Epilog

2.5K 116 4
                                    

"Jadilah dirimu sendiri dan takdir akan membawamu pada cinta yang sesungguhnya."


***

"Sasuke-kun, kemari!"

Pemuda itu mendengus pelan meski kakinya tetap melangkah mendekati gadis bersurai merah muda yang saat ini dengan semangat menepuk sebuah kursi. Sesampainya, gadis itu langsung meraih tangannya agar menuruti keinginan gadis itu.

"Duduklah."

Sasuke menatap dalam diam wajah ceria yang membuat gadis itu terlihat lebih manis di matanya.

"Sakura," panggilnya disambut satu senyuman misterius.

"Percaya padaku. Oke?"

Sasuke menghela napas. Waktu telah berlalu. Kedekatan antara dirinya dan Sakura memang membuat hidupnya kembali berwarna, atau jauh lebih berwarna. Hanya saja.. ternyata.. Sakura memang semenyebalkan itu.

Untung saja Sasuke cinta.

Eh, apa?

Ya. Sasuke mengakuinya sekarang. Lambat laun, Sasuke menyadari dan mengakui perasaan aneh yang ia rasakan tiap kali bersama Sakura adalah cinta.

Sesuai dengan ucapannya waktu itu.. Kini, mereka saling mencintai, meski status mereka masih sepasang teman. Tunggu, setidaknya itu yang ada di pikiran Sasuke.

Sasuke mencintai Sakura.

Namun, itu sebatas dalam hati saja dia mengatakannya. Sasuke belum mengutarakan secara langsung.

Dan, untuk Sakura mencintai Sasuke. Itu sebatas asumsi Sasuke setelah mengamati ekspresi dan sikap Sakura selama bersama dirinya.

Apakah asumsinya salah?

Menatap Sakura dengan riang memotong helai demi helai rambut hitam miliknya membuat Sasuke tersadar.

"Kita akan masuk perguruan tinggi sebentar lagi. Kau harus merubah penampilanmu, Sasuke-kun."

"Hn, tidak perlu."

"Ayolah, biarkan aku memotong dan menata rambutmu. Ya?"

"Untuk apa?"

"Tentu agar kau terlihat keren dan bisa... sekalian mendapatkan jodoh, ahaha..."

Sret.

"Eh, ada apa, Sasuke-kun?" kaget Sakura ketika tangannya tiba-tiba dicekal Sasuke.

Sasuke memperhatikan Sakura yang menunggu jawabannya. Sasuke tidak mengerti juga kenapa dia tadi bersedia menuruti keinginan Sakura yang satu ini. Sepertinya, asumsinya salah... Sudah jelas bahwa Sakura tidak memiliki perasaan yang sama terhadapnya. Apakah Sakura masih mencintai Naruto?

"Jangan lakukan ini," ucap Sasuke disambut kernyitan dahi oleh Sakura.

"Tapi, ini hampir--"

"Biarkan saja," potong Sasuke menundukkan kepalanya.

"Jika niatmu agar aku bisa mendapat jodoh, itu tidak perlu. Aku.. sudah memutuskan menutup hatiku," lanjut Sasuke pelan mengucapkannya.

Sasuke berjanji tidak akan jatuh lagi dalam sesuatu yang pernah dia sebut bodoh bernama cinta. Sekali saja dia merasakan pedihnya dicampakkan orang tercinta, dan kali ini meski cintanya bertepuk sebelah tangan--

"Kenapa?" Bisa Sasuke rasakan tangan Sakura sedikit bergetar. Sasuke segera mengangkat wajahnya dan terlihatlah ekspresi wajah Sakura yang terluka. Sejenak, Sasuke terperangah melihat setetes liquid bening jatuh dari emerald Sakura.

"Apa kau masih belum bisa moveon dari Sara?" pelan Sakura bertanya. Sakura memang sudah mengetahui masa lalu antara Sasuke dan Sara.

"Apa aku.. kali ini.. tidak bisa meraih cintaku untuk kedua kalinya...?"

Lebih pelan lagi, Sakura melanjutkan ucapannya. Sasuke mendengarnya. Refleks saja Sasuke memutar tubuhnya agar bisa menatap Sakura dengan jelas.

"Apa maksudmu?"

"Hiks.." Tetesan air mata Sakura semakin deras. Kenapa dengan Sakura? Sasuke tidak mengerti.

"Sakura.." panggilnya, namun langsung ditimpali oleh ucapan gadis itu yang membuat Sasuke tercengang.

"Hiks, Aku mencintaimu, Sasuke-kun! Tidakkah kau mengerti?"

Apa?

Perasaan Sasuke terbalaskan?

Benarkah?

Sasuke ingin mengamati keseriusan dalam sorot mata Sakura. Namun, gadis itu malah memejamkan matanya.

Apa Sakura malu? Lagi-lagi, Sakura lah yang menyatakan cintanya lebih dulu.

"Tapi... Mengapa kau mengatakan itu jika kau mencintaiku? Agar aku mendapat jodoh? Konyol.." gumam Sasuke membuat Sakura kembali membuka matanya.

Sasuke terkekeh saat Sakura sejenak mengedipkan matanya agar air mata yang menghalangi bisa turun. Dengan lembut, Sasuke membantunya dengan mengusap kedua mata Sakura.

Pipi Sakura langsung bersemu saat emeraldnya bersirobok dengan onyx Sasuke.

"Aku.. sebenarnya tidak serius mengatakan itu..." cicit Sakura menjawab.

"Hanya bercanda, hm?"

Sakura mengangguk pelan.

"Asal kau tahu saja, Sakura.."

Sasuke mengunci Sakura dengan tatapan dan tangan yang masih mencekal tangan gadis itu.

"Aku memang sudah menutup hatiku untuk cinta.."

Hati Sakura mencelos. "Begitukah?" Apa lagi-lagi Sakura harus tertolak?

"Hn, hanya saja..."

Sasuke memandang penuh arti, berharap Sakura mengerti.

"Setelah mengenalmu, aku ingin kembali percaya. Dan, aku sudah menetapkannya. Kuharap kau tak melukai kepercayaanku lagi terhadap cinta."

Menarik napas sesaat, Sasuke meneruskan kalimatnya.

"Aku mencintaimu, Sakura.."

Emerald Sakura sontak melebar. Sasuke menyunggingkan senyum tipisnya.

"Terimakasih telah membalas perasaanku."

Dengan gerakan tak terduga, Sasuke meraih tengkuk Sakura, menariknya pelan agar menunduk ke arahnya. Dan, itu membuat Sakura terkejut karena tidak siap.

Cup.

Bibir mereka bertemu.

Awalnya hanya sebatas itu.

Namun, setelah onyx dan emerald saling berpandangan dalam jarak sedekat ini, setelah menyelami satu sama lain, akhirnya kelopak mata mereka menutup dengan sendirinya.

Sasuke menekan tengkuk Sakura lebih dekat, memperdalam ciuman mereka. Tapi, tampaknya itu tak berlangsung lama. Seruan seseorang membuat Sakura refleks mendorong Sasuke.

"APA YANG KALIAN LAKUKAN?!"

Di depan pintu, telah berdiri Sasori dengan tatapan penuh amarah ke arah mereka.

Sakura berdebar gelisah. Sedangkan Sasuke tampak lebih tenang dan mulai berdiri untuk menjelaskan.

Dalam hati, keduanya sama berharap semoga Sasori tidak marah dan bisa merestui hubungan mereka yang baru.

Sekarang...

...Sasuke dan Sakura, akan saling mencintai sebagai sepasang kekasih.

Detik ini.

Hari ini.

Esok.

Dan, sampai seterusnya, hingga mereka berikrar di hadapan Tuhan bahwa mereka akan saling mencintai sebagai sepasang suami-istri.

***

The End

My Secret Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang