4. My Precious Husband

3.8K 394 17
                                    

Bahagia itu sederhana. Ketika aku terbangun dari tidur, aku bisa melihat penampakan yang begitu indah yaitu wajah tampan seorang Yoo Kihyun. Benar-benar kebahagiaan yang tidak ada tandingannya.

Saat ini Kihyun masih terlelap. Melihatnya dari jarak sedekat ini membuat jantungku tidak bekerja dengan normal. Mata sipit yang hanya terlihat seperti garis lengkung, hidung mancung yang indah, serta bibir tipisnya yang bagaikan candu bagiku. Sungguh perpaduan yang sangat sempurna.

Omong-omong, Kihyun itu orangnya bersih dan terorganisir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Omong-omong, Kihyun itu orangnya bersih dan terorganisir. Apa pun yang ia kerjakan harus sesuai dengan standarnya. Hal itulah yang membuatnya sangat cerewet dan mudah marah. Contohnya saja saat aku tidak sengaja menumpahkan air di atas meja, Kihyun akan langsung membersihkannya sampai meja itu benar-benar kinclong. Atau saat aku membawa makan ke dalam kamar dam memakannya dia atas tempat tidur. Belum sempat makanan itu masuk ke dalam mulutku, Kihyun sudah mengambilnya. Katanya tidak boleh makan di atas tempat tidur nanti remah-remahnya berserakan dimana-mana. Benar-benar menjengkelkan. Maksudku! bagus kalau dia suka kebersihan, tapi aku harap dia berhenti mengomel jika sedang bersih-bersih karena itu akan membutuhkan waktu yang sangat lama.

Ada satu waktu dimana aku benar-benar jatuh cinta dan terpikat kepada Kihyun. Sungguh! aku tidak bisa mengabaikan charismanya. Tapi kami selalu canggung saat bangun tidur dan tidak sengaja saling menatap satu sama lain. Kami pasti akan berakhir dengan tertawa bersama-sama, lalu ketika sadar, kami akan saling memeluk untuk beberapa saat.

Jujur saja, aku masih tidak percaya Kihyun adalah suamiku. Dia adalah teman masa kecilku. Konyol memang! aku tidak tahu kapan benih-benih cinta itu muncul. Kihyun adalah teman baikku. Aku tidak ingin kehilangannya.

Saat Kihyun mengikuti acara 'No Mercy', aku selalu mendukungnya dengan datang ke studio ketika live perform. Namun, saat itu aku bilang aku menyukai Wonho dan memintanya untuk menanyakan nomor Wonho. Sialnya Kihyun tidak menggubris permintaanku itu.

Hingga suatu hari, Kihyun menyeretku ke dalam situasi yang membingungkan.

"Aku tidak ingin menjadi temanmu lagi. Aku ingin yang lebih dari itu. Kau tidak pernah memandangku sebagai laki-laki..."

"... Ayo kita berpacaran. Kita coba dengan perlahan-lahan. Cukup jawab 'Iya'."

Ekspresiku saat itu benar-benar kosong. Aku bingung harus mengatakan apa. Tapi pada akhirnya aku setuju untuk menjalin hubungan dengannya.

Ketika Kihyun resmi memulai debutnya bersama Monsta X, ada sebuah postingan yang menyebarkan foto-foto masa lalu Kihyun. Kemudian aku tahu siapa yang menyebarkannya. Dia seorang wanita dan merupakan mantan kekasih Kihyun. Dalam postingannya ia menuliskan bahwa Kihyun selalu mengganggu teman sekelasnya yang wanita, ia juga menyebutkan Kihyun adalah seorang perokok dan peminum. Aku yang geram langsung meminta penjelasan Kihyun. Lalu Kihyun bilang foto itu di ambil saat acara kelulusan di sekolahnya. * Kami tidak satu sekolah.

Saat itu Kihyun masih berusia tujuh belas tahun. Usia dimana rasa ingin tahu itu sangat tinggi. Pada usia ini juga sangat rentang untuk melakukan hal-hal konyol dan tidak masuk akal. Bukankah kebanyakan remaja jaman sekarang memang seperti itu?
Di dunia ini tidak ada manusia yang benar-benar sempurna, bukan?

Setelah scandalnya muncul, Kihyun tidak berhenti menangis setiap hari. Dia menyadari kesalahannya dan menyesali perbuatannya itu. Aku ingat! Dia pergi menemuiku lalu berlutut di hadapanku untuk meminta maaf. Aku tidak pernah melihatnya selemah itu. Suatu kehidupan yang penuh kesalahan tak hanya lebih berharga namun juga lebih berguna dibandingkan hidup tanpa melakukan apapun.

"Jangan menatapku dengan wajah menyedihkan seperti itu!"

Sentilan Kihyun di keningku membuatku sadar seutuhnya. Ah padahal aku sedang bernostalgia.

"Eh kau sudah bangun" Kataku sok manis.

"Aku sudah bangun sejak tadi. Hmmm... sebegitu kagumnya kah kau kepadaku?"

"Maksudmu?"

"Aku tau kau sedang membicarakanku. Dan sejak tadi kau tidak berhenti mengelus wajahku dengan jari-jarimu itu. Lalu diam-diam kau mencuri ciuman dariku."

Bisa kurasakan pipiku memanas. Kihyun ini selalu membuatku salah tingkah >_<

Kihyun menatapku. Gemas dengan wajah polosnya, aku pun mengecup bibirnya dan itu cukup membuatnya terkejut hingga dia membalasnya. Tidak adil sih karena Kihyun bukan sekedar mengecup, melainkan memagut bibirku dan melumatnya.

Setelah mengakhiri ciuman yang berlangsung hanya beberapa sekon itu, Kihyun melepas sweater hitamnya dan hanya menyisakan Sleeveless berwarna putih.

Setelah mengakhiri ciuman yang berlangsung hanya beberapa sekon itu, Kihyun melepas sweater hitamnya dan hanya menyisakan Sleeveless berwarna putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Yaaa! apa yang kau lakukan?" pekikku seraya mendorong dadanya.

"memang apa yang kulakukan? aku mau mandi." ujarnya lalu beranjak dari tempat tidur.

Kukira dia mau apa -_-

Seseorang pernah berkata kepadaku "Kebahagian tidak diukur dari seberapa banyak yang dimiliki, tetapi dari perasaan mensyukuri apa yang dimiliki". Dan aku bersyukur Kihyun menjadi bagian dalam hidupku. Kihyun sangat berharga bagiku dan aku tidak ingin kehilangannya.

''Sesuatu yang kau lakukan tanpa syarat dan tanpa mengharapkan apapun."

Itu definisi cinta menurut Kihyun.

Tukang Bacot [Monsta X Yoo Kihyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang