How We Met

1K 64 1
                                    

Elia POV

Sebebarnya aku malas sekali untuk mengikuti acara kumpul bersama teman-teman. Bukan karena malas mengobrol dengan mereka tetapi jarak yang harus aku tempuh untuk bertemu mereka.

Tapi jika sudah kehendak yang di rencanakan maka mau tak mau aku akan pergi. Kupakai mantel biruku setelah sebelumnya aku memilih pakaian yang sesuai dengan mantel.

Sekitar 20 menit jika berjalan kaki antara plat dengan tempat kumpul. Aku bisa saja memesan Uber untuk ketempat kumpul. Tapi sepertinya aku perlu olahraga, karena hampir setiap hari aku hanya duduk di tempat kerja.

Kulihat sekitar sini masih ramai dengan lampu-lampu rumah yang belum meredup. Beberapa orang juga sedang duduk santai di teras mereka. Bahkan aku melihat ada yang mengadakan party di rumahnya.

Keadaan langit memang belum terlihat gelap walaupun jam sudah menunjukan 6.30 malam.

Ketika sedang di perjalanan, terdengan beberapa suara yang sedang asik mengobrol. Aku menoleh kesumber suara. Dan ternyata sebuah mobil yang menurutku orang-orangnya tengah asik mengobrol.

Pria memang terlihat asik jika sudah mengobrol sesuatu.
__

"Hai baby akhirnya kau sampai juga" ucap salah satu temanku Texie

"Tentu saja aku datang walaupun sebenarnya aku ingin tidur" jawabku melepaskan mantel dan duduk di depannya

"Ayolah kita tidak pernah berkumpul semenjak sibuk dengan pekerjaan masing-masing" sanggah yemanku yang lain Lea

Seharusnya kami berkumpul 5 orang tetapi sayang Jules tidak bisa datang karena mengurus anaknya. Diantara kami semua Jules lah yang sudah menikah dan mempunyai anak yang bernama Anna. Kalo tidak salah umur Anna sudah 2 tahun.

Jadi yang berkumpul hanya aku, Lea, Texie, dan Rue. Lea sudah mempunyai tunangan yaitu John, Texie mempunyai pacar yang menurutku hanya catfishing, sedangkan untuk Rue dia menyukai roommate yang berati dia adalah seorang lesbian, dan untuk aku sendiri, aku baru saja putus setelah berpacaran selama satu setenagh tahun.

Dan obrolan terus mengalir, entah membicarakan masa lalu, kerjaan, atau pun tentang pasangan masing-masing. Hingga keributan di pintu masuk mengusik ku untuk melihatnya.

Aku yakin bahwa mereka yang sedang mengobrol adalah para pria yang kulihat di mobil yang melewati ku tadi.

"Hei mereka kembar" ucap Rue

"Benarkah?" Tanya Texie

"Aku jadi berharap memiliki anak kembar dengan John" ucap Lea

_

Setelah jam menunjukan larut malam, akhirnya kami memutuskan untuk pulang.

"Elia, aku ingin ke plat mu dulu. Apakah bisa? Jadi kau pulang bersamaku" Ucap Lea

"Tentu" jawabku

Entah bagaimana kami hampir keluar bersamaan dengan para pria yang aku temui tadi. Walaupun mereka keluar duluan tapi mereka masih mengobrol di parkiran mobil.

Tapi saat aku akan masuk kedalam mobil Lea seseorang seperti berbicara pedaku.

"Permisi" ucap seseorang di belakang ku

Kakiku yang sudah masuk kedalam mobil terpaksa aku tari kembali dan mengarah ke arah belakangku.

"Ya ada apa?" Ucapku sopan

"Maaf jika ini terdengar aneh tapi keponakanku Alan sepertinya menyukaimu bolehkah aku meminta nomor mu tapi jika merasa tidak suka tidak apa" jelasnya pria itu

One Shoot CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang