Chapter 14

1.1K 76 2
                                    

Seorang pemuda berkacamata berjalan dengan gaya coolnya di koridor yang kini tampak lengang.

"Cih, menyebalkan.." gerutunya sambil mengingat soal-soal lomba cerdas cermat yang ia jawab tadi.

Sekarang ia bingung harus kemana. Apakah ia ikut gerombolan murid ke panggung atau kembali ke kelas saja? Mungkin opsi kedua lebih baik untuknya.

Deg!

Terdengar lantunan lagu yang dimainkan dengan alat musik.

Kenapa aku harus lewat sini lagi, sih?, batinnya kesal.

Ingin rasanya berputar arah, namun koridor ini lebih dekat dengan kelasnya. Terpaksa ia pun melanjutkan langkahnya.

Lantunan itu semakin jelas seiring langkahnya yang semakin dekat dengan ruang musik.

Tap.

Ia berhenti merasakan tubuhnya menegang. Lagu ini. Kenapa lagu ini lagi yang ia dengar di tempat yang sama? Tapi bedanya, kali ini dimainkan dengan perlahan sehingga membuat siapapun yang mendengarnya akan tersentuh.

Apa mungkin--

Ia segera berlari dan menggapai pintu ruang musik.

Zrekkkk!

Suara pintu yang dibukanya terlalu keras hingga mengagetkan seseorang di dalamnya. Orang itu pun menghentikan permainan musiknya.

Onyxnya melebar kala tidak mendapati gadis merah muda, melainkan gadis bersurai merah.

Gadis itu menoleh, menampakkan wajah yang sama sekali tidak ingin ia lihat lagi sejak 3 tahun yang lalu. Mata gadis itu ikut melebar saat menyadari siapa yang ada di depan pintu.

"Sa-Sasuke-kun.."

Suara itu. Suara yang benar-benar tidak ingin ia dengar lagi. Kenapa kini harus datang kembali?

Ia baru akan melangkah pergi, tetapi gadis itu telah menahan tangannya. Bahkan dengan berani, gadis itu membawanya masuk.

Greb!

"Aku merindukanmu, Sasuke-kun. Aku senang sekali karena aku masih diberi kesempatan untuk bertemu lagi denganmu."

Pemuda bernama Sasuke itu melepaskan pelukan sepihak dengan kasar. "Maaf, aku tidak mengenalmu," ucapnya dingin.

"Ini aku!"

Gadis itu melepaskan kacamata merahnya kasar. "Ini aku, Sasuke-kun! Sara! Kau sudah melupakanku?"

Onyx Sasuke memandang dingin mata gadis yang mengaku bernama Sara itu. Sorot mata Sara terlihat tajam dan terdapat emosi di dalamnya yang sulit dia artikan.

Sara menunduk. "Apa semudah itu kau melupakanku selama 3 tahun?"

"....."

"Apa semudah itu kau membuang segala kenangan tentang kita?"

"....."

"Aku bertanya padamu, Sasuke-kun!"

"Kita sudah tidak ada hubungan. Jadi, jangan bahas apapun lagi."

Tes. Liquid bening mengalir dari sudut mata Sara.

Sebegitu bencinya kah kau padaku, Sasuke kun?

***

"Hosh.. hosh.. hosh.. Sara kemana?"

Gadis merah muda itu terengah-engah dalam larinya. Melihat penampilan Sara yang memukau tadi membuat dirinya ingin meraih kembali impiannya. Karena itu, ia mencari Sara untuk mengajaknya berbicara.

My Secret Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang