Rian, Dina dan Hana adalah 3 sahabat yang dekat.
Dina anak perempuan yang tinggal bersama paman dan bibinya. Ia mempunyai sepupu laki-laki yang bernama Dimas. Kedua orang tua Dina meninggal karena kecelakaan mobil. Tapi kedua sahabatnya tidak tau, mereka hanya mengetahui bahwa paman dan bibinya adalah orang tua Dina.
Hana perempuan yang bisa terbilang lembut dan baik. Hana memiliki penyakit yang kedua sahabatnya itu tidak tau. Penyakit yang di derita Hana cukup parah yaitu kelainan jantung. Hana memang murid pindahan. Bersuyukur ia bertemu dengan Rian dan Dina.
Rian laki-laki yang dibilang sangat aktif. Tak jarang ia mengikuti lomba dimana-mana. Keluarga Rian sangatlah terbuka dan hangat. Jadi Rian termasuk orang yang terbuka pada siapapun.
Sudah sebulan mereka menjalin hubungan persahabat. Sebenarnya Dina dan Rian sudah bersahabat sejak kecil. Tapi saat kedatangan Hana sebagai murid pindahan membuat mereka menjadi tiga sahabat.
Banyak orang-orang yang mengirim surat pada Dina maupun Hana. Sebenarnya surat yang mereka terima hanya untuk Rian. Jadi Dina dan Hana lah yang menjadi pengantar surat cinta untuk Rian.
"Kenapa lagi muka kalian?" tanya Rian dengan pakaian sepak bola
Dina dan Hana sudah tau bahwa Rian baru saja pulang eskul.
"Nih kami mendapatkan lagi surat cinta untukmu" jelas Dina dengan kesal"Berapa jumlahnya?" tanya Rian penasaran
"Delapan" ucap Hana
"Aku sangat malas menolak mereka satu-satu" jelas Rian
"Makanya kau harus mempacarai salah satu orang yang mengirimmu surat" saran Dina
"Aku tidak mau, aku mau fokus sama sekolah bentar lagi kita lulus tau" elak Rian
"Nah kau sudah sadar bahwa kau ini kelas 3 SMA tapi otakmu masih fokus pada eskul yang menurutku tidak penting" ucap Hana
"Itu sangat penting karena kita membutuhkan olahraga" elak Rian
"Alasan saja kau ini" tegur Dina
_Mereka berkumpul di rumah Dina untuk mengerjakan PR bersama. Rian dan Hana asik mengerjakan sedangkan Dina bagai kakulator mereka.
Dina memang bisa dibilang anak cerdas. Tapi ia sangat pemalas. Bahkan Dina sering mendapat tawaran lomba tapi ia selalu mengisi jawaban kososng. Agar dia tidak ikut kedalam lomba.
Pemikiran yang aneh memang tapi itulah Dina.
"Kau adalah perempuan yang sanagt malas" ucap Rian"Tak masalah yang penting otakku tidak sedangkal milikmu" ucap Dina mengambil makanan pada toples
"Bagaimana menurutmu?" ucap Hana menunjukan hasil yang ia kerjakan
Dina melihat buku Hana dan memperhatika dengan detail.
"Cara mu sangat berbelit-belit. Dengar dan perhatikan. Aku akan memberikan cara mudah padamu kau harus masuk dalam logika ku" ucap Dina seriusDina mulai menjelaskan Hana dengan cara yang gampang. Hana memperhatikan bagaimana Dina menjelaskan dengan detai.
_Dina memang pintar dalam pelajaran bahkan ia pintar dalam menutupi segalanya. Dina wanita yang sangat mencintai Rian sejak ia berteman.
Dina tidak bodoh jika Rian menyukai Hana. Tak ada yang bisa menebak pemikiran Dina.
Terlihat Dimas datang kekamar Dina dengan membawa buku.
"Kak aku pusing soal ini" ucap Dimas menggaruk kepalanya"Bukan pusing kamu aja yang enggak memperhatikan soal dengan baik" ucap Dina
"Aku mohon" ucap Dimas