Cruel Life [Sudah Terbit] [Chanbaek✓]

Part 7: My Only One Person Already Left Me

Chapter 7

'My Only One Person Already Left Me'

~*~

Cruel Life

~*~

Park Chanyeol

Byun Baekhyun

~*~

'I'm Begging You, Please Calm Down!'

'I Know What Your Feel!'

.

Baekhyun POV

Keesokkan harinya adalah hari dimana pria itu akan pulang. Aku pergi kedapur saat pagi dengan bantuan bibi kim untuk membuatkannya sarapan yang akan menjadi resep baru untuknya. Aku membawa tangan lihaiku untuk memotong beberapa sayuran dan bumbu makanan yang aku dapatkan dikulkas.

Bibi kim kusuruh duduk dan hanya melihatku karena seorang koki hebat akan mulai mengiriskan pisaunya pada beberapa daging.

Tak lama, makanan yang aku buat sudah jadi, kusiapkan diatas meja. Aku susun semua peralatan makan dan kubuat istimewa untuknya

Namun,

Sampai akhirnya aku mendengar suara telponku berbunyi dari saku celanaku dan mendengar kabar yang sangat tidak ingin kudengar,

Milikku satu-satunya meninggalkanku,

Meninggalkanku selamanya,

Ibuku...

Aku terjatuh dilantai dengan apron yang masih setia menempel ditubuhku. Bibi kim berjongkok dan membantuku berdiri. Dia bertanya,

"ada apa nona? Kenapa nona bisa-"

"ibuku... ibuku pergi tanpa adanya diriku disampingnya" air mataku turun membasahi kulit wajahku yang tadinya dipenuhi keringat

"no-nona-"

"aku akan pergi, aku akan melihat ibuku, katakan padanya aku akan kembali, aku tidak akan kabur, aku hanya ingin melihat ibuku" aku panic dan berlari keluar tanpa menggunakan jaketku

Seorang pengawal yang pria itu sewakan padaku menghampiriku dengan tergesa-gesa. Donghwa namanya.

"nona?"

"apa kau bisa mengantarku kerumah sakit?" aku sesekali menyeka airmata yang akan membasahi wajahku

"tentu nona, cepat naiklah kemobil"

Baekhyun POV end

~*~

Cruel Life

~*~

Chanyeol POV

Aku pulang pada jam agak siang saat ini. Aku melepas jasku dan pergi ke dapur untuk memakan sarapan karena perutku tidak menyentuh makan malam sedikitpun. Aku berjalan dan melihat bibi kim sedang duduk diam dikursi yang berada didapur. Pikirannya kosong, aku mendekatinya dan memegang pundaknya.

"bibi," panggilku untuk membuyarkan lamunannya

"tu-tuan?"

"apa yang bibi lamunkan? Apa ada yang menganggu pikiranmu? Ceritakan padaku" aku menuntunnya agar menatapku