Jatuh cinta itu unik ya... Mau selelah apapun kita berusaha dan gagal, kembali mencoba dan melanjutkan perjuangannya seolah menjadi satu-satunya pilihan.
Wulan memang bidadari banget. Aku, seorang Royhan Prasetya, sampai mengabaikan harga diri dan terus mengucapkan 'Aku Suka Kamu' berkali-kali. Aku pasti tidak salah jatuh cinta padanya. Terpesona di pandangan pertama. Jatuh hati tiba-tiba.
Tapi, mungkin di sinilah letak kebodohanku. Sama sekali tidak berpikir kalau semua teman cowok di sekolah juga sama normal sepertiku. Urusan cantik, cowok mana sih yang gak sadar? Masa bodoh dengan pendapat cantik itu relatif, yang pasti untuk menilai cantiknya wajah, takkan serumit memahami hati wanita. Ah, biarlah. Aku pun tidak mau mengatai diri sendiri bodoh. Aku ini cerdas dan juga pintar. Buktinya, selera cewek favoritku di atas rata-rata. Ya, ini memang sangat nekat, aku harus berani bersaing dan menyatakan bahwa akulah yang paling pantas bagi Wulan. Namanya juga lagi cinta-cintanya. Kalau gak berjuang, mana asik? Mari berjuang!!! Semangat!!!
Tapi ternyata aku...
Hari sudah sore, aku masih sibuk dengan smartphone di genggaman di teras rumah, stalking seluruh akun media sosial milik Wulan. Memandangi fotonya yang cukup banyak. Oh, Tuhan... Sungguh indah ciptaanMu. Lalu tanpa sadar, sudah lebih 20 foto terunduh. Maka yang terjadi selanjutnya adalah menjadikan foto Wulan wallpaper untuk komputer, laptop, juga smartphone, ini wajib. Agar aku tidak lupa siapa yang sedang kuperjuangkan. Uhuk.
Aku menarik napas. Apa ini yang kumaksud perjuangan?
"Plak!" Tangan gadis yang sangat kukenal menepuk keras punggungku. Gadis tanpa belas kasih mana lagi... Dia pasti Bella.
"Mak Lampir! Kesetanan ya... apaan woy!" Aku merasa risih, terusik ketenanganku memikirkan Wulan. Cintaku. Masa depanku.
"Royhan Prasetya, kamu gak punya kerjaan ya? Liatin foto si Wulan terus, gak tahu malu ya stalking akun orang. Dasar penguntit!" Bella melangkah mendekat.
"Namanya juga lagi jatuh cinta, semuanya selalu tentang si dia.
Tuhan tolong... Jaga dirinya di sana
Aku di sini kan menunggu
Hingga diriku dan dirinya
Indah pada waktunya...Houwo... Houwo... Houwo"
"Najis!" Bella mencubit lenganku, membuat hampir terjatuh dari kursi. Berusaha menghindar. Cubitannya lebih sakit dari cubitan guru Matematika sewaktu SD. Akupun berhenti bernyanyi dan beralih menatap wajah Bella.
"Tumben rapi? Hmz... Pakai parfum juga lagi... Hmz... Wow... Kamu pakai make up? Wkwkwkwk... Kita periksa ke dokter yuk...?" Aku berhenti tertawa. Bella menatapku serius.
"Rendi udah datang!" Ujar Bella sambil duduk di kursi sebelah.
Rendi datang? Aku seketika berdiri. Beranjak dari teras rumah. Meninggalkan Bella sendirian di sana. Aku benci ini, suasana seketika menjadi kelabu. Rumah sepi, ayah dan ibu tidak di rumah. Aku mendengar suara langkah kaki mendekat ke kamar. Itu pasti Bella. Dia memang tidak pernah berubah, selalu memaksakan kehendak bagaimanapun aku menolak.
"Roy!" Bella memanggil
"lagi ganti baju, jangan masuk! Roy udah gede." Aku bohong.
'"Ayo ke rumah Rendi! Kamu harus ketemu dia!"
"Nggak!"
"Apa sih masalah kamu?"
"Aku capek, mau istirahat."
Bella masih bersikukuh, dia nekat membuka pintu dan mengabaikan penolakanku.
"Ayo, ikut!" Bella mengambil paksa tanganku dan menariknya.
"Kenapa aku harus bertemu dengan sampah? Lepaskan aku, Bel!" Aku tidak pernah semarah ini pada Bella. Dan tak pernah sekeras ini caraku memandangnya.
Bella terkejut. Ia mundur. Tidak menyangka sahabat kecilnya ini bisa berlaku kasar seperti itu. Ini kali pertama aku menolak ajakannya.
"Tolong, kamu pergi!" Aku menunduk, dan tanpa berbicara apapun lagi Bella pergi.
-----------
Tanpa Roy sadari, hati Bella terluka, sakit yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Sakit yang sama sekali tidak bisa Bella pahami. Kenapa sesakit ini? Bella hanya mampu diam.
Roy tidak tahu, bahwa hari itu, Ia menjadi sebab Bella menangis.
"Bella itu sahabat yang baik, sejak SMP sampai saat ini, aku gak pernah lihat dia nangis sekalipun. Gak taulah. Dia suka senyum terus. Bahagia terus."
Roy seharusnya tahu, bahwa perempuan selamanya adalah perempuan.
![](https://img.wattpad.com/cover/133278832-288-k783546.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Favorite Girl
Genç KurguMendapatkanmu memang tidak mudah. Tapi bagiku ini kesempatan, untuk menunjukkan bahwa aku mencintaimu sepenuhnya. Mungkin saja, kamu juga tidak ingin aku cepat menyerah. Benar kan? Ngaku aja deh... Menyatakan 'Aku Suka Kamu' tidak akan membuat dirik...