Aku tak suka orang itu, maka aku harus mengenalnya
-Abraham Lincoln
Akhirnya Mama keluar dari rumah sakit. Rasa khawatir ini akhirnya berhenti menerorku. Walau Mama ngotot untuk pergi ke Singapura setelah sembuh, aku dan Aldo tetap melarangnya dan menyarankan untuk menunggu beberapa hari sampai energi Mama 100%.
Setelah aku mengabari Alya. Ia bereaksi berlebihan sampai masuk 100 pesan darinya. Sepertinya ia benar-benar ingin bertemu kakaknya.
Serius bell???
OMAIGAT
Namanya keren juga ya kayak nama pemain basket
Ganteng nggak?
Nah.. Kira-kira seperti itulah. Dan menurut informasi dari Aldo, dia menyembunyikan nama Michael dengan M karena malu. Kalian tahu rasanya diberi nama pemain basket tapi tidak bisa bermain basket?
Aku menuruni tangga dan sampai di ruang tamu dan mendapati dia 'duduk manis' di sana dengan Aldo.
" Yo Bell.. " ia mengangkat tangan kanannya menyapaku. Aku hanya membalasnya dengan sepatah 'Hai'
Entah kenapa orang itu sudah berada di rumahku pagi ini. Dan sebalnya, Alya memintaku untuk mengambil diam-diam foto Kak Jordan, apa dia masih waras? Tapi, kalian tahulah Alya ..
Plissssss Bell
Gue mau tau siapa kakak gue
Fotoin dong
Gue mau keluarga gue bersatu kembali
Tolong yaaaa
Gitu deh! Huh.. Aku memutuskan untuk berjalan-jalan di taman karena pembicaraan Aldo dan Kak Jordan tidak bisa kumengerti. Ibu sedang duduk di bangku taman. Aku menghampirinya.
" Gimana keadaan Mama Marsya, Bell? "
" Ya gitu deh, !Untung Mama Marsya nggak lama-lama di Singapura. Dua hari aja sudah bikin kita panik. Takut kenapa kenapa disana," aku menghela nafas berat.
Kami diam sesaat. Ibu senyum-senyum sendiri, membuatku penasaran. Beberapa kali ia melirikku sambil terus tersenyum-senyum.
" Ibu kenapa? "
" Eh, Bell. Di antara dua cowok itu, lebih ganteng siapa ? "
Aku merasa tersudutkan dengan dua pertanyaan itu ," Eh- Apa bu? Dua cowok? Maksudnya Aldo sama- Kak Jordan? " aku berbisik pada kata 'Kak Jordan'
Ibu tersenyum ," Ah, nggak usah dipikirkan, Ibu cuma bercanda, habisnya kamu murung terus dari tadi "
Kami habiskan waktu di taman, sampai seekor kucing yang kurus datang. Seekor anak kucing! Tapi kasihan, badannya kurus, jalannya tidak seimbang.
" Aduh, Bell. Kasihan kucingnya, kasih minum susu lah"
Aku mengangguk dan beranjak ke dalam rumah mencari susu UHT lalu kembali lagi ke taman. Setelah kusadari, ternyata Ibu seorang penyayang binatang. Ia mengangkat kucing itu ke pangkuannya dan mengelus-elusnya.
" Sini Bell "
Aku menuangkan susu dalam mangkuk dan menyodorkannya ke kucing itu. Setelah kucing itu mengendus, ia tidak meminumnya! Ada apa ini?
" Kucing tidak minum susu sapi "
Aku menoleh ke sumber suara. Kak Jordan dan Aldo menghampiri kami. Kak Jordan menenteng sebotol susu juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Know ...
Teen Fiction[Tamat] started JULY 2017 Di usiaku yang ke 15, aku baru menyadari bahwa keluargaku tidaklah seperti yang aku bayangkan. Namun jika di balik rahasia terdapat hikmah..kurasa kami semua akan mampu bertahan. Saat ini aku gak butuh tambahan bahan pikira...