huh sadar prill. Kok tadi gue kayak lagi ngobrol beneran ya sama ali?"

"Sabar ya nak. Kamu gak boleh kayak gini terus. Bangkit prill" ucap papa prilly

"Ali ada kok pah. Dia ada dihati aku." ucap prilly. Papa prilly merasa kasihan pada prilly.

Prilly harus memiliki banyak kesibukan agar dia bisa melupakan ali sejenak. Jika dia tak ada kerjaan atau mengurung diri dikamar, sudah pasti ia akan seperti orang yang kehilangan kesadaran.

Ia akan berbicara sendiri, ketawa sendiri, dan menangis sendiri. Padahal yang ia ajak bicara itu, foto ali bukan ali asli.

"Ini gak boleh dibiarin. Aku harus panggil Kanaya buat nemenin prilly disini. Kalo prilly sendirian, pasti ia akan depresi karena terus-terusan mengingat ali, sehingga tak bisa membedakan mana dunia nyata dan dunia khayalannya." batin papa prilly

*****

Keesokan harinya >>>

"Hai mprill." ucap kanaya sambil memeluk prilly. Kanaya adalah sepupu prilly yang sudah 2 tahun di Inggris. Kanaya adalah sepupu prilly yang paling centil. Tapi prilly tetap menyayanginya.

"Hay nay, ishh gue kangeennn banget sama lo. Akhirnya kita ketemu lagi" ucap prilly senang. Nay adalah panggilan prilly pada kanaya.

"Long time no see. Eh lo tau nggak? Im so happy prill. Kenapa? Because aku akan tinggal disini. Menemani kamuu" ucap kanaya senang

"O my god. Yesss gue ada temen." ucap prilly.

"Udah yuk, pindahin barang-barang lo ke kamar gue" sambung prilly

"Ok." balas kanaya

Prilly dan kanaya sudah sampai dikamar prilly.

"Who is he? (Siapa dia?)" tanya kanaya sambil menunjuk foto berukuran besar yang ada di dinding kamar prilly.

"He is Aliandra. My first love, forever and ever (dia adalah Aliandra. Cinta pertamaku. Selama-lamanya)" ucap prilly mantap

"Oh..Aliandra" ucap kanaya

"Ganteng juga nih cowo si Prilly. Hmm boleh juga." -batin kanaya tersenyum smirk

"Pinter deh prill lo cari cowo. Handsome" ucap kanaya pada prilly. Raut muka prilly yang tadinya sumringah pun menjadi agak gelisah. Takut kalau kanaya menyukai ali.

"Gak mungkin lah. Nay kan sepupu gue. Gak mungkin dia suka sama ali. Lagian kan ali udah nggak ada. Nay gaakan pernah ketemu sama ali" -batin prilly

"Oyy ngelamun aja lu neng. Udah ah gue mau tidur ya. Lo juga tidur udah malem. Besok kan lo kuliah prill" ucap kanaya membuyarkan lamunan prilly

"Iyaa bawel ah" ucap prilly

Prillypun terlelap.

*****

Prilly mengerjapkan matanya, menyesuaikan dengan cahaya. Prilly melirik jam doraemon yang berada di nakas, matanyapun membulat sempurna.

"OMG!! Jam 9?? Gue kan kuliah jam 10." pekik prilly kaget. Iapun bergegas mandi lalu sarapan.

"Pagi nay. Lo jahat nay gak bangunin gue. Guekan ngampus jam 10" ucap prilly saat sudah ada di meja makan untuk sarapan.

"Pagi mpril. Maaf deh, mana gue tau lo ngampus jam 10. Tadi gue gak tega bangunin lo" ucap kanaya

"Ohh. Papa mana?" tanya prilly.

"Om berangkat ke Australia untuk yaa sekitar 2 bulan. Tadi malem mau ngomong ke lo, eh lo udah tidur. Jadi salamin aja katanya. Tadi om berangkat jam 7." jelas kanaya

"Ish papa mah gak ngomong ke gue. Guekan anaknya" ucap prilly manyun

"Yaelah prill. Lo bagunnya telat sih. Gue nih bangun pagi-pagi. Ntar katanya kalo udah sampe, om bakal nelfon" ucap kanaya

"Yaudah nay gue berangkat dulu ya." ucap prilly

"Yah alone gue disini. Gue mau shopping aja deh." ucap kanaya

"Huu dasar. Udah ah. Byee" ucap prilly lalu berlalu pergi

"Bye. Hati-hati" ucap kanaya

Kanaya pun pergi kekamar prilly untuk mengambil tasnya. Iapun menghampiri dinding yang terpajang foto ali berukuran besar disana.

"Lo ganteng, Aliandra. Mata lo, hidung lo, bibir lo, semuanya terpahat sempurna. Gue harus bisa dapetin lo. Tapi alamat lo dimana ya? Udh ah nanti gue tanyain prilly. Bye, gue jalan dulu ya. Muach" ucap kanaya lalu mencium foto ali.

Jika prilly melihat itu, tak terbayang betapa murkanya prilly. Karena yang boleh mencium foto ali hanyalah dirinya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hay..
Hmm ada PHO nih kayaknya. Wkwkss..
Btw, kanaya kan blom tau kalo ali udah mati. Lalu gimana kelanjutan ceritanya?
Baca terus yaa..

Silahkan vote + comment.

Salam❤

MisteriousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang