Lima belas menit berlalu sangat cepat setelah aku dan Kak Surya saling melontarkan topik pembicaraan yang tidak terlalu penting, tapi cukup untuk menghibur kebosanan yang sudah menumpuk akibat hujan yang tidak kunjung reda.
"Temennya Kak Surya mana?" Tanyaku, sedari tadi tidak ada tanda-tanda murid sekolah kami yang lewat di halte ini.
"Bentar lagi kayaknya." Jawabnya sembari melirik jam berwarna hitam yang melingkar di pergelangan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surya.
Short StoryNamanya berarti matahari Senyumnya seperti embun pagi Kedatangannya selalu kunanti +lokal +au [ completed ]