Chapter 13

1.2K 84 3
                                    

Riuh.

Itulah suasana Konoha High School hari ini hingga dua hari ke depan.

Setelah melewati acara pembuka, seperti sambutan kepala sekolah dan ketua panitia, penampilan dance, dll, kini para murid dihadirkan kontes pasangan dari perwakilan setiap kelas.

Inilah yang ditunggu-tunggu sejak tadi. Mereka bertepuk tangan ketika seluruh pasangan kelas X telah tampil satu persatu. Kini giliran pasangan dari kelas XI.

"Kita panggil pasangan dari kelas XI-1!!" ucap MC dengan lantang.

Muncul pasangan yang tampak serasi. Mereka bergandengan tangan layaknya sepasang kekasih. Sang gadis dengan wajah merona, sedang sang pemuda dengan senyum andalannya. Mereka berjalan dan berhenti di ujung panggung.

Cup!

"Uwahhh!!!!"

Mata semua murid melebar ketika sang pemuda mendekat dan mencium puncak rambut sang gadis. Setelahnya mereka langsung bersorak melihat wajah sang gadis menunduk malu dan sang pemuda tetap memasang senyum andalannya.

"Astaga, astaga, astaga. Manis sekali," kata sang MC mengiringi langkah pasangan tersebut kembali.

"Baiklah, kita lanjutkan pasangan berikutnya dari kelas XI-2!"

Terlihat seorang gadis bersurai blonde memancarkan aura pembunuh di tengah-tengah kerumunan. Ia mengepalkan tangan erat dan sorot matanya tajam.

"Tak ku sangka jika mereka terlihat cocok."

"Grrrr.. Ten-ten.."

"Ino, tenanglah. Mereka hanya mewakili kelas, bukan sungguhan."

"Tetap saja, Sakura! Sai berlebihan! Tidak seharusnya dia mencium Hinata!"

"Itu hanya tuntutan. Aku yakin mereka juga terpaksa melakukannya."

"Tidak perlu dengan ciuman, bukan? Masih ada ide lain yang menarik perhatian juri dan penonton."

"Aku tahu, tapi kau akan tetap seperti ini selama mereka berkontak fisik. Jangan anggap ini serius, Ino."

"Iya, justru kau yang berlebihan tahu."

Kepalan tangan Ino melonggar, "Gomen, aku memang terlalu cemburu."

Sakura menepuk bahu Ino untuk menenangkan, "Tenanglah, bukankah kau kekasihnya? Aku yakin Sai pasti bersedia menciummu jika kau memintanya."

Ino mendelik kala melihat kedipan Sakura yang menggodanya, "Enak saja! Kau pikir aku perempuan apa yang meminta ciuman pada kekasihnya?"

"Apa yang salah? Ku pikir itu hal wajar, apalagi kau itu perempuan yang agresif."

Sakura mengangguk menyetujui ucapan Tenten.

"Sakuraaaaaaa! Tentennnnn!"

Keduanya terkikik melihat wajah Ino yang memerah. Untung saja sekitarnya tidak terlalu memperhatikan mereka. Semua fokus pada kontes pasangan yang ada di panggung.

"Selanjutnya, pasangan dari kelas XI-3!"

Jeritan histeris mulai keluar dari mulut para siswi ketika pasangan bersurai blonde muncul dan berjalan di atas panggung.

"Kyaa~ Naruto-kun!"

"Naruto-senpaiiii!"

Ya, siapa yang tidak histeris coba melihat pangeran sekolah menjadi salah satu kontestan? Mereka juga iri pada gadis yang ada di samping pangeran mereka. Benar-benar gadis yang sangat beruntung.

Sakura, Ino, dan Tenten menoleh ke arah panggung. Mereka melihat Naruto tampak gagah dengan setelan jas, dan gadis di sampingnya tampak anggun.

Mata Sakura meredup. Andai saja aku ada di posisi Shion.

My Secret Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang