Surat untuk rumah yang aku rindukan di Seoul
Aku pikir surat ini terkhusus untuk Yoongi Hyung yang menyayangiku.
Aku hanya ingin mengatakan bahwa aku makan dengan baik di sini, aku tidak mimpi buruk dan tidak begadang. Singkatnya hidupku sedikit lebih baik dan teratur sebagaimana mestinya.Beberapa hari setelah aku menempati asrama St. Valentine, kami calon mahasiswa baru menjalani tes psikologis dan aku mendapat hasil yang kurang baik. Dimana aku sedikit depresi selama ini. jangan merasa bersalah Hyung ... Karena aku akan baik-baik saja, bersama teman-teman baruku di sini.
Ini benar-benar kehidupan baru yang baik, aku mempunyai Loui dan Wilis sebagai teman sekamar. Mereka berbagi segalanya padaku, dalam hal wajar tentu saja. Di sini juga ada Suster Gita yang merawat dan selalu bercerita pada kami. Kemarin Ia menceritakan tentang legenda Santo Valentinus. Kau tahu, Hyung? Di dalam legenda itu, mengisahkan tentang bagaimana Santo Valentinus dihukum mati oleh kaisar Claudius karena telah menyelesaikan tugasnya, memberkati pernikahan pasangan muda.
Dan sampai sekarang, beberapa orang memperingati hari kematiannya dalam bentuk hari kasih sayang. Sebenarnya cukup tragis dan kelam, namun orang-orang menjadikannya hari yang indah dan suci.
Lalu, aku berpikir tentang betapa banyak hal yang mengusikku dan membuatku merasa tidak beruntung. Tapi kenapa, aku tidak bisa melihat semua itu dari sisi baiknya. sama halnya dengan orang-orang memperingati hari kematian Santo Valentine sebagai hari kasih sayang bukannya hari yang muram.
Aku berpikir dengan baik, dan yaa .... Aku tidak ingin menyia-nyiakan waktuku dengan hati yang muram lagi. Jadi, Hyung jangan khawatir, dan jangan marah pada Ayah & Ibu. Jika Hyung menganggap mereka jahat, ingatlah bahwa orang jahat paling banyak terluka dan mereka paling membutuhkan cinta, maka berikan cinta untuk ayah & ibu. Jangan saling menumpuk kecanggungan diantara kalian, ayah melakukan semua itu karena dia tahu apa yang terbaik untukku, untukmu dan untuk kita; dia telah hidup lama dari aku atau kau. Jadi, tunggu aku pulang. dan semuanya akan dimulai dengan lebih baik lagi, oke?
Aku mencintai kalian.
-Jeon Jungkook yang sudah dewasa.Senja selalu menarik untuk Jungkook, keindahan yang selalu mengingatkannya tentang banyak hal yang bersifat sementara.
Ia pikir tidak hanya hidup yang sementara, tapi juga bahagia. Mungkin bahagia memang sederhana, tapi rasanya kadang begitu singkat.
Begitu sulit dan membingungkan.
Yaah .. pada akhirnya hanya kematian yang kekal.
Terlepas dari semua itu, Jungkook merasa semuanya akan menjadi baik di akhir. Tanpa rasa bosan yang berkepanjangan, tanpa lelah yang begitu menyiksa.
Semuanya terasa lebih baik, saat Ia mulai menerima begitu buruk dirinya, merelakan apa yang sudah Ia lakukan, dan mencintai diri sendiri atas apa yang Ia miliki.
Semenjak tinggal di Paris, taman menjadi tempat yang selalu Jungkook kunjungi untuk melepas penat, untuk melihat banyak orang dan kadang untuk berkumpul dengan teman-teman; itu seperti kemajuan, menurutnya.
Tapi kali ini Ia datang sendirian hanya untuk numpang melamun. Hanyut dalam pemikiran bagaimana keadaan orang-orang yang jauh di sana, semua itu terjadi cukup lama sebelum sesuatu yang keras terasa mendarat di kepalanya.
Oh ayolah, tadi itu kepalanya sudah bekerja keras untuk mengerjakan ujian.
Jungkook mendengus keras sebelum berbalik untuk melihat benda apa yang menghantam kepalanya dengan begitu celaka
![](https://img.wattpad.com/cover/134499772-288-k440865.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AWKWARD
Fanfiction[complete] Yoongi adalah seorang kakak yang menyayangi adiknya melalui tindakan, sementara menurut Jungkook; kasih sayang juga perlu pernyataan. Tidak ada yang bicara, tidak ada yang mengerti dan kadang-kadang secanggung itulah hubungan tanpa salin...