d. Sebuah Pertanyaan

195 54 6
                                    

Dari Renata yang penasaran.




"Lo kok bisa kejebak sama mereka sih?" Tanya Renata heran.

Kami berdua sudah berjalan menjauhi perpustakaan, kini tujuan kami hanya gerbang depan sekolah agar dapat langsung pulang.


"Kan materi ipa sama math ada yang gue gak ngerti, makanya gue minta ajarin Kak Surya. Kemaren udah semua tinggal fisika jadi hari ini dilanjut, tiba-tiba Kak Thalia dateng mau jemput Kak Surya rapat osis. Tapi jadi bantuin gue belajar." Ujarku panjang lebar menjelaskan awal mula peristiwa ini.

"Untung gue masih di sekolah." Ujar Renata membanggakan diri sendiri.

"Makasih lho, gue bingung banget tadi mau cabutnya gimana."

"Ah tapi gue heran, lo tuh selama ini deket sama Kak Surya dalam bentuk apa sih?" Tanya Renata heran.

"Senior-junior? Tutor sebaya? Temen deket? Pendekatan?" Pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan Renata, sontak membuatku berpikir.




Bersamaan dengan datangnya driver online yang aku pesan sesaat setelah keluar dari perpustakaan, aku pamit pulang kepada Renata. Padahal pertanyaan yang Renata lontarkan belum aku jawab. Bahkan jawabannya belum terlintas di pikiranku.

Surya.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang