Ketahuan

26.6K 1.4K 5
                                    

Tring! Pesan di WA masuk. Teman perempuanku saat jaman D3 membalas WA ku kemarin.

Frili :

"Maaf ya Fia baru balas, sejak kemarin aku dapat shift malam. Kalau kamu mau aku bisa memasukkan mu kerja part time di store ku."

Chat Frili, ia adalah seorang manager di salah satu fast food ternama. Tanpa pikir panjang aku membalas bahwa aku bersedia. Esoknya aku menyiapkan berkas CV serta lamaran kerja, memakai baju putih dan celana hitam menuju ke store tempat Frili berkerja.

Aku di tes tulis dan wawancara langsung dengannya. Aku meminta kembali untuk tidak menjadwalkanku shift malam kecuali sabtu dan minggu, syukurlah dia mengerti. Ia menjelaskan singkat tentang kerjaku nanti di bagian apa. Kerjaanku adalah membantu setiap ada event di luar maupun di dalam store jika tidak ada event aku akan tetap di store untuk melayani customer. Sehari aku hanya diperbolehkan kerja selama 4 jam jika diharuskan lembur aku diperbolehkan untuk memilih.

Aku bisa berkerja mulai minggu depan. Solusi sementara untuk keuanganku teratasi. Aku memberi tahu ibu dan kakak bahwa aku mulai berkerja di fast food mulai minggu depan.

"Trus les-lesanmu gimana mbak?" Tanya ibu.

"Mau bagaimana lagi bu, untuk sementara hanya anak-anak yang jadwalnya sesuai yang bisa les."

"Kalau kamu butuh uang, ibu ada kok mbak. Kamu nggak perlu susah seperti ini." Bujuk ibu.

Aku memang sudah bertekad, selain numpang makan dan tempat tinggal, aku tak ingin membebani ibu lagi setelah lulus diploma. Ku pegang tangan ibu sambil tersenyum dan menggeleng.

Aku masih belum bisa memberimu apa-apa bu, aku tak ingin membebanimu kembali.

Kriiiiing! Hp ku berbunyi. Telfon dari pak Andre.

"Fia besok pagi bisa ke kampus? Ada yang mau saya bicarakan."

"Tentang apa ya pak?"

"Besok juga kamu akan tahu."

"Baik pak, sampai ketemu besok." Klik. Telfon kami terputus.

Hmmm... tentang apa ya kira-kira? Ah, sudahlah di turuti saja apa maunya.

Keesokan harinya aku tiba di kampus pukul 7.20, dan masih sepi belum ada dosen satu pun padahal perkuliahan pagi di mulai jam 8.

"Lho Fia sudah datang." Kata bu Rere yang baru naik ke lantai 2. Aku menyalami beliau. Bu Rere adalah dosen sekaligus kepala lab di jurusanku. "Ayo ke ruangan saya." Bingung.

"Tapi saya menunggu pak Andre bu?"

"Iya, kita ngobrolnya di ruangan saya saja ya..." sambil menarik tanganku menuju ruangannya. Beliau juga dosen muda dengan gelar Doctor namun sudah berkeluarga dan beliau juga satu almamater denganku juga jadi beliau kalau berbicara denganku seperti dengan juniornya tidak seperti dengan mahasiswanya. Aku pun duduk di berhadapan dengan beliau.

"Nah rencananya, saya mau memasukkan kamu ke Asisten lab. Kita memang lagi butuh beberapa orang untuk jadi asisten lab dan karena basic kamu kimia jadi pasti seluk beluk di laboratorium sudah paham, sekalian mohon dibimbing junior kamu supaya bisa kerja di lab." Jelas beliau panjang lebar.

"Apakah ibu yakin dengan kinerja saya? Sebelumnya saya tidak pernah jadi asisten lab."

"Nggak apa-apa nanti lama kelamaan bisa kok. Kalau ada apa-apa bisa tanya ke saya. Gimana Fia?"

Bertemu di AkadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang