11. New Member

2.7K 331 25
                                    

Sudah seminggu sejak kepulanganku dari rumah sakit. Kihyun sungguh-sungguh ucapannya. Dia semakin berlebihan kepadaku. Bukannya aku tidak suka, hanya saja itu terlalu menggangguku. Bayangkan saja! Dia mengikuti kemana-mana.

"Ki, cepat mandi gih! Nanti terlambat."

"Aku tidak bisa meninggalkamu sendirian."

"Ya Tuhan! Aku baik-baik saja. Lagipula aku tidak akan kemana-mana."

"Aku takut terjadi apa-apa kepadamu saat aku mandi."

"Berhenti membantahku. Ayo cepat mandi."

"Cium dulu."

"Muuah!!!"

Setelah setengah jam berdebat, Kihyun akhirnya masuk ke dalam kamar mandi. Selagi dia mandi, aku membereskan tempat tidur.

Pekerjaanku masih banyak. Aku belum memasak, mencuci, dan lagi aku belum membuat daftar belanja bulanan. Nasib jadi istri rumahan ya seperti ini. Terkadang aku iri dengan teman-temanku yang sudah menikah tapi tetap bekerja. Sedangkan aku? Tentu saja Kihyun melarangku. Jika aku menyewa seorang pembantu mungkin tidak akan sesulit ini. Lagi-lagi Kihyun melarangnya.

"Bagaimana jika aku pulang dari event lalu aku ingin melepas rasa rinduku kepadamu?" Ujarnya kala utu.

"Arrrgh!!!"

Aku berteriak cukup keras. Perutku tiba-tiba saja terasa sakit. Sungguh! Ini benar-benar menyakitkan.

"KI TOLONG AKU!" Teriakku sembari memegangi perutku.

Tidak ada jawaban. Aku panik, aku berkeringat sangat banyak. Aku berjalan tergopoh-gopoh ke arah kamar mandi. Ku lihat ke bawah ada cairan bening dan bercak merah. Jelas aku semakin panik sembari meneriaki Kihyun tapi dia tak kunjung Keluar.

"KI BUKA PINTUNYA!" Ku gedor pintu kamar mandi. Ya Tuhan! Kihyun ini membuatku kesal saja. Di saat aku membutuhkannya dia malah tidak ada.

"Aku masih mandi." Aku mendengar teriakkan dari dalam.

"KI AKU SUDAH TIDAK KUAT! SEPERTINYA AKU AKAN MELAHIRKAN."

"APA? INI KAN BUKAN WAKTUNYA?"

"AKU JUGA TIDAK TAHU KI. CEPAT BANTU AKU. AKU MENGALAMI PENDARAHAN."

"AKU PAKAI BAJU DULU."

"CEPAT!"

Cklek!!! Pintu kamar mandi terbuka.

Refleks aku terjatuh di depan Kihyun. Untung saja dia langsung menangkapku. Aku mencengkram kuat-kuat lengannya. Aku tidak tahan lagi, aku pun menangis sejadi-jadinya.

"Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan?" Ujar Kihyun.

"Yaaa! Cepat bawa aku ke rumah sakit. Kenapa kau diam saja?"

Di saat seperti ini Kihyun malah bertanya apa yang harus dia lakukan. Membuatku kesal saja.

"KIKI-YA!!!"

"Yaaa.... Yaaa jangan pingsan. Bertahanlah!"

Kemudian Kihyun menggendongku ala bridal style. Aku pun menyembunyikan wajahku di depan dada bidangnya.

"Bertahanlah!"

"Ki maafkan aku."

"Jangan bicara omong kosong. Kau akan baik-baik saja."

"ARRRGH!!!"

"Bertahanlah demi anak kita. Jangan berpikir yang aneh-aneh. Jangan menyerah, kau lebih berani daripada yang kau percaya dan lebih kuat daripada yang kau pikirkan."

Tukang Bacot [Monsta X Yoo Kihyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang