Wanita Berwajah Biru

593 49 2
                                    

Mobil melaju dengan biasa di jalan Tol. Radio di mobil tak bisa membuat Poppy melepaskan earphone miliknya yang tersambung di ponsel.

Sebuah podcast 'lenyap' yang menceritakan tentang kriminalitas Indonesia merupakan podcast original dari spotify.

Walaupun matanya mengarah keluar jendela, tetapi pikirannya hanya terfokus pada pendengarannya. Pikirannya seolah-olah mengimajinasikan semua cerita dari pendengaranya.

Winda, sang adik merasa penasaran dengan kelakuan kakaknya. Ia mencoba menggoyang-goyangkan tubuh sang kakak.

Perlakuan sang adik yang menggangu Poppy, membuatnya menghentikan aktivitasnya.

"Apa sih de? Gangu aja, dikit lagi ini" ucap Poppy merasa kesal

"Dengerin apa sih?" Tanya Winda penasaran

"Podcast"

"Podcast apa?"

Mau tidak mau, Poppy mulai menceritakannya podcast yang ia dengar.

Sebuah kasus kriminalitas yang terjadi di Indonesia, yaitu seorang pembunuhan yang mayatnya di temukan di jalan tol. Hal tersebut terjadi pada tahun 2014.

Latar belakang korban adalah mantan dari pelaku, pelaku memiliki dendam yang berniat menyiksa si korban. Tetapi hal itu membuat si korban malah terbunuh dengan leher tercekik.

Hal itu dilakukan bersama pacar pelaku.

"Serem juga yah kak" ucap sepupu Poppy yang bernama Dian, ia duduk di bagian kursi belakang mobil.

"Ya gitu kejadinya kak, arus ati-ati" ucap sang ayah mengometari

Ayahnya menjelaskan bahwa ia juga pernah menghandiri persidangan disana.

Ayah Poppy memang seorang kepolisian dan terkadang menangani kasus kecil di persidangan.

Ayahnya mulai menceritakan cerita itu menurut pengalamanya.

"Mayatnya wajahnya biru karena memang di cekik sama pelaku" jelas sang ayah

Xxxxx

Mobil mereka berhenti untuk membeli snack di Transmart. Karena Winda melihat wahana yang ada di bagian atas, membuat mereka terpaksa mengikuti keinginan Winda.

Setelah merasa puas mereka melanjutkan perjalanan.

Xxxx

Setelah sampai mereka memasuki hotel yang sebelumnya telah mereka booking.

Awalnya mereka telah membooking 2 kamar, tapi entah mengapa Winda berteriak memaksa untuk mereka menginap dalam satu kamar.

Mau tak mau ayah membatalkan 1 kamar dari 2 kamar yang telah di booking dan meminta tambahan bed.

Xxxx

Ketika semua sudah tertidur Poppu terbangun, karena merasa tak nyaman saat tertidur.

Terdengar suara air dari kamar mandi. Poppy yakini itu hanya adiknya Winda karena ingin pipis.

Poppy mulai beranjak berdiri dan mendekati ibunya yang sedang tertidur.

"Mah punggung kakak sakit, jadi gak bisa tidur. Pijitin sebentar mah, punggung kakak sakit banget"

"Sekalian banyak doa" ucap sang ibu sambil memijit pelan punggung ibunya

Seketika suara air di kamar mandi mati dan terdengar pintu yang terbuka. Poppy tidak terlalu jelas melihatnya.

Yang Poppy lihat sesosok yang lumayan tinggi, mungkin setinggi dirinya. Poppy yakini itu bukan Winda dan berpikir itu adalah sepupunya Dian.

Poppy tidak terlalu memikirkannya dan memilih kembali tidur. Tapi rasa penasaran Poppy membuat dirinya memanggil sepupunya itu.

"Di... dian...Ian" ucap Poppy pelan tapi cukup terdengar

Poppy sedikit beranjak dan melihat kasur di bawah yang ia tiduri bersama dirinya dan Dian tadi.

Dian sudah kembali tidur, entah mengapa Poppy melihat tirai di kamar seperti tertiup angin. Poppy mulai bingung karena pertama ac yang ada di kamar tidaklah besar dan kedua tirai di kamar hotel disini cukup berat.

Hingga tirai mulai tersibak sedikit memperlihatkan celah. Mata Poppy mulai membesar karena terkejut akan sosok di luar jendela.

Poppy melihat perempuan yang berwajah biru, ada sedikit sayatan di kiri wajahnya, rambut kusut perempuan itu menambah seram. Hingga perepuan itu menyeringai.

Bibirnya seolah mengatakan sesuatu. Poppy bisa membaca gerak bibir wanita itu mengatakan 'tolong aku'

Sebuah tangan menarik Poppy untuk kembali tidur. Poppy sadar itu adalah tangan ibunya. Spontan Poppy tidur memeluk ibunya dengan erat.

Xxxxxx

Setelah membereskan hotel dan dilanjutkan sarapan, kini mereka telah siap menuju tempat wisata yang telah di rencanakan.

Poppy masih memikirkan kejadian semalam. Ibunya masih belum menjelaskan.

"Kakak gak bisa tidur yah malem?" Bisik Winda pelan setelah mobil meninggalkan kawasan hotel

"Iya kakak sakit punggung" jelas Poppy tidak terlalu mau menjelaskan kejadian semalam.

"Itu karena mba biru ngikutin kakak, makanya Nda mau semuanya sekamar, karena kalo 2 kamar mba biru pasti ganggu kakak" jelas Winda

Poppy tersadar bahwa adiknya sedikit sensitif dengan hal seperti itu. Dan hal itu merupakan turunan dari ibunya.

"Mba biru itu siapa Nda?"

"Yang kemarin kakak ceritain" Jelas Winda polos

Poppy mulai memikirkan kejadian semalam.
"Dian kemarin kamu ke wc? Jam 1 an" tanya Poppy

"Enggak kak"

Poppy mulai tersadar, ia mengingat bahwa saat dirinya pindah tidur di kasur ibunya, ia masih melihat Dian tertidur disebelahnya.

Jika itu Winda, tidaklah mungkin karena Winda tidak setinggi dirinya. Poppy juga sadar ia sempat melihat Winda tidur di samoing ayahnya.

"Nanti lagi langsung tidur aja sambil doa, jangan terus diliatin. Kalo mau dengerin atau ceritain gitu jangan lagi cape sama lagi di tempat yang berkaitan jadi gampang. Dan kita sebagai manusia cuman bisa berdoa dan ga bisa nolongin lebih" ucap sang ibu dari depan mencoba menasehati Poppy

Poppy tau apa maksud ibunya.

Yah Poppy salah kemarin karena menceritaknya saat masih di jalan Tol yang merupakan TKP. Hal itu seperti menggundangnya untuk datang.

...TAMAT...

One Shoot CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang