Chapter 8. Kecewa

1.1K 131 30
                                    

"Mari masuk kook" ajak eunha menarik tangan jungkook.

Jungkook melangkah dengan perlahan sambil melirik-lirik isi dari rumah tersebut.

"duduk dulu ya, aku buatkan minuman.." perintah eunha dan segera ia menuju dapur.

Lagi-lagi Jungkook menurut dan mencoba duduk dengan nyaman di ruang tamu itu. Lalu ia mengeluarkan ponselnya, awalnya dia berniat untuk menghubungi yuju, tapi terhenti karena ia sadar akan satu hal "ah iya, aku lupa meminta nomornya kemarin, aisshhh.." .

"Eh ada tamu ya?? Temannya eunha??" sapaan dari wanita paruh baya itu mengagetkan Jungkook.

"Oh.. Anyyeong haseo, aku Jeon Jungkook" ucap Jungkook sembari membungkuk 90 derajat.

Tak lama eunha datang dengan membawa dua gelas minuman di atas nampan.  "Eomma??"

"Uri Eunha baru beberapa hari di sekolah, sudah membawa pemuda tampan begini" Goda sang ibu.

"apa sih eomma,, dia temanku, tadi aku minta tolong dia untuk mengantarku pulang, kan mobil nya mogok" jawab Eunha tersipu malu. Sementara Jungkook hanya tersenyum tipis.

"Ahhh begitu ya.. hemmm ya sudah sebagai ucapan terima kasih, ajak temanmu ini makan bersama kita, kebetulan tadi eomma masak banyak" ajak ibu eunha tiba-tiba.

Eunha langsung menoleh ke Jungkook sambil mengangguk seakan meminta Jungkook untuk makan dirumahnya.

Tapi Jungkook malah terkejut.. "ti-tidak usah eommonim, terima kasih, aku tidak bisa lama-lama".

Wajah eunha berubah kecewa, sang eomma melihat hal itu. "jadi kau menolaknya? Ayolah.. ini pertama kalinya eunha membawa temannya ke rumah semenjak pindak ke seoul, aku hanya ingin mengucapkan terima kasih, tidak usah sungkan begitu" Bujuk sang eomma.

Jungkook mengusap-ngusap tengkuknya kasar  "Ba-baiklah eommonim"

akhirnya Jungkook mengiyakan ajakan itu, bukan karena eunha tapi karena ia hanya menghormati orang yang lebih tua terlebih itu seorang ibu.

Mendengar  jawaban Jungkook membuat Eunha tersenyum senang. "masakan ibuku sangat enak kook, kau pasti suka"

Jungkook hanya tersenyum tidak enak, pikirannya jelas kacau

"gawat.. aku bisa terlambat menjemput yuju, bagaimana kalau dia marah padaku?" batin Jungkook pasrah.

*

Yuju terus melihat jam tangannya, kira-kira sudah hampir setengah jam ia menunggu, tapi tidak ada tanda-tanda Jungkook akan datang.

"ya sudahlah, mungkin dia lupa." Ucapnya diiringi helaan nafas kecewa.

*

"Moobin-ah, kenapa kita berhenti disini!!" tanya sinb terkejut.

Moonbin diam,lalu beralih melihat sinb. "Mau sampai kapan kau seperti ini??"

"maksudmu??"

"Iya, sampai kapan kau terus menyembunyikan perasaanmu dari Jungkook!"

"Moonbin-ah !!"

"berhenti berpura-pura bahwa kau baik-baik saja melihat Jungkook bersama gadis lain, kenapa kau tidak jujur padanya, kau bahkan menyukai dia lebih lama daripada aku menyukaimu,iya kan?" Ntah kenapa emosi moonbin memuncak.

"Yakk!!! Moon bin-shi!!" bentak sinb. "memangnya kau siapa berani ikut campur atas perasaanku?"

Moonbin tersentak "aku memang bukan siapa-siapa Sinb-ya,  tapi aku hanya tidak mau kau terluka, aku menyukaimu dan kau tau itu.. apa tidak pernah sekali saja kau melihatku??" Nada bicara moonbin menurun sambil menatap dalam mata sinb.

Sinb berusaha menahan emosinya.. "sampai disini saja, aku bisa pulang sendiri, terima kasih.." ucap sinb dan langsung turun dari mobil tersebut.

Moonbin tak menyangka jika sinb akan marah dan keluar dari mobilnya, tanpa buang waktu ia langsung mengejar gadis itu.

"tunggu dulu sinb.." ucapnya menahan tangan sang gadis.

"apa lagi?? jika kau masih membahas hal tadi, aku tidak akan bicara padamu lagi" kesal Sinb.

"baiklah.. aku tidak akan membahasnya lagi.. masuklah, aku harus pastikan kau pulang sampai ke rumah" bujuk moonbin.

"Tidak perlu, aku bisa naik taksi!!"

"Sulit mencari taksi di daerah ini.. Maafkan aku sinb-ya.. ayo kuantar kau pulang!"

Sinb terlihat berpikir tanpa melihat Moonbin, lalu ia membalikkan badannya dan berjalan masuk kembali ke dalam mobil. Sementara Moonbin tersenyum lega karena telah berhasil membujuk seorang hwang sinb yang keras kepala.

*

Sudah hampir satu jam Yuju masih berdiri di depan rumahnya. Akhirnya ia memutuskan untuk pergi sendiri tanpa menunggu Jungkook. Tapi belum sempat ia melangkah, sebuah kendaraan tepat berhenti di hadapannya.

"Yuju-ya.." sapa orang yang mengemudikan kendaraan itu.

Yuju terkejut lalu tersenyum.

"Oh Moonbin-shi"

Moonbin segera turun dari mobilnya dan menghampiri yuju. "mau kemana? bukannya jam segii harusnya kau pergi les piano??"

"hemm.. harusnya sih iya, tapi... temanku tidak datang menjemputku.." ucap yuju tertunduk.

"ahh begitu, ya sudah aku saja yang mengantarmu, okehh??"tawar moonbin.

"tidak usah, lagipula aku juga sudah terlambat,, aku hanya bingung, jika aku datang les pasi guruku akan marah,, tapi jika aku kembali ke rumah, ibu yang akan mengomeliku" Jawab gadis berambut panjang itu sembari tertunduk lesu.

Melihat yuju yang seperti itu, membuat Moonbin terkekeh sendiri.. "Aigoo..." ia mengacak-ngacak poni depan yuju.

"ya sudah begini saja, aku antar kau les, lalu biar aku yang bicara pada guru les mu alasan kau terlambat, otte??"

"Memangnya bisa??" heran yuju.

"Tentu saja, kau seperti tidak mengenalku.. aku bisa mencari seribu alasan untukmu.." bangga Moonbin.

"Baiklah, aku mengandalkanmu Moonbin-shi" Yakin Yuju dan ia segera masuk ke dalam Mobil Moonbin. Moonbin pun menyeringai kecil dan ikut masuk ke dalam kemudi Mobil.

Dari Kejauhan seseorang menatap heran pemuda yang bersama Yuju itu.

"Itu kan Moonbin,, kenapa dia bersama yuju?"


******************************

Kurang greget ya?? hehehe

Btw Wattpad error mulu dah, jadi gemeshh..


Gimana chingu? Next kah??

Seperti biasa Vote and Comment Juseyo^^

Kamsahamnida^^

 


I'm Confussed, Girls  (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang