Menepati janji

542 35 0
                                    

~Kan slalu kurasa hadirmu antara ada dan tiada~

Prilly dan ali sekarang sudah sampai ditaman. Mereka sedang duduk sambil menikmati udara segar. Tak ada yang memulai pembicaraan. Hingga akhirnya prilly angkat bicara.

"Li,,apa perjanjian kamu sama malaikat maut itu masih berlaku?" ucap prilly menghadap ali

"Aku rasa begitu. Besok aku harus pergi, prill. Sebesar apapun usaha dokter buat nyelamatin raga aku di dubai, aku gaakan selamat. Karena malaikat maut lebih berkuasa daripada seorang dokter" ucap ali memandang lurus kedepan. Ia tak berani menatap mata hazel prilly, mata yang telah membuatnya jatuh cinta.

"Apa gak ada cara lain untuk menyelamatkan kamu, li?" ucap prilly mulai serak. Sebenarnya prilly sedang berusaha menahan tangis.

"Hmmh, gak bisa. kayaknya ini memang keputusan tuhan, prill. Aku bisa apa?" ucap ali mulai menghadap prilly

"Seandainya nanti aku udah gaada, kamu harus ikhlas, prill. Raga aku memang pergi, tapi tidak dengan hati aku." sambung ali

"Jangan ukir namaku didalam hatimu prilly. Karena waktu hidupku takkan lama lagi. Aku takut hatimu akan sakit, dan penyebabnya adalah aku" ucap ali sendu

Setetes cairan bening lolos dari mata hazel prilly.

"Jangan nangis,prill. Aku akan terluka jika mata indah kamu menangisi aku." ucap ali sambil mengapus air mata dipipi chubby prilly

"Prilly, aku udah tau motif daniel ingin membunuh kamu, karena dia cinta sama kamu. Sebenarnya daniel meninggal hari ini. Tadinya dia berniat membunuh kamu, tapi mungkin dia sadar, CINTA TAK HARUS MEMILIKI" ucap ali yang terdengar lirih diakhir katanya.

"Kalo kamu mati. Aku juga harus mati. Aku gak peduli,li. Yang aku pengen kamu itu selalu ada disamping aku. Karena apa? Karena aku cinta sama kamu,li. Setidaknya aku berada di samping kamu, jika aku tak bisa berada di hati kamu." ucap prilly terisak.

"Aku akan kedubai" ucap prilly. Prilly pun pergi meninggalkan ali yang sedang mematung ditempat.

S k i p >>>

Prilly menghempaskan tubuhnya ke ranjang hotelnya. Ia menangis tersedu-sedu. Setelah cukup tenang. Iapun memutuskan untuk pulang ke jakarta.

Sesampainya dirumahnya, prilly salam pada bi surti dan prilly pergi menuju kamarnya untuk beristirahat sejenak.

"Hmm kamar gue, gue kangen nih. Kamar yang selalu buat gue mimpi buruk tiap malem." ucap prilly terkekeh sendiri

Prilly mengalihkan pandangannya pada meja belajarnya. Ia melihat ada kertas file berwarna biru dimejanya. Ia mengambil kertas tersebut dan membaca tulisannya.

Untuk prilly, yang kusayang.

Hai prilly.
Maaf ya dulu aku suka neror kamu. Satu hal yang harus kamu tau, aku mencintaimu sejak kita SMP. Awalnya aku ingin bunuh kamu untuk menemaniku disurga nanti. Tapi aku sadar cinta tak harus memiliki.

Masalah soal ali udah punya pacar, sebenernya itu bohong prill. Itu akal-akalan aku aja biar kamu jauh dari ali. Aku minta maaf.

Kenapa ali nggak ngelak? Karena justru dengan kabar ali udah punya pacar, itu bikin dia jauh dari kamu. Kamu tau nggak kenapa ali pengen kamu menjauh dari dia? Karena..

ALI PENGEN KAMU TERBIASA TANPA DIA SAAT ALI MENINGGAL NANTI. ALI GAK MAU KAMU TERPURUK DAN TERUS MENANGISI KEPERGIAN DIA. DIA INGIN KAMU MEMBENCI DIA AGAR KAMU TAK SEDIH SAAT DIA MENINGGAL NANTI.

Satu hal yang harus kamu mengerti, Ali sangat mencintai kamu, prilly. Aku aja malu. Aku mencintaimu dengan egois, aku pernah ingin membunuh kamu untuk menemaniku disurga. Tapi ali nggak begitu, walau dia akan mati tapi dia tetap melindungimu dan ali ingin kamu tetap hidup.

Sekarang..
Aku sudah merelakanmu dengan pilihan hidupmu, prilly. Cintailah siapapun yang membuatmu nyaman. Tapi,, Jangan larang aku untuk tetap mencintai kamu meski ragaku sudah tak bernyawa lagi.
Aku sayang kamu❤

Daniel.

"Makasih, daniel. Lo orang baik. Walau gue gak bisa balas cinta lo, tapi gue menghargai cinta yang lo berikan sama gue." ucap prilly memeluk surat itu

Masalah dihidup prilly perlahan-lahan mereda. Satu persatu masalahnya selesai. Hanya satu masalah lagi yang belum. Yaitu..

"Ali!!" pekik prilly

*****

Pagi ini prilly sudah sampai di rumah sakit tempat raga ali berada, yaitu di dubai.

Setelah membaca surat dari daniel, prilly bergegas memesan tiket pesawat untuk ke india.

Papa prilly sedang tidak berada Di dubai karena sedang meeting penting di Jerman.

Prilly bergegas memakai baju steril dan memasuki ruang tempat ali terbaring lemah. Bunyi alat pendeteksi jantung menggema ruangan ini. Jantung prilly berdebar. Takut kalau bunyi alat pendeteksi itu berbunyi nyaring dan panjang pertanda tak ada detak jantung lagi di raga ali.

"Li,,aku datang buat kamu. Kamu tau kan aku cinta sama kamu? Jangan tinggalin aku ya. Aku tau kamu bohong bahwa kamu udah punya pacar. Aku minta maaf pernah kasar sama kamu. Aku kayak gitu karena aku cemburu." ucap prilly pada ali, berharap ali mendengar dan terbangun dari koma nya.

Sudah 2 jam prilly berada di ruangan ali.
Hingga kemudian roh ali bangkit dari raganya.

"Ali.." prilly menatap ali dengan berbinar

Ali hanya tersenyum, senyum termanis yang pernah prilly lihat dari seorang ali.

"Prilly. Apakupu cipintapa kapamupu" ucap ali

"Maksudnya apa li?" ucap prilly bingung

"Itu bahasa P. Bahasa jaman aku SD. Kenapa aku pilihnya bahasa P?? Karena itu inisial nama kamu. Kamu special dimata aku" ucap ali tulus. Prilly tersenyum.

"Selamat tinggal prilly salsabiella. Apakupu cipintapa kapamupu" ucap ali. Perlahan roh ali bangkit dari tubuhnya. Disudut ruangan terdapat cahaya yang sangat terang.

"Sudah waktunya,li" samar-samar prilly mendengar seseorang berbicara. Namun tak ada wujudnya. Prilly melihat roh ali mengangguk lalu berjalan mendekati cahaya itu dengan wajah berseri.

"Ali.." ucap prilly lirih dan menahan pergelangan tangan ali. Mata prilly memanas. Matanya berkaca-kaca. Ali yang tadinya berwajah sumringah akan memasuki cahaya itu mendadak sendu menatap tangannya yang ditahan oleh prilly.

"Prilly, Aku harus pergi. Janji tetaplah janji. Aku tidak bisa mengingkarinya. Teruskanlah hidup kamu, walau tanpa aku. Aku sayang kamu." ucap ali melepas tangannya yang ditahan oleh prilly

"Gak!! Gak boleh" prilly menhadang cahaya itu. Kini ali menjadi sangat bingung.

"Aku cinta kamu li. Kamu sebenernya anggap aku apa sih? Katanya kamu sayang sama aku..kok kamu ninggalin aku?" ucap prilly sesengukan

"Pergilah ke Indonesia, prill. Rumahku di jalan merdeka no.12" ucap ali

"Kamu bisa pergi kesana jika kamu merindukanku dan kamu bisa tau isi hati aku." sambung ali. Ali menghapus air mata dipipi prilly. Dan mengecup kening prilly singkat.

Prilly melihat cahaya itu redup, bersamaan dengan roh ali yang menghilang.

Tiiiiiitttttttttt

Bunyi alat itu menggema diseluruh sudut ruangan ali. Bunyi yang benar-benar tak pernah prilly inginkan.

Prilly memeluk raga ali yang kini benar-benar terpisah dari roh nya. Prilly memeluk raga yang tak bernyawa. Dokter dan beberapa suster pun datang.

Prilly menangis sejadi-jadinya. Tak lama setelah itu, prilly tak sadarkan diri.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hay..
Yahh alinya mati :'(
Gimana kelanjutannya?
Ikuti terus ceritanya yaa.

Silahkan vote + comment.

Syukron❤

MisteriousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang