misi pertama terpecahkan

553 33 0
                                    

"Non prilly" ucap seorang wanita yang suaranya familiar bagi prilly. Prillypun memutar tubuhnya mencari keberadaan suara itu. Matanya menangkap sosok wanita paruh baya yang ia kenal.

"Bu inah?" ucap prilly heran.

Prilly sekarang sedang ada di taman dekat danau yang ia kunjungi kemarin. Setelah dari restaurant, ia langsung pergi ke taman dekat danau tersebut. Setidaknya disini ia merasa nyaman dan bisa berfikir jernih. Ia selalu menyendiri jika ada masalah.

"Bu inah ngapain disini?" ucap prilly

"Ini tempat umum kan non?" ucap bi inah terkekeh

"Hehe, iya" ucap prilly nyengir kuda

"Saya kesini juga ada tujuan, setelah saya pertimbangkan, saya akan memberitahu semuanya pada non prilly" ucap bi inah serius

"Beneran bu?" ucap prilly berbinar. Bi inah mengangguk lalu mulai menceritakan semuanya.

"Sebenarnya dulu saat bu Lidya meninggal, itu bukan salah bu Ully (mama prilly) ataupun bu Resi (mama ali), tapi.." ucap bi inah menggantungkan kalimatnya

Prilly terlihat sangat penasaran menunggu jawaban selanjutnya.

"Bimo. Bimo dulunya supir di keluarga pak bram. Dia sakit hati karena waktu itu ia dimarahi dan hampir dipecat hanya gara-gara telat 20 menit menjemput pak bram. Bimo juga pernah meminjam uang untuk berobat tapi tak dikasih pinjam. Ia dendam. Waktu itu bu lidya, bu ully dan bu resi masak-masak didapur. Didampingi juga oleh saya karena saya yang tau resep masakannya. Setelah selesai bu lidya, bu ully dan bu resi pergi ke toilet untuk membersihkan badan karena belepotan terkena tepung dan bahan-bahan lainnya saat memasak. Saat itu saya juga pergi ke kamarnya den daniel dan memanggil den daniel untuk bersiap akan makan malam bersama. Saat saya kembali ke dapur, saya melihat seseorang yang tak lain adalah bimo memasukkan sesuatu kedalam makanan. Saya bersembunyi tapi saya ketahuan. Akhirnya.." ucap bi inah

"Akhirnya apa??" ucap prilly tak sabaran

"Bimo mengancam saya apabila saya memberitahukan tentang ini, anak saya Ella dan Putra akan terancam nyawanya. Saya tau bimo orangnya sangat nekat. Bahkan ia berani meracuni majikannya sendiri, saat itulah saya berjanji tidak akan memberitahu siapa-siapa agar anak-anak saya selamat." ucap bi inah lirih

"Saat itu bu lidya mencicipi makanannya, namun tak lama setelah itu, beliau langsung meninggal karena memang makanan yang dimakannya mengandung racun. Lalu pak bram menyalahkan bu ully dan bu resi, menuduh bu ully dan bu resi meracuni bu lidya. Maafkan saya non, andai saya jujur dari awal, pasti bu ully, pak sandi dan bu resi masih hidup sekarang karena tidak dibunuh pak bram. Tapi jika jujur, anak-anak saya yang akan dibunuh. Saya bimbang." ucap bi inah

Prilly tercengang. Jadi gara-gara ulah Bimo keluarganya dan keluarga ali yang sebenarnya tak bersalah malah dituduh bersalah. Ini gila!!

Prilly menghela nafas panjang dan menghembuskannya kasar.

"Jadi ini ulah Bimo? Lalu dimana ia sekarang,bu? Ibu punya fotonya?" tanya prilly

"Dia sekarang ada di Bandung. Dia bekerja jadi sopir juga disana. Dia sering menelfon saya untuk mengancam saya seperti tadi saya ceritakan. Hmm ini fotonya." ucap bi inah

"Emm, ibu tau rumah pak andi nggak? Yang dulu sekretarisnya pak bram." tanya prilly

"Ohh, yang itu. Tau non karena dulu beliau sering kerumah pak bram. Alamatnya di bandung, jalan xxxxxx nomor xxx. Pak andi memang orang yang ramah. Waktu mau pindah saja dia sempat pamit sama saya, katanya udah dianggap ibu sendiri." ucap bi inah

"Terimakasih bu sudah memberi penjelasan. Setidaknya masalah ini telah terpecahkan siapa pelaku sebenarnya. Tapi,,sekarang kan bu inah ngasih tau saya, lalu bagaimana dengan anak-anak ibu?" ucap prilly

MisteriousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang