_Apess!!_

7.3K 605 70
                                    


Dua buah tanduk berwarna merah seolah tumbuh menghiasi kedua sisi kepala Taehyung. Hatinya bersungut sungut saat ia tahu siapa pelaku utama dari kekacauan yang terjadi di rumahnya malam ini. Jatah istirahat yang semestinya sudah ia dapatkan, kini delay karena bayi besar Jeon tak mau berhenti menangis dan merengek menginginkan roti sobek. Ya, tentu saja roti sobek yang Jungkook maksud adalah bentuk kotak kotak yang ada di perut Jimin.

Adakah toko yang menjualnya??? -_-'

--

--

"Yeoboseyo?? Dengan si manis Chim Chim disini.. ada apa Tae?? Kau merindukanku?? Aaah jinjja, kau membuatku malu saja.. bukankah baru tadi siang kita bertemu??"

Sahutan pertama terlontar cukup panjang dari Jimin mendapat sambutan mata melotot dari Taehyung yang kini tengah berkacak pinggang dengan satu tangan yang menggenggam erat ponsel canggih miliknya. Tak tanggung tanggung, Taehyung sengaja menghubungi Jimin melalui sebuah sambungan video call.

"Ajaran apa yang telah kau sebarkan? Dasar bantat!" Satu serangan Taehyung luncurkan sebagai pemanasan. Ia berucap dengan nada kesal yang tiada tara. Giginya saling bergemelatukan karna kedua rahangnya yang mengatup cukup kuat.

Berbeda dengan Jimin, namja itu malah tersenyum begitu manis melihat ekspresi kesal Taehyung yang menurutnya sedang bercanda.

"Waeyo?? Ajaran apa yang kau maksud? Kau ingin aku mengajarimu dance?? Aaah... kenapa kau harus repot repot menelponku Tae? Bukankah besok kita ada latihan? Ahaha kau sudah tidak sabar rupanya.." Balasnya santai. Hal itu mengundang decakan sebal dari Taehyung. Saking kesalnya ia bahkan tak segan segan untuk menunjukkan bogeman tangan ke depan layar ponselnya.

"Kau tak mendengar suara itu, eoh??" Tanyanya tegas sembari menunjuk pintu kamarnya yang tertutup.

"Di luar sana... ada bayi raksasa yang sedang mengamuk gara gara kamu!!" Omelnya lagi. Kali ini Taehyung mengucapkannya dengan sebuah penekanan pada setiap kata. Apa yang ia katakan memanglah benar. Di luar sana, tepatnya di ruang kamar yang berbeda, jelas masih terdengar suara tangis Jungkook yang menggema hingga ke kamar Taehyung. Setelah berdebat dengan Taehyung perihal roti sobek, Jung Eun datang dan melerai dua namja itu. Lantas demi keamanan bumi, Jung Eun membujuk Jungkook agar kembali ke kamar bersamanya. Namun yang terjadi, Jungkook malah tetap menangis dan bersikeras untuk meminta roti sobek. Setidaknya itu sudah bukan menjadi urusan Taehyung lagi. Biarkan ibunya yang mengatasi amukan bayi besar Jeon yang menurutnya begitu merepotkan.

"Mwo?? Bayi raksasa?? Apa yang sedang menangis itu Jungkookie?? Kenapa dia menangis Tae?? Apa kau memukulnya, eoh??" Sahut Jimin, yang mana malah terdengar sedang memarahi Taehyung.

"YAK!!! DASAR BANTAAAAAATTTT.. INI SEMUA GARA GARA ABS MU KAMPRET!!" Geram Taehyung. Setelahnya ia matikan sambungan video callnya tanpa pamit. Namja itu mengatur napasnya yang naik turun tak beraturan.

Sabaaar.... sabaarrr.. pikirnya berusaha meredam emosi.

******

Suara ayam berkokok saling bersahutan menyambut sang fajar terbit. Pagi yang tak terlalu pagi mengantarkan secercah sinar yang menerobos masuk melalui celah celah jendela kamar seorang namja bermarga Kim. Ia masih setia menenggelamkan diri ke dalam selimut, tak berniat sedikitpun untuk membuka mata apalagi menyibak selimut hangatnya. Sesekali gumpalan selimut berisikan tubuhnya itu menggeliat nyaman seolah tak terusik dengan suara apapun. Ini bukanlah hari Minggu. Namun namja itu tentu sadar bahwa ia telah bebas dari semua mata pelajaran, sebab ia telah menyelesaikan ujian beberapa pekan yang lalu. Menunggu pengumuman kelulusan adalah hal yang membosankan jika hanya ia lakukan di sekolah. Bukan karna tak ada kegiatan. Taehyung dan teman seangkatannya justru tengah sibuk mempersiapkan diri untuk masuk ke universitas pilihan mereka. Hanya saja, persiapan acara Prom Night jauh lebih mereka nantikan sebagai acara perpisahan yang tentu tak akan pernah mereka lupakan nantinya.

Baby Kookie [BTS/Brothership]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang