Chapter 11

1.2K 90 3
                                    

Angin malam berhembus pelan menerbangkan beberapa helai rambut pirangnya. Ia menatap kosong pada langit malam yang begitu gelap tanpa adanya bintang.

Melamun memikirkan berbagai hal yang terjadi hingga ia merasakan ada seseorang yang duduk di sampingnya.

"Naruto, kau sedang apa di sini? Seperti bukan dirimu saja, ttebane."

Naruto memejamkan matanya menikmati suasana malam yang begitu tenang.

"Kaa-chan.." panggilnya pada sosok di sampingnya.

Yang di panggil malah mengerutkan dahi. Ia merasa telah terjadi sesuatu pada anaknya itu. "Kau kenapa, Naruto?"

Naruto menyampingkan duduknya dan langsung memeluk ibunya. "Kaa-chan.. apa yang harus aku lakukan?" tanyanya lirih.

Kushina memeluk balik putranya seraya berkata, "Katakan pada kaa-chan apa yang sudah terjadi."

"Aku.. aku telah menolak seorang gadis."

Bingung. Kushina pun melepaskan pelukannya dan menatap Naruto.
"Lalu kenapa? Bukankah sudah biasa kau menolak fans-fans yang menyukaimu?"

Naruto menggeleng pelan, "Ini gadis yang berbeda. Dia adalah teman sekelasku, seorang murid pindahan dari Suna. Dia gadis yang sangat baik."

"Sudah tahu begitu, kenapa kau menolaknya?"

"Aku hanya menganggapnya sebagai teman biasa, kaa-chan."

"Ya sudah, yang kau lakukan itu sudah benar, Naruto."

"Tapi aku telah menyakitinya."

Kushina tersenyum dan menepuk kedua pundak Naruto. "Itu lebih baik daripada kau harus menyakitinya di akhir."

"Benarkah?"

"Umh.. Kaa-chan yakin gadis itu juga akan menerima apapun jawabanmu dengan baik. Seperti katamu, bukankah dia gadis yang baik?"

Iris mata Naruto yang awalnya meredup kini mulai bersinar. Ia anggukkan kepalanya seraya tersenyum.

"Dia memang gadis yang baik, ttebayo. Mungkin akulah yang tidak pantas untuknya."

Kushina mengelus pelan surai kuning yang mirip dengan milik suaminya, walau sedikit lebih pucat.

"Sekarang jangan memasang wajah murung lagi. Kau benar-benar tidak cocok, ttebane!"

Naruto hanya menyengir.

Kushina memutar bola matanya bosan, sebelum akhirnya ia menyeringai ke arah Naruto.

Cengiran Naruto hilang seketika digantikan dengan tubuhnya yang bergidik melihat seringai ibunya.

"Katakan pada kaa-chan, kau pasti sudah punya gadis yang kau sukai sendiri, kan?"

Blush! Semburat merah tampak di ke dua pipi Naruto.

"Iya, kan? Jujur saja pada kaa-chan! Siapa, nee?"

"U-urusai, kaa-chan!"

"Katakan bagaimana ciri-cirinya? Kaa-chan kan juga ingin tahu!"

Naruto memalingkan wajahnya, "Y-yang pasti dia gadis yang cantik dan tak kalah baik, ttebayo."

Kushina tertawa melihat tingkah putranya saat ini, "Ahaha, siapapun gadis itu, kaa-chan percaya dia adalah gadis yang luar biasa. Lain kali ajak dia ke rumah, ya?"

Rona merah di wajah Naruto semakin nampak.

"Masuklah, angin malam tak baik untuk tubuhmu." Kushina pun beranjak masuk ke dalam rumah.

My Secret Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang