Bab 33 - Truly, Madly, Deeply? (1)

47 12 0
                                    

-(1/3) Truly-

If you truly love someone
Being Faithful is easy

(picturequotes.com)
--------------------

Juan menghentikan langkahnya. Bukan bermaksud menguping, memang suara-suara dari dalam ruangan itu terdengar jelas ke pintu yang terbuka lebar.

" Gue yakin Bell, lo pasti hebat kalo lo gabung dengan kita-kita "

Mendengar nama Bell disebut, Juan menajamkan pendengaran.
Bukan suara Jordan, tapi siapa?

" Yeah gue tau lo belom pernah 'memotret' , maksud gue dengan kamera sungguhan bukan dengan kamera ponsel ya .. "

" Coba aja .. fotografi itu hobi yang menarik kalo ditekuni bisa jadi duit " suara itu begitu bersemangat.

" Eh, gue tau lo deket dengan Jordan. Dan lo di sini karena mau bantuin dia ... tapi... lo .. lo belum jadian kan sama dia? "

" Jordan bentar lagi lulus dan pergi jauh... eh .. pergi kuliah maksud gue "

" Tapi lo tenang aja, gue ada di sini. Gue udah ditunjuk jadi ketua klub yang baru. Dan gue bakalan senang ngajarin lo semua yang gue tau tentang fotografi "

Juan merasa kesal, dengan tergesa ia menerobos ke dalam ruangan klub fotografi.

" Apa yang kalian lakukan? " tanyanya dengan suara menggelegar.

Di hadapannya tampak Bell sedang duduk menghadap sebuah komputer yang menyala. Seorang cowok- berdiri di sampingnya- sangat dekat, dengan gaya membungkuk sedang mengarahkan mouse komputer.

Kedua orang itu kaget atas kehadiran Juan yang mendadak. Si cowok cepat-cepat menegakkan tubuhnya, berdeham lalu berkata ," Ada yang bisa dibantu? "

Ada yang bisa dibantu?!

Kata-kata itu memancing emosi Juan.

" Gue nanya, kalian berdua di sini lagi ngapain? " 

" Ini klub fotografi- tentu saja kami disini..kami anggotanya " jawab Hardi (sang cowok tadi) bingung dengan pertanyaan Juan.

"Lo siapa? "

" Jordan mana? " Juan membentak.

Bersamaan dengan itu, Jordan muncul bersama anak-anak klub basket lain. Bercanda dengan ribut.

Melihat suasana tegang- mereka semua langsung terdiam. 

" Ada apa? " Jordan bertanya.

" Jordan.. sebaiknya lo usul ke kepsek buat dipasang CCTV di ruang klub fotografi ini ... " Juan berkata sinis.

" Kalau tidak- bisa-bisa jadi ruang mesum! "

Semua pendengar terperangah. Wajah Bell pucat.

" Kami.. kami tidak .. " Hardi tergagap mendorong kacamatanya yang melorot. Ia melirik kepada Jordan yang menatapnya tajam.

" Jaga ucapanmu Juan " Jordan berkata tenang.

" Kami klub 'terhormat' . Atas dasar apa tuduhan itu ? Alasan pribadi mungkin? " 

Juan tidak menjawab.

Bell berdiri, menarik napas menenangkan diri. Perlahan wajah pucatnya berangsur memerah karena amarah yang tiba-tiba muncul.

" Bell? Lo bisa jelasin.. kita nggak ngapa-ngapain kan.. " Hardi buka mulut sambil memandang gadis itu sedikit cemas. 

Bell mulai bergerak mendekati Juan- perlahan.
Lalu saat tiba di hadapannya ia menatap langsung pada mata cowok itu. 

Let Me Know ...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang