9. Broken Heart

2.9K 344 33
                                    

Saat ini aku sedang berdiri di depan gedung 'Starship ent'. Aku ingin mengunjungi Kihyun yang saat ini sedang latihan menjelang 'Comeback Stage' di acara musik. Kasihan Kihyun dan yang lain, mereka harus bekerja keras hingga larut malam seperti ini. Dan jujur hatiku sakit saat melihat Kihyun pulang ke rumah dengan keadaan kacau. Sebisa mungkin aku mencoba mengurangi bebannya bagaimana pun caranya.

"O! Kakak ipar?"

Itu Changkyun. Kurasa dia baru saja pergi membeli kopi di 'Cafe' sebrang jalan sana, itu terlihat dari bingkisan yang berada di tangannya.

"Ingin menemui Kihyun-hyung?" Tanyanya sembarangi mengambil tas berisi makanan yang sedang ku tenteng. Padahal dia sendiri sudah kerepotan.

"Aku ingin menemui kalian semua... Kenapa kau hanya sendiri? Yang lain dimana?"

"Para Hyung sedang istirahat, sementara aku di suruh membeli kopi. Sangat tidak adil, bukan?"

Aku terkekeh mendengar penyataan Changkyun. Dia sangat polos. Ingin kubawa pulang saja ke rumah.

"Uri maknae!" Kataku seraya mengelus puncak kepalanya.

"Maknae yang selalu tersakiti."

"Itu cara mereka menyampaikan rasa sayang mereka kepadamu."

"Jika boleh, aku ingin umurku tetap 22 tahun, sementara yang lain 19 tahun."

"Kau ini ada-ada saja."

Aku dan Changkyun sudah berada di depan ruang latihan. Aku mengintip dari balik jendela dan kulihat Kihyun sedang berbaring sambil memainkan ponselnya. Paling dia mengirim pesan 'kakao' padaku.

Drrrt!!!

Dugaanku benar! Ponselku bergetar dan muncul 'pop up kakao' pada layar ponselku.

GUDETAMA: Sudah makan?

Aku tidak berniat membalas pesannya, jadi aku putuskan untuk menyimpan kembali ponselku ke dalam tas.

Klik!!!

Changkyun membuka pintu. "Hyungdeul aku membawa makanan enak." Teriaknya begitu bersemangat.

"Yaaa! Kenapa lama sekali? Mana 'vanilla late'ku?" Teriak Hyungwon.

Changkyun menoleh ke arahku, sebagai isyarat bahwa dia menyuruhku untuk ikut ke dalam. Aku menghela nafas panjang lalu membuangnya perlahan. Aku yakin Kihyun akan marah jika dia melihatku.

"KYAAA ADIK IPAR!" teriak Minhyuk, lalu dia menuntunku. Semua orang menatapku termasuk Kihyun yang langsung beranjak dari tempatnya.

Kami berkumpul membentuk huruf 'O' kecuali Kihyun. Dia hanya melihatku dari kejauhan dengan tatapan bengisnya.

"Terima kasih temanku." Ujar Hyungwon dengan mulut penuh makanan.

"Makanannya sangat enak." Lanjut Juheon.

Wonho menyuapiku dan itu membuat yang lain bersorak. Sebenarnya aku sedikit terkejut dengan aksi tiba-tiba Wonho ini. Apalagi bisa kulihat Kihyun membelalakkan matanya.

"Kau tidak kedinganan keluar malam seperti ini?" Tanya Wonho.

"Aku kan pakai mantel." Kataku.

Iris mataku tertuju kepada Kihyun. Ternyata Kihyun menyadarinya. Alhasil, mata kami saling bertemu satu sama lain.  Dengan nyaliku yang sedikit menciut, kuberanikan diri untuk menghampirinya. Mau bagaimana pun ini kesalahanku karena aku tidak memberitahunya. Jadi, aku harus meminta maaf kepadanya.

Aku merangkul lehernya lalu duduk di pangkuannya, "Maaf." Bisikku tepat di depan telinganya.

"Ki?"

"Kyun?"

"Yoo Kihyun?"

"Aku sudah membawa makanan kesukaanmu."

"Yaaa! Bicaralah! Jangan diam saja. Kau boleh marah kepadamu tapi jangan diamkan aku seperti ini."

Kihyun menatapku tajam.

"Iya aku marah kepadamu. Kenapa kau keluar rumah? Bukankah aku sudah menyuruhmu untuk tidak kemana-mana jika aku tidak ada?"

"Aku hanya ingin menemuimu. Apa itu salah?"

"Jika kau ingin menemuiku, aku bisa pulang jadi kau tidak usah kemari."

"Sedangkal itu kah pemikiranmu? Aku khawatir karena akhir-akhir ini kau bekerja terlalu keras, jadi aku ingin menyemangatimu."

Aku beranjak hendak meninggalkan ruang latihan. Sia-sia saja aku kemari, tukang ngomel itu bahkan tidak mau melihatku.

“Kau mau kemana?" Wonho menarik lenganku. "Apa orang itu menyakitimu?" Lanjutnya lagi.

"Sudahlah! Aku malas membahasnya. Aku mau pulang."

"Yaaa! Kenapa kau menyakiti istrimu sendiri? setidaknya harga dia. Dia sudah jauh-jauh kesini hanya untuk menemuimu." Ujar Wonho sedikit berteriak.

"Apa kau tidak salah? Bukannya dia ingin menemuimu?" Ujar Kihyun. Refleks aku menoleh ke arahnya. Apa dia sudah tidak waras?

"APA? YAAA BERHENTI BICARA OMONG KOSONG. KAU INGIN AKU MENGHAJARMU?" Wonho mulai tersulut emosi. Dia mencengkram kerah baju Kihyun. Sementara Kihyun menanggapinya dengan santai.

"YAAA! YAAA! YAAA!" Shownu oppa berusaha menengahi Kihyun dan Wonho. Begitu pun dengan yang lain. Minhyuk dan Juheon menarik Kihyun, sementara Hyungwon dan Changkyun menarik Wonho agar mereka menjauh.

"Kalian kenapa seperti anak kecil? Apa kalian tidak malu?" Teriak Shownu oppa.

Tak terasa cairan bening keluar dari sudut mataku. Hatiku sakit saat Kihyun berkata aku kesini untuk menemui Wonho.

"Kau marah karena aku tidak memberitahumu kalau aku kesini? Apa aku tidak boleh menemui suamiku sendiri? Apa kau tidak sadar kalau kau baru saja menyakiti perasaanku?"

Aku menundukkan kepalaku. Aku tidak tahu harus berkata apa lagi. Aku malah menangis semakin keras.

"YOO KIHYUN!" Teriak Wonho.

"APA?" Balas Kihyun tak mau kalah. Dia bersiap mengeluarkan tinjunya.

"CUKUP!" Teriakku. Namun sial, Kihyun yang ingin menghajar Wonho malah mengenaiku.

Kihyun dengan sigap menangkapku yang hampir terjatuh. Pandanganku perlahan kabur, bibirku terasa ngilu karena pukulan Kihyun tadi. Aku tidak bisa mendengar apa pun, di kepalaku hanya terdengar dengungan yang aneh. Samar-samar kulihat mulut Kihyun seperti menggumamkan sesuatu.

Detik berikutnya semuanya benar-benar gelap. "Apa bayiku baik-baik saja?"





Tukang Bacot [Monsta X Yoo Kihyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang