Kenar tengah menyiapkan pakaiannya. Ia akan ikut pulang ke rumah Ayu untuk mengisi liburannya. Kenar sangat bersemangat begitu mendengar cerita Ayu tentang desanya.
Ada hutan yang di penuhi bunga-bunga liar dan kupu-kupu indah di sepanjang aliran sungai yang bersih.
Para warganya sebagian besar merupakan petani dan juga peternak. Dan kata Ayu, di desanya masih menjunjung tinggi adat. Kesenian seperti menari, menembang dan juga wayang kulit masih sering di adakan saat pesta rakyat di adakan.
Kenar sungguh tidak sabar. Kenar bahkan mengabaikan rengekan mamanya yang memintanya untuk pulang. Kenar tidak mau bertemu dengan pria itu lagi.
"Kakak mau balik ke Jakarta?" tanya Aya yang membantu Kenar merapikan pakaiannya.
Satu bulan setengah bukan waktu yang cepat, jadi ia membawa cukup banyak baju. Apalagi dari cerita Ayu tentang desanya yang indah pasti, ia akan sangat betah di sana.
"Enggak. Gue ikut Ayu ke rumahnya. Desanya indah banget." ucap Kenar.
"Kakak udah liat?"
Kenar mengangguk. "Gue pernah liat fotonya di ponsel Ayu. Rasa-rasanya desa itu manggil gue." ucap Kenar dengan senyum di wajahnya.
"Kedengarannya keren banget." ucap Aya.
"Lo gak mudik Ay?"
"Mudik kak. Tapi dua hari lagi." ucap Aya.
"Oya, lo pulang kemana sih heee?" tanya Kenar malu karena ia tidak tahu Aya berasal darimana.
"Ke sumedang kak." jawab Aya tersenyum maklum.
"Oh gitu, telepon gue ya kalo lo udah nyampe rumah." ucap Kenar.
"Iya kak. Semoga liburan kakak menyenangkan." ucap Aya.
"Terima kasih."
"Lama banget sih." Ayu masuk ke kamar Kenar dengan wajah cemberut.
"Lo mau pindahan?" tanya Ayu menatap dua koper besar milik Kenar.
"Gue kan lama di sana." jawab Kenar.
"Iya kak, mungkin kak Kenar nemu jodoh anak juragan di kampungnya mbk Ayu terus kak Kenar gak balik kesini." ucap Aya sambil tertawa yang diikuti tawa Ayu.
"Kalian apaan sih. Ayo bantu gue bawa kopernya turun." ucap Kenar.
Aya membantu Kenar membawa kopernya keluar.
"Kami berangkat dulu Ay. Salam sama Feby dan yang lain ya." ucap Kenar setelah memasukan kopernya ke dalam mobil. Mereka menggunakan jasa taxi online, meski cukup mahal yang penting mereka nyaman. Desa Ayu hampir mencapai perbatasan jawa tengah dengan jawa timur.
Butuh waktu tiga jam perjalanan menuju desa Ayu.
Desa Kelawangin.
"Wah seger banget." seru Kenar ketika mereka memasuki desa Kelawangin. Sawah hijau di sepanjang jalan membuat Kenar tak henti-hentinya memandang keluar jendela.
"Dasar orang kota tapi ndeso." ejek Ayu.
"Biarin." balas Kenar.
Mobil berhenti di sebuah rumah yang lumayan besar dengan model bangunan tua namun nampak sangat asri dan terawat.
"Assalamualaikum." ucap Ayu dan Kenar bersamaan.
"Waalaikumsalam warahmatullahhiwabarakatuh. Kamu sudah pulang ndhuk?" ucap Seruni, ibunya Ayu.
"Iya bu. Kami sudah datang." ucap Ayu menyalami ibunya, begitu juga dengan Kenar.
"Jadi ini temennya Ayu yang mau menginap?" tanya Seruni.
KAMU SEDANG MEMBACA
NARIK SUKMO (TERSEDIA DI GRAMEDIA)
Horror#3 03062018 #4 25052018 #8 08032018 #9 08032018 Setelah menginjak usia 20 tahun, Kenar selalui di hantui mimpi buruk setiap kali ia memejamkan mata. Bayangan seorang laki-laki yang selalu mengikuti dan mengejarnya membuat hari-harinya semaki...