Chapter 9

3.3K 346 56
                                    

Yong Hwa baru saja mencoba memejamkan mata ketika Jung Shin berjalan masuk ke dalam ruangannya dengan setumpuk berkas yang harus diperiksa olehnya.

Hari ini adalah hari yang melelahkan untuknya. Setelah semalaman tidak bisa tidur, ia bahkan langsung disibukkan dengan setumpuk pekerjaan begitu sampai di ruangannya.

Dan sekarang ketika ia baru saja mencoba untuk beristirahat, Jung Shin kembali membawa setumpuk berkas yang sudah diperiksa sekretarisnya untuk diperiksa ulang ditanda tangani olehnya.

"Pekerjaanmu masih banyak hyung," ucap Jung Shin seraya meletakkan setumpuk berkas yang dibawanya ke atas meja.

"Tidak bisakah aku beristirahat sebentar Jung Shin?" ucapnya kesal karena merasa Jung Shin tengah mengerjainya.

"Tentu, silahkan saja. Tapi konsekuensinya adalah hyung harus membawa semua berkas ini ke rumah."

Bekerja di rumah? Saat gadis itu ada disana? Yang benar saja?

Yong Hwa tidak bisa membayangkan bagaimana susahnya ia harus bekerja sementara Shin Hye ada di rumahnya.  Semalam saja ia tidak bisa tidur karena terus memikirkan Shin Hye, memikirkan reaksi aneh yang dirasakannya pada gadis itu.

Malam ini ia sudah berencana akan bicara dengan Shin Hye, kembali memastikan semuanya sebelum memutuskan apa yang akan dilakukannya pada gadis itu. Itu artinya tidak ada pekerjaan malam ini di rumah karena ia sudah memastikan pelayan menahan Shin Hye untuk tetap di rumah sampai ia kembali nanti.

"Baiklah ayo mulai," ucap Yong Hwa penuh semangat. Ia memang harus bersemangat dan berhenti membuang-buang waktu kalau ingin bertemu Shin Hye secepatnya.

*

Matahari sudah hampir tenggelam ketika Shin Hye bangun. Ia memang sudah bangun pagi tadi, dan menemukan seorang pelayan duduk di dekatnya dengan membawa nampan berisi sarapan untuknya.

Sup jamur hangat dengan potongan daging ayam dan sayuran, lengkap dengan roti bakar yang telah di potong kecil-kecil menyerupai dadu dan segelas susu hangat, memenuhi lambungnya pagi itu.

Ia di perlakukan layaknya tuan Putri di rumah itu. Ia tidak melakukan apapun selama seharian ini, hanya makan dan tidur. Bahkan pelayan juga membawakan baju ganti untuk ia kenakan dan memastikan ia tidak boleh kemana pun sebelum tuan muda mereka pulang.

Itu artinya otomatis hari ini ia tidak melakukan pekerjaannya seperti biasa. Ia hanya bisa berdoa semoga ia tidak di pecat terutama di Jung Corporation karena membolos pagi ini.

Sejujurnya Shin Hye tidak mengenali tempatnya berada saat ini. Ia tidak ingat apapun selain kejadian yang hampir merenggut kehormatannya dan pria yang menolongnya, karena setelah itu ia tidak sadarkan diri.

Shin Hye mendekap tubuhnya ketika mengingat kembali pelecehan yang dialaminya. Beruntung pria itu datang di saat yang tepat untuk membantunya, setidaknya ia tidak harus kehilangan kehormatannya dengan cara mengerikan seperti itu.

Shin Hye menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang ketika seorang pelayan masuk membawakan sepiring buah untuknya.

"Apa tuanmu sudah pulang?" tanya Shin Hye pada setiap pelayan yang datang ke kamarnya, sejauh ini jawaban yang selalu diterimanya sama. Tapi jawaban dari pelayan di hadapannya itu sedikit melegakannya. Lega karena ia tidak harus menahan rasa penasaran lebih lama lagi karena pria yang sejak tadi ditunggunya akan segera pulang. Setidaknya ia harus mengucapkan terima kasih sebelum ia pulang ke rumahnya.

Give Me a BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang