Big Problem

3.8K 192 8
                                    

Pagi ini seperti biasanya, bangun, mandi, bersiap-siap, sarapan dan pergi bekerja. Semenjak 3 bulan yang lalu aku mulai menjadi sekertaris papa. Padahal sebelumnya aku menolak.

Walaupun aku putrinya tapi tetap saja aku harus bekerja dengan baik. Sebenarnya aku lebih memilih mengajar seni dari pada menjadi pembantu seorang bos.

Tapi karena rajukan mamah aku jadi bekerja dengan papa. Dan lebih parahnya lagi, minggu depan papa memintaku untuk menggantikanya selama sebulan.

Itu semua karena mamah dan papa akan melakukan honeymoon. Yang benar saja, aku akan ditinggal sendirian dirumah. Aku memang bukan anak kecil lagi tapi tetap saja itu tidak adil dan sangat menyebalkan.
___

Sudah 3 hari setelah mamah dan papa pergi untuk honeymoon. Aku sudah mulai sedikit belajar dalam memegang perusahaan. Walaupun masih sedikit bantuan dari beberapa orang.

"Bu sebentar lagi kita akan ada rapat di Wijaya company"

"Baiklah"

Aku pun melangkahkan kaki menuju tempat rapat yang akan dituju. Tempatnya tidak terlalu jauh dari kantor. Tapi karena malas aku tetap membawa mobil.

Rapat kali ini menyangkut 2 perusahaan besar.
_

Sesampainya disana beberapa orang sudah berkumpul dan anggota dari perusahaanku mulai mempersiapkan presentasi yang akan di jelaskan.

Semua tampak tenang mendengarkan. Hingga tiba-tiba sebuah pesan masuk ke handphone ku. Aku langsung mengeceknya.

Aku langsung mematikan handphone dan kembali memperhatikan rapat.

Setelah selesai aku langsung pamit tanpa ikut jamuan makan siang.
____

Author POV

'Shit!' umpat Rian dengan kesal.

Rian sudah menahan dirinya untuk tidak menarik perempuan itu ke suatu tempat. Yah dia Fila, wanita yang dicintainya dulu. Tapi sekarang tak ada kesempatan karena Fila sudah pergi setelah selesai rapat dan dia juga tidak ikut jamuan makan siang.

Rian memutuskan untuk mengikuti kemana perginya gadis itu pergi.

......

Mobil Rian sudah terpakir rapih di sebuah mall. Ia masih terus mengikuti kemana Fila pergi.

Ia melihat Fila bertemu seorang pria dan memeluk pria itu dengan erat. Tiba-tiba Rian tampak mengepalkan tangan saat melihat itu.

Mereka tampak mengobrol dengan senang. Tapi Rian tetap mengikuti kemana mereka pergi. Samar-samar Fila mengucapkan kata 'mas' pada pria itu.

Rian yang sudah kesal memutuskan untuk pergi keluar dari mall.

.......

"Bu kita di tolak untuk bekerja sama"

Fila tanpak sontak atas pernyataan sekertarisnya itu.
"Apa? Tapi kenapa?" ucap Fila merasa marah

"Perushaan tidak memberikan alasan yang jelas" jelas sekertarisnya itu

"Buat pertemuan dengan perusahaan itu" jelas Fila sedikit berapi-api.

....

"Sepertinya! ada hal yang perlu diluruskan." ucap Fila sedikit emosi

Rian mengenali suara itu, suara seseorang yang pernah dicintainya. Rian berbalik dan melihat wanita yang sampai detik ini masih dicintainya sedang berdiri di depan mata.

"Wow, lihat siapa yang datang. Filandra Putri, apakah ada hal yang penting hingga anda datang kemari?"

Mereka kini berdiri berhadapan dan keduanya tampak sama-sama terkejut. Ini pertama kalinya mereka bertemu kembali setelah 8 tahun lamanya tidak pernah bertemu kembali. 

Rian tidak dapat membohongi dirinya sendiri bahwa dia menyimpan kerinduan yang besar terhadap wanita di hadapannya ini, yang telah membuatnya cinta mati sampai sekarang.

Rian melihat Fila masih seperti dulu. Meski Jika ada beberapa perbedaan antara Fila yang dulu dengan yang sekarang adalah Fila terlihat semakin matang dan cantik.

"Saya kemari meminta penjelasan atas penolakan anda terhadap kerjasama dengan perusahaan saya" ujar Fila

"Penjelasan? Tentu saja karena presentasi kalian sangat buruk, lagi pula mengapa kau bekerja? Apa suami tidak mencukupi kebutuhan finansialmu?" ucap Rian tertawa mencoba menutupi perasaan yang sebenarnya

"Suami?"

Fila tampak terkejut mendengar Rian menyebutnya telah mempunyai suami.

"Yah suamimu, pria yang kau peluk di mall kemarin" ucap Rian

Fila tampak berpikir sesaat sampai dia menyadari apa sebenarnya yang di maksud Rian adalah Joseph sepupunya kemarin di mall. Jadi, Rian mengira bahwa Joseph adalah suaminya.

Fila menghela napas. "He is not my husband,"  kata Fila lirih.

"He is not?"  Rian tertawa mengejek.

Keheningan cukup lama terjadi, sampai akhirnya Rian sendiri yang terkejut menatap Fila karena tidak percaya.

"Aku belum married." 

Rian tentu saja tidak dapat memercayainya. Keheningan kembali menyergap mereka berdua, dari sorot matanya, Rian tahu bahwa Fila tidak berbohong. 

"Tidak mungkin!" balas Rian.

"Tapi itu yang terjadi."  ucap Fila melanjutkan,

Rian hanya terdiam.
"Lain kali, aku harap kamu bisa lebih profesional, permisi" Fila pergi meninggalkan Rian yang masih saja terdiam.

Namun, ketika melilat Fila telah berjalan menjauh. Rian mulai mengejarnya, ia tidak ingin kehilangan Fila untuk kedua kalinya.

"Fila...,"  panggil Rian pelan tapi terlambat Fila sudah masuk kedalam lift dan pintu lift telah tertututp.
_

Fila keluar dari perusahaan Rian dengan hati kesal. Ia tidak peduli jika kerjasama itu batal. Mungkin ayahnya akan marah tapi ia tidak peduli biarkan ayahnya yang mengurus nanti.

Fila menuju restoran yang akan menjadi tempat pertemuan dengan Joseph.
_

Fila sudah menunggu kedatangan Joseph selama 15 menit dan pria itu baru datang saat pesanan minuman kedua Fila datang.

"Terimakasih atas kemarin, Alexa menyukainya" ucap Joseph yang duduk di depan Fila

"Tenang saja asal ada bayarannya saja" ucap Fila tersenyum jail

"Dasar matre"

Mereka tengah asik mengobrol hingga. Tangan Fila di tarik oleh seseorang.

Fila ingin marah karena tanganya di tarik tiba-tiba. Tapi saat melihat wajah yang menariknya ia hanya diam dan kembali menunduk. Fila tidak mau dan tidak mampu menatap mata Rian.

"Lihat aku" pinta Rian. 

Fila akhirnya menoleh, menatap Rian.

"Apa tidak bisa kita memulai semuanya dari awal lagi?" ucap Rian lirih.

Fila hanya terdiam. Tapi dari sorot matanya, Rian tau bahwa Fila masih mencintainya dan Rian berjanji tidak akan melepaskan Fila lagi.

...THE END...

One Shoot CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang