Chapter 2. Manis..

1.8K 178 25
                                    

**

"CHOI YUJU!!" bentak seorang pria yang berdiri sambil memegang tongkat besi tersebut.  "Dari tadi ku perhatikan, nada yang kau mainkan tidak pernah benar..! kenapa?!" sambungnya pada Gadis berambut hitam panjang yang berada di hadapannya.

"Ma-Maafkan aku saem..." ucap yuju tertunduk tak berani melihat guru musiknya itu.

"ulangi dari awal!!!"

Yuju mengangguk perlahan dan mulai memainkan setiap tuts – tuts piano yang ada di depannya.  Setiap nada yang dihasilkan dari denting piano itu otomatis membuat siapa saja yang mendegarnya berdecak kagum.

Begitu juga aku, walau tadi aku sempat kesal melihat Guru Yoon memarahinya. tapi tetap saja   sedari tadi  aku terpukau melihat permainan piano yang dimainkan oleh Yuju, 

Aku terus memperhatikan ekspresi Yuju ketika sedang bermain piano, ia selalu menghayati dan terkadang itu membuatku ingin menangis.  apalagi saat ini, raut wajahnya sangat dalam.

Setelah ia selesai, ntah kenapa aku selalu refleks bertepuk tangan, walau hanya aku sendiri yang melakukan itu, aku tak perduli. Aku hanya ingin membuat yuju tersenyum.

Yuju kembali duduk di bangkunya yang hanya berjarak dua baris di depanku. Sebelum duduk ia sempat melihatku yang mengacungkan jempol padanya dan itu langsung membuatnya tersenyum tipis.

Melegakan...

"Kau Jeon Jungkook.. maju ke depan, mainkan apa yang kau pelajari minggu lalu!!"

Aku mendongak kaget  "gawat".   "I-iya saem" Akupun berdiri dan berjalan dengan ragu. Tak lama  Aku  sudah duduk di hadapan piano ini, tapi jujur aku tidak tau harus memainkan apa .

"Jungkook-shi!!" tegur guru lagi.

"Ma-maaf saem, sepertinya aku tidak bisa bermain hari ini, badanku terasa tidak enak" ucapku  menunduk..

"cah,.. kau pikir aku percaya! Lagipula tidak ada hubungannya juga. Mainkan saja!" paksa guru itu.

"ck.." gumamku malas. "Oh saem, sudah waktunya pulang!" dengan sumringah aku menujukkan jam tanganku di hadapannya.

"Aigoo.. kau beruntung kali ini Jeon Jungkook.." kesal guru itu.   "ya sudah anak-anak semuanya.. kita pulang!!.

"Hoaahh.. aku selamat!" ucapku lega.

Sebenarnya aku tidak suka mengikuti les piano ini, terlalu melelahkan bukan? jika sehabis pulang sekolah aku harus menghadiri les nya .

Ibuku sangat ingin aku mengikuti les piano, ntah apa alasannya..  dan sebagai anak yang baik dan penurut, alhasil aku hanya bisa menuruti kemauan ibuku. Ya mungkin itulah alasannya kenapa sampai sekarang aku tidak lancar bermain piano, karena aku hanya mengikutinya setengah hati.

Dua bulan sudah kegiatan ini aku jalani, Satu-satunya alasanku masih bertahan disini adalah karena Choi Yuju.
Dari awal aku masuk kesini, Gadis itu sangat menarik perhatianku dengan permainan pianonya. Bahkan pertama kali aku melihat permainannya, aku sempat menitikkan air mata. Sangat indah menurutku..

Dia bukan gadis yang terlalu banyak bicara, terkesan pendiam.. jadi sulit untuk mendekatinya. Tapi, Aku bukanlah Jungkook yang pantang menyerah. Aku akan berusaha untuk bisa dekat dengannya.

Kelas sudah mulai sepi, kulihat yuju sedang sibuk membereskan barang-barangnya. Kemudian ia berdiri dan berjalan meninggalkan kelas disaat aku juga sedang sibuk dengan bawaanku.

"aishhh..." kesalku yang melihat yuju sudah meninggalkan kelas, dengan terburu-buru aku keluar dan menyusul gadis itu.

Kuikuti langkah kakinya dari jarak yang cukup jauh, aku terus bertanya-tanya kenapa dia kelihatan jauh lebih murung dari biasanya. Ini sudah menjelang malam, tapi yuju bukannya menuju halte bis untuk pulang, ia malah pergi ke taman bermain dan duduk di salah satu ayunan yang ada disana.

**

"Dasar ! Kenapa aku percaya saja dengan omongannya, katanya mau menemaniku ke toko buku, tapi apa? Dia saja tidak menghubungiku sampai semalam ini. Awas kalau ketemu, akan kuhabisi dia!" rutuk Sinb.

Sinb terus mengoceh sepanjang jalan karena ulah jungkook yang tidak menepati janjinya.

Tiba-tiba langkahnya terhenti oleh sesuatu.

"Loh?? Itu kan Jungkook??" kaget sinb yang melihat sahabatnya itu melintas tak jauh di hadapannya. "Awas Kau kook!" Sinb tersenyum licik sembari mengerang marah.

Ia pun berjalan maju, tapi ia berhenti ketika ia melihat jungkook berjalan sambil tersenyum dengan membawa dua ice cream di tangan. Bukan berjalan ke arahnya, tapi ke arah seorang gadis yang sedang duduk di sebuah ayunan.

"Ju-jungkook???" Yuju mendongak memastikan orang yang berdiri tepat di depannya.

"Hey, ambil ini!!" senyum Jungkook memberikan satu ice creamnya. lalu ia duduk di ayunan yang tepat berada di samping yuju.

Yuju jelas bingung melihat jungkook yang tiba-tiba ada di taman , ia pikir ia hanya seorang diri sedari tadi.

"Kau kenapa sih? Bukannya pulang malah disini?" tanya Jungkook pada yuju. "ada masalah? Karena dimarahin guru tadi ya??" sambungnya sambil memakan ice creamnya.

Yuju hanya diam dan menunduk sedih..

"sudahlah tidak usah dipikirkan, permainan mu itu sangat bagus, guru itu saja yang tidak bisa melihat dan mendengarnya,, jangan terlalu dibawa perasaan. kau lihat kan? Tadi aku juga dimarahi, tapi lihatlah aku biasa saja, hehe.." kekeh Jungkook.

"Gomawo kook.." Akhirnya sebuah senyuman lolos dari bibir Yuju.

"iya.. jangan sedih lagi.. di kelas kau itu yang terbaik" Puji Jungkook dan lagi-lagi itu membuat yuju tersenyum lega. "itu.. makan ice creamnya, keburu cair!".

Yuju menurut dan perlahan memakan ice cream rasa vanilla itu. Sesekali Jungkook melirik Yuju dan kemudian ia tertawa pelan.

"Ke-kenapa?? Ada yang lucu?" bingung yuju.

"Haha, kau yang lucu, kenapa makan ice creamnya berantakan begitu,,".

"hemmm??" Yuju tersadar dan berusaha membersihkan noda yang dibilang jungkook tadi.

"haha bukan disitu, tapi disebelah situ" tunjuk jungkook ke arah sudut kanan bibir yuju. "sini, biar aku yang bersihkan"

Jungkook membersihkan sisa ice cream di sudut bibir sang gadis menggunakan Jempolnya. Kemudian ia mengecap kembali jempol tersebut . "Manis"

Sontak hal itu membuat pipi Yuju merona merah sempurna. Sementara Jungkook hanya tersenyum-senyum bahagia sendiri.

Tanpa disadari dari balik pohon sedari tadi Sinb melihat pemandangan itu.
Raut wajahnya menunjukkan bahwa ia sangat terkejut dan shock. Detik berikutnya setetes air mata mengalir di pipi sinb. Seakan sesuatu menyerang hati gadis tersebut.

Tak lama Sinb menarik nafas dalam dan memutuskan untuk berjalan pulang meninggalkan Jungkook dan teman wanita yang tidak dikenalnya itu.

************************

Partnya Gaje lagi hehehe 😂

Lanjut???

VoMent Juseyo ^^

Kamsahamnida 😊

I'm Confussed, Girls  (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang