a. Math

296 68 8
                                    

Math is easy.

Menyebutkan tiga hal kesukaan Kak Surya bukanlah hal yang sulit bagiku. Yang sulit itu mengerjakan soal matematika di hadapan Kak Surya. Asal kalian tahu, matematika adalah pelajaran yang sangat amat aku hindari. Dan Kak Surya sangat strict ketika kami belajar bersama.

"Matematika itu gampang, asal kamu tau basicnya."

Itu kata-kata yang Kak Surya lontarkan kepadaku kalau aku mulai mengeluh ketika mengerjakan soal-soal yang tidak kunjung tuntas ini.

"Aku tau basicnya, tambah, kurang, kali, bagi. Ya kan?"

Bukannya membalas ucapanku, Kak Surya hanya terkekeh lalu mengambil alih buku matematika dihadapanku dan mengerjakan soal hitungan trigonometri.

Bukannya memperhatikan penjelasan Kak Surya, aku malah terfokus dengan bagaimana mata Kak Surya menelusuri setiap pertanyaan, bagaimana jarinya menggenggam pulpen, dan bagaimana raut wajahnya yang berubah menjadi serius.

Ini yang aku takutkan ketika belajar bersama Kak Surya. Tidak akan ada yang masuk ke otak, hanya bayang-bayang Kak Surya yang berputar di kepalaku.

"Vi, kamu perhatiin kan?" Tanya Kak Surya memecah lamunanku.

"Perhatiin kok kak! Tapi masih gak ngerti." Ujarku memelas.

"Matematika peminatan itu gampang Vio." Ujar Kak Surya pelan, tangannya membalik buku matematika milikku. Sepertinya Kak Surya mulai lelah menjelaskan soal rumit kepadaku.

"Bohong! Matematika peminatan itu kayak dajjal, Kak Surya!" Aku pun mulai berbicara omong kosong, dan sekali lagi Kak Surya terkekeh menanggapi perkataanku.

Surya.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang