Dara nama anak perempuan itu. Dara adalah siswi yang berprestasi dalam pelajaran biologi. Bahkan beberapa olimpiade biologi selalu ia ikuti. Tak jarang Dara membawa harum nama sekolahnya.
Mungkin ada misteri dibalik otak pintatnya itu.
_Tepat saat umurnya 3 tahun, ia melihat kejadian yang sangat mengerikan. Sebuah kejadian dimana seekor kucing yang mati terlindas truk hingga organ tubuhnya keluar.
Bukan merasa ketakutan, Dara semakin penasaran dengan kejadian itu. Beribu-ribu pertanyaan seolah hinggap di kepalanya.
Kejadian itu sudah lama berlalu tapi pertanyaan selalu muncul saat ia menemukan kucing disekitarnya.
Hingga umurnya yang ke 6, Dara semakin penasaran dan tak bisa terbendung. Dengan niatnya, Dara membunuh seekor kucing yang ia temukan dibelakang rumah.
Dara mulai merobek bagian tubuh kucing. Ia juga memecahkan kepala kucing itu untuk melihat isi bagian kepala.
Dengan begitu rapih Dara kembali membereskan kekacauan yang ia perbuat.
_Beranjak remaja Dara kembali dibuat penasaran. Pelajaran biologi di sekolahnya mempelajari organ-organ tubuh manusi. Dara memcoba menahan rasa penasaranya, karena ia tau jika membeli sebuah mayat memerlukan biaya yang besar.
Dara memuaskan rasa penasaranya dengan membaca buku biologi yang ia temukan di perpustakaan. Dara terus saja membayangkan bagaimana jika jari lembutnya menyentuh organ manusia.
Lembutkah, keraskah, atau lembek seperti jelly. Terus terukir sebuah kata-kata yang membuat Dara bisa menghilangkan pikirannya. Tidak berlangsung lama, Dara kembali membayangkan hal-hal gila.
_Dara belum juga tertidur, rasanya ia tidak akan pernah puas saat ia belum melakukan hal yang ia inginkan. Hal gila mulai kembali muncul di kegelisahan Dara.
Dara langsung menggunakan baju lengkap dan sebuah jaket yang panjang. Dara pergi meningglakan rumahnya menuju super market.
Gila memang jika Dara pergi kesuper market saat jam 12 malam. Dara hanya ingin menjalankan rencana.
_Setelah pulang dari super market Dara melihat rumanya terbakar api. Beberapa orang sudah mengerubuni rumahnya.
"Ayah ibu!" teriak Dara saat melihat kobaran api
Dara berlari memasuki rumahnya dan menyelamatkan kedua orangtuanya. Tapi sayang nyawa kedua orang tuanya tidak terselamatkan.
Dara tak peduli dengan luka bakar yang ia dapatkan saat menolong keluarganya.
_Tepat hari ini Dara melihat hari pemakaman kedua orang tuanya. Rasa sedih Dara di tampakan di wajahnya.
Sudah seminggu sejak kejadian orang tuanya meninggal. Dara selalu mengunjungi makam orangtuanya. Sekarang Dara tinggal bersama paman dan bibinya.
_Nampak 2 mayat yang tergeletak gosong di atas sebuah meja. Pintu pun terbuka dan menampilkan Dara dengan membawa perlatannya.
"Harusnya aku tidak membakar mereka terlalu lama" ucap Dara menatap mayat kedua orang tuanya.
Yah malam itu Dara keluar rumah setelah meracuni kedua orang tuanya. Ia keluar rumah untuk mencari tempat yang tidak terpakai untuk praktek mayatnya.
Ia membuat kedua orang tuanya seolah-olah mati oleh kobaran api. Ia juga yang kembali menggali makam milik kedua orang tuanya untum dibawa kegudang yang ia temukan.
Berbagai alat sudah dipersiapkan Dara sebelumnya. Dara mulai membuka bagain tubuh kedua orang tuanya. Dara mulai bisa meliha jelas organ-organ manusia yang sangat ingin Dara sentuh. Tapi organ orang tunya sudah melembek karena di biarkan gosong.
_