Chapter 04.

5.4K 659 23
                                    

Mendengar tawa orang lain membuatku lupa tentang kesedihan.






Malam tahun baru sangat menyenangkan untuk Yoongi sebagai seorang Kakak. Dia bisa menghabiskan sepanjang malam dengan mengerjai Jungkook. Anak itu takut hantu, jadi tidak ada alasan lain untuk Jungkook tidak mengikuti kemanapun langkah Yoongi. Meskipun hanya di dalam rumah besar yang dihuni mereka berdua malam itu.

"Hyung, kembang apinya bagus ya. Langitnya jadi tidak gelap lagi"

Sebenarnya Jungkook tidak begitu polos. Hanya saja kembang api memang menarik, bahkan untuk anak berumur tiga belas.

Dia sangat mengagumi percikan api yang dimainkan oleh, Yoongi.

"Kookie mau pegang?"

Jungkook sangat tertarik dengan penawaran Yoongi. Tapi dia juga takut memainkan api.
"Kookie takut. Panas!"

Yoongi tertawa pelan, lebih tepatnya tertawa meremehkan. "Tidak apa-apa, 'kan Hyung juga memegang tangan Kookie"

Jungkook bukan seorang anak umur enam tahun, tapi masih juga takut kembang api.

Akhirnya Jungkook menurut saja, dia pikir tidak berbahaya. 'Kan Yoongi juga memegang tangannya. Jungkook mengangguk malu-malu, persis seperti Ia menerima kepingan cookies, dari teman ibunya.

Yoongi menyerahkan sebatang kembang api dari tangannya. Tapi Yoongi tidak memegang tangan Jungkook seperti janjinya. Dia ingin Jungkook berani.

"Hyung!!"
Jungkook memekik saat kembang api yang harusnya meledak di langit malam, malah meledak ditangannya. Tanpa sengaja, Jungkook mengarahkan kembang api itu ke tubuh Yoongi tepat pada pingang.

AWKWARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang