Chapter 4. Mereka mulai Dekat

1.3K 138 25
                                    

*

Pagi yang cerah menyambut Jungkook yang sedang menunggu Sinb di depan rumah sang gadis. Jungkook menunggu di atas motornya dengan setengah kedinginan.

"Tinn..tin..."

Jungkook terus membunyikan Klakson motornya untuk mengode sinb. Tak lapa Sinb pun keluar.

"Sabar kook.. aku kan lagi siap-siap" rutuk sinb.

"bukan apa-apa, masalahnya ini sudah siang, jika kita terlambat kau yang rugi tidak ikut ulangan.."

"iyaa..iya aku mengerti" jawab sinb.

"kau masih sakit ya? Wajahmu sedikit pucat" tatap Jungkook.

"ahh. Tidak kok, aku sudah baikan.." alih sinb

"begitu ya? Ya sudah..pakai helm mu.. kita berangkat" ajak Jungkook sembari menyerahkan helm berwarna pink pada sinb.

Sinb menurut lalu mengenakan helmnya dan segera naik ke atas motor. Tak lupa ia juga memegang erat tas punggung Jungkook. Detik berikutnya keduanya berangkat.

"kook kenapa saat pergi les piano, kau tidak naik motor?" tanya sinb sedikit berteriak ketika mereka berhenti di tengah lampu lalu lintas.

Jungkook tersenyum "lebih enak naik bis, biar bisa bareng yuju hehe"

"tidak ada..ingin saja, melelahkan jika harus mengendarai motor terus" jawab Jungkook dan sinb mengangguk paham.

Lampu sudah menunjukkan warna hijau yang artinya Jungkook kembali memacu kendaraannya. Tak butuh waktu lama keduanya sudah sampai di sekolah.

"Sinb-ya.."teriak dahyun dari kejauhan dan segera menghampiri mereka. "Pagi Jungkook.." ia tak lupa menyapa pria tampan itu.

"Pagi juga dahyun.. aku duluan ya" senyum Jungkook sembari memberikan wink nya.

Dahyun terdiam dan langsung beralih ke sinb. "Dia berkedip padaku.. sinb-ya jantungku.. aku tidak bermimpi kan??"

Sinb memutar bola matanya malas melihat tingkah dahyun. Lalu ia menarik tanrik tangan dahyun untuk segera masuk ke kelas.

"Sinb-ya.. aku iri padamu" manyun dahyun yang masih menggandeng lengan sinb.

"Kenapa?"

"kau itu sangat beruntung bisa dekat dengan Jungkook, setiap pagi kau berangkat bersamanya, memeluk pinggangnya dan selalu mendapatkan senyumannya, ah pokoknya kau membuat iri semua gadis yang menyukai jungkook" oceh dahyun.

"kau tau tidak ? naik motor dengan jungkook itu tidak ada enak-enaknya, sepanjang jalan aku hanya berdoa semoga tidak terjadi apa- apa pada kami, Dia mengendarai motor itu seperti orang gila" dengus sinb. "Lagipula apa bagusnya jungkook sih sampai kau begitu menyukainya?"

"ya ampun sinb bisa-bisanya kau bertanya seperti itu.." Dahyun menggeleng-gelengkan kepalanya. "Jungkook itu hampir mendekati sempurna, Tidak ada satupun gadis di sekolah ini yang tidak menyukai Jungkook,. kalaupun ada berarti gadis itu tidak normal"

"Maksudmu aku tidak normal begitu/.??" Sinb melotot pada dahyun.

"Hehe aku tidak bilang begitu.." cengir dahyun. "memangnya kau tidak menyukai Jungkook??"

"Cah.. untuk apa menyukai pria berotak udang seperti dia, haha" tawa sinb gugup.

"Baguslah kalau kau tidak menyukainnya, setidaknya aku tidak perlu bersaing denganmu hehe" kekeh dahyun dan Sinb hanya merespon dengan tatapan ragu.

Tak lama langkah keduanya terhenti melihat seseorang yang datang. Siswi yang hanya berjalan biasa tapi mampu menarik perhatian semua siswa yang berada di lorong kelas tersebut. Dan ada beberapa dari mereka memberikan sebuah coklat kepada sang siswi. Siswi itu hanya menerimanya sambil tersipu malu.

I'm Confussed, Girls  (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang