Pusing. Rasanya ingin muntah juga. Ia terbangun dengan kondisi kepala yang terasa berat. "Ukh.. aku dimana?" tanyanya sambil melihat sekitar.
Ia mengerutkan dahi menemukan dirinya dalam sebuah kamar berdominasi warna ungu.
Rasanya familiar.
Ceklek!
Ia menoleh saat pintu kamar terbuka. Terlihat seorang gadis bersurai indigo masuk sambil membawa nampan yang berisi mangkok dan gelas.
"Eh, kau sudah sadar? Baru saja aku akan membangunkanmu."
Gadis itu meletakkan nampan di atas nakas kemudian duduk di sampingnya.
"Kenapa melihatku seperti itu, Sara?"
"Hi-Hinata?"
"Ya?"
"Kau Hinata?"
Hinata tersenyum lembut. "Apa 3 tahun sudah membuatmu lupa padaku?"
Mata Sara berkaca-kaca. Rasanya tak kuasa menahan rindu pada gadis di depannya ini.
"E-eh?" Tubuh Hinata terdorong ke belakang saat menerima pelukan secara tiba-tiba.
"Aku merindukanmu, Hinata. Aku rindu kalian semua."
Mata Hinata meredup. Ia membalas pelukan Sara dengan perlahan.
"Kami juga merindukanmu."
Sara melepaskan pelukannya dan menggenggam tangan Hinata.
"Aku minta maaf. Sungguh. Apa kau memaafkanku, Hinata? Apa kalian mau memaafkanku?"
Hinata menggeleng pelan. "Kami tidak berhak untuk itu. Karena ini masalah antara kau dan Sasuke-kun. Jadi, minta maaflah padanya, bukan pada kami."
Sara menunduk. "Tapi dia menolakku, Hinata. Dia tak mau bicara lagi padaku. Dia menganggapku orang asing."
Puk! Hinata menepuk bahu kiri Sara guna menghantarkan semangat. "Mungkin Sasuke-kun tidak bisa melupakan apa yang sudah terjadi di masa lalu. Tapi, berusahalah. Setidaknya sampai Sasuke-kun memaafkanmu."
"Kedengarannya tidak mungkin," jawab Sara putus asa.
"Tidak ada yang tidak mungkin, Sara. Yang terpenting jadilah dirimu sendiri dan lakukan sekuat tenagamu."
Meski ragu, Sara tetap tersenyum menanggapi perkataan semangat dari Hinata. "Aku mengerti. Arigatou, Hinata."
"Nah, sekarang kau makan bubur ini, ya? Maaf aku tidak bisa menemanimu. Aku harus pergi ke sekolah."
"Huh? Sekolah? Tunggu, apa kau bersekolah di Konoha High School?"
Hinata terdiam.
"Kau yang membawaku kemari?"
"Bukan aku saja. Tapi Tenten dan Naruto-kun juga."
"Me-mereka? Jadi, kalian semua satu sekolah lagi?"
"Umh!"
Raut muka Sara berubah sedih. Andai saja aku juga satu sekolah lagi dengan mereka, batinnya.
"Jangan sedih. Kau bisa satu sekolah dengan kami dan bersama-sama seperti dulu!"
"Ayah ingin aku homeschooling saja, Hinata."
"Mungkin kami bisa membujuk ayahmu?"
"Eh, sungguh?"
"Iya, akan aku diskusikan dulu dengan yang lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret Love [END]
FanfictionNaruto © Masashi Kishimoto Haruno Sakura, seorang murid pindahan yang diam-diam menyukai seseorang yang menjadi pangeran di sekolah barunya. Ia selalu berusaha untuk mengungkapkan perasaannya, tetapi selalu digagalkan oleh sahabat culun dari pangera...